Chapter 3 - penyelamat

1.4K 76 0
                                        



" PRAKKKK !!!!" bunda menampar pipi Thea

" makasih bun ...."

Thea pergi dari hadapan Bundanya , sesekali dia menengok kearah Bunda , ia melihat David merangkul dan berusaha menenangkan Bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thea pergi dari hadapan Bundanya , sesekali dia menengok kearah Bunda , ia melihat David merangkul dan berusaha menenangkan Bunda . kemudian rasa pedih dan perih itu muncul lagi .

Kehidupan apaan ini ? seorang ibu merebut pacar anaknya sendiri !!! ibu macam apa !!!

Dia masuk kemobil dan mengendarainya secepat mungkin,ia tidak tahu akan pergi kemana , ia terus menyusuri setiap jalan hingga dipersimpangan jalan ada sebuah pohon beringin besar , " gue lebih baik mati " gumamnya , Dengan penuh amarah dia secara sengaja menabrakan mobilnya kearah pohon itu dan seketika semuanya berubah jadi gelap .


................

Rumah Sakit ,

Thea mengalami cedera ringan , kepalanya diperban , dan kaki yang terluka cukup parah .Perlahan thea membuka matanya ,

" akhirnya lo sadar juga ...." sahut seorang pria yang berada disamping Thea

" gue ada dimana ? apa ini surga ?" tanyanya sedikit menggelitik

" ini rumah sakit , ..."

" lo siapa ?"

" gue Galang , gue yang bawa lo kerumah sakit ..."

" kenapa lo bawa gue kesini ? harusnya lo biarkan gue mati !!!"


Thea mencabut selang infusnya lalu mencoba beranjak dari kasur .


" lo mau kemana? sebenarnya lo maunya apa sih !!!"

" gue mau mati !!! " teriak Thea

" kalo mau mati ngantri dong , !!!" balas Galang

" berisik lo !!!"

Thea menyibakan selimut dan turun dari kasur lalu " BRUGGGG !!!!!" ia terjatuh .

" gue bilang juga apa , luka dikaki lo masih basah , jangan buat hidup gue makin ribet ..." tutur Galang sambil membantu Thea berdiri

" kalo gue bikin hidup lo makin ribet , ngapain lo bantuin gue ? kenapa lo membiarkan gue hidup , !!harusnya lo membiarkan gue mati "

Galang melihat kedua mata Thea iba ,dia sadar ternyata perempuan yang ada dihadapannya tengah mengalami putus asa yang sangat hebat.Dia berusaha tenang  mendekati Thea kemudian menenangkannya dengan lembut.

" gue gak tau lo siapa , dan gue gak tau lo kenapa,  tapi gue tau apa yang lo rasain sekarang ..."Sahut Galang sambil meletakan tangannya diantara bahu thea

" gak ada yang tau perasaan gue , gak akan ada yang tau ...." ucapnya serak dengan mata yang mulai dipenuhi air " gue benci hidup ini , gue ingin mati ...."

Galang menyentuh pipi Thea kemudian perlahan dia menghapus air matanya " gue gak suka liat cewek nangis, ..."

Thea diam , mendadak hatinya tenang saat Galang menyentuh pipi dan menghapus air matanya. Untuk beberapa saat apa yang dilakukan Galang kepadanya sudah cukup membuat suasana hatinya membaik.

Saat Thea terlihat tenang , Galang membantu thea berdiri dan membiarkannya kembali istirahat dikasur pasien .


" lo harus banyak istirahat ..."

" gak usah peduliin gue !!! gue gak mau istirahat , ...."emosi Thea memuncak lagi

" terus lo maunya apa !!!!" suara Galang mulai meninggi

" gue mau mati !!! gue benci hidup ini !!! gue benci dunia ini !!! gue benci orangtua gue !!! " teriak Thea semakin meninggi

Thea melempar gelas dan melempar semua benda yang ada didekatnya , Ada sebuah pisau yang tergeletak dimeja , kemudian dia meraihnya ,

" jangan lakuin itu ...., gue mohon ...." ucap Galang panic  

" gue ingin mati , gue gak kuat menghadapi semua ini , gue gak kuat , gue gak punya motivasi apapun untuk hidup , hidup gue udah hancur dan orangtua gue yang menyebabkan kehancuran itu .... gue benci mereka ...." isak Thea histeris

" gue mohon lo tenang ..." berusaha mendekati thea

" tenang ? tenang ? lo nyuruh tenang karena lo gak ngerasain ada diposisi gue !!!" bentak Thea


Thea terus berteriak , saat lengah Galang langsung lari kearah Thea dan membuang pisaunya .


" PRAKKK !!!!" Thea menampar pipi Galang


Galang langsung memeluk Thea dengan sangat erat, " jangan lakuin itu lagi ..." bisik Galang mengetarkan hati Thea

" kenapa lo halangi gue untuk mati ?" dia berusaha melepaskan pelukan Galang namun pelukan itu terlalu kuat , hingga akhirnya Thea DIAM dan larut didalam pelukan Galang .

" liat gue ....." pinta Galang kepada Thea


dia menaatap kedua bola mata galang ,


" hari ini gue janji , gue gak akan ngebiarin siapapun ngancurin hidup lo ...dan hari ini lo milik gue , gue gak akan ngebiarin lo DIAM didalam kehancuran , ..." ucap Galang

Entah apa yang membuat Thea senang mendengar pernyataan itu , dia menganggukan kepalanya dan kembali menangis sesegukan diantara pelukan Galang .

Apa yang dikatakan Galang seperti sebuah kekuatan yang mampu mendorongnya untuk tetap menjalani hidupnya.

" makasih lang ..." serunya dalam hati

" serunya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang