Chapter 15 - Babak Baru

1.1K 54 0
                                        




           

Masih tentang Diam , tentang Diam yang banyak menceritakan betapa sakitnya hidup yang Thea alami selama ini , Diam yang selalu Ayah dan Bunda ajarkan , karena Diam membuat semuanya menjadi lebih baik ,dia lebih memilih diam karena melanggar dari diam hanya akan membuat hidupnya berantakan .

Dia pernah tidak diam saat mengetahui perselingkuhan orangtuanya lalu yang terjadi keluarganya hidup berantakan , Dia juga pernah tidak diam saat orangtuanya menyuruhnya untuk diam lalu yang terjadi ia diusir dari rumah , dia juga pernah tidak diam saat mencintai suami wanita lalu yang terjadi  dia melukai hatinya sendiri .

Masih tentang Diam yang banyak mengajarkannya arti berkorban walaupun sebenarnya ia tidak ikhlas, Diam untuk mengalah walaupun sebenarnya ia tidak rela .

Dan karena Diam mengantarkannya memilih jalan sendiri , memilih dunia sendiri dengan sepi dan Diamnya yang semakin tidak berdenting , Diam telah membawa dia memutuskan untuk tinggal di Eropa bersama Bunda,

iya bersama Bunda yang tidak pernah bisa diam , Bunda tetap Bunda dimanapun  berada tidak pernah berkenan untuk diam , karena menurutnya Diam hanya akan membuatnya kehilangan pundi-pundi uang . Semenjak Ayah tidak ada , Bunda semakin giat mencari uang , membuka bisnis dimana-mana ,hebatnya lagi semua bisnis yang jalankan oleh Bunda selalu sukses, nama Bunda terkenal sebagai sosilita kelas atas ,Bunda melawan sepi dengan bekerja ,  . katanya sepi yang memotivasinya untuk mencari kesibukan agar tidak terlalu hanyut dan tenggelam terbawa arus karena sepi . Dan sesekali Bunda diam selalu ada air yang memenuhi kedua mata bunda dengan tangan yang memegang foto Ayah .ternyata kehilangan bisa membuat wanita yang super tangguh , menjadi wanita yang penuh kenestapaan .

Sedikit demi sedikit Thea mulai bisa membuka lembaran baru , hari baru ditempat baru. Thea kuliah di University of Oxford , sebuah Universitas terbaik di Eropa . dengan seleksi masuk yang sangat ketat akhirnya dia lolos menjadi mahasiswa di University of Oxford dan mengambil jurusan Bisnis , tentu semua ini karena keinginan Bundanya . Thea bisa apa selain diam dan menuruti semua apa kata Bundanya , yaaa karena dia pikir Bunda tahu yang terbaik untuk dirinya .

Setelah 6 bulan berlalu hidupnya di Eropa berjalan seperti biasanya , tidak menyenangkan ataupun membosankan, semuanya terasa hambar . Liburan semesterpun ia habiskan hanya mengurung diri dikamar , dia tidak suka bersosialilasi , baginya kamar dan beberapa buku itu sudah cukup baik .

Sore itu Bunda masuk ke kamar puterinya , dengan pandangan kosong ia duduk diatas kasur dekat puterinya .

" kenapa bun ?"

" besok kita kembali ke Jakarta ...."

" loh ? kenapa ?"

"  Oma nyuruh kita kembali ke Jakarta  ..."

"ya udah  .., Bunda ke Jakarta dan Thea akan tetap disini..."

" gak ., kamu harus ikut Bunda , kita kembali kejakarta dan kamu kuliah dijakarta ...,"

Thea menggelengkan kepalanya " maksud bunda apa sih , dulu Bunda ngajak thea kesini sekarng ngajak balik lagi ke Jakarta ,..."

" jangan banyak protes , kamu anak bunda dan harus patuh dengan semua yang dikatakan Bunda ...seperti Bunda yang selalu patuh dengan apa yang dikatakan Oma ...Bunda mendidik kamu seperti oma mendidik Bunda ,..."

" tapi bun ...."

Bunda beranjak dari kasur lalu pergi dari hadapan puterinya ,  " kemas barang-barang , kita harus segera ke Jakarta "

Thea tampak paham dengan semua yang dikatakan Bunda , ia meraih koper dan mengepak barang-barang yang ia anggap perlu untuk dibawa . Kegiatan seperti ini sudah sering ia lakukan , dari dulu ia dan orangtuanya selalu berpindah-pindah ,jadi rutinitas mengepak barang bukan sesuatu yang baru didalam hidupnya .

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang