Chapter 13- Perih

1.1K 48 1
                                    


Galang keluar dari ruang dokter , ia menjatuhkan dirinya kelantai

" kenapa ?" tanya thea

" ginjal gue gak cocok untuk Nayla ...." ucapnya putus asa

" terus sekarang lo mau apa ?"

" gue Cuma ingin Nayla tetap hidup ...,, "

Thea menganggukan kepalanya " oke , biar gue yang donorin ginjal gue untuk Nayla ...."

" thea ...."

"lo gak punya pilihan lainkan ?"

" tapi gue gak mau lo ngelakuin ini semua , gue gak mau lo kenapa-kenapa ..."

" gak lang , gue akan ngelakuin ini semua dengan satu syarat .."

" syarat?"

" setelah gue donorin ginjal gue untuk Nayla , lo harus nikahin gue ..."

" tapi thea itu gak mungkin ..."

" kenapa gak mungkin ? bukannya lo sayang ke gue ? "

" iiiya .., tapi ..."

" Nayla gak pernah tulus mencintai lo , tapi lo ngelakuin apapun untuk dia , dan gue yang bener-bener tulus sayang sama lo , apa gue gak berhak mendapatkan perlakuan yang lebih dari Nayla ?"

" oke kalo itu mau lo ...." ucap galang pasti

Dan hari itu juga Galang mengantarkan Thea keruang operasi , keputusan yang sulit untuk thea ketika memutuskan untuk mendonorkan ginjalnya untuk Nayla. Thea berbaring diruang operasi sesekali matanya melihat kearah Nayla , Dokter memegang tangan Thea kemudian menyuntikan obat bius ditangannya dan setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi .

............................................................................

Entah berapa lama ia tidak sadarkan diri , saat ia membuka mata , ia berada disebuah ruangan, matanya memperhatikan setiap sudut yang ada diruangan itu .

" sudah sadar mbak ...." ucap seorang suster

" emm, .."

" maaf ya mbak ,( Suster mengganti tabung infusenya , ) mbak harus banyak istirahat ...sekarang mbak hanya punya satu ginjal , .."

" iya , Sus bisa panggilkan orang yang bernama Galang ?"

" oh mas galang ? dia lagi sama istrinya , bentar ya mbak saya akan panggilkan ." suster keluar dari ruangan Thea .

beberapa menit kemudian Suster itu kembali " maaf mbak , mas galang lagi bersama istrinya , beliau tidak bisa diganggu ...,"

" oh ...." ucap thea pelan

" mbak kalo perlu apa-apa pijit aja bel yang ada disebelah samping ..."

" iya , makasih sus ..."

" kalo begitu saya tinggal mbak ..."

" ya ...."

Tepat Jam 7 malam , thea masih membaringkan dirinya dikasur pasien lalu pintu kamarnya terbuka .

" bunda ., "

" apa yang udah kamu lakukan nak ..." ucap bunda sambil mendekati putrinya

" thea ...,eeee thea ...."

" kamu sakit ? perasaan kemarin sehat aja , ko sekarang ada disini ?" bunda memperhatikan puterinya

" thea gak apa-apa ko ...., " membuang wajahnya menghindari tatapan bunda

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang