2. Bang Bang Tut

135K 10.2K 667
                                    

Hi, Halo, Ciao, Marhabaan, Bonjour, Kamusta, Merhaba, Kon'nichiwa, Annyeonghaseyo!

Perkenalkan, Aku Deana Nismara Kencana. Hasil Kerja Keras dari Bubu Seruni dan Poporo Rangga. Aku lahir di Rumah Sakit, kok, bukan di Kereta Kencana😉

Jangan tanya aku kenapa namaku ada Kencana-nya, oke? Karena aku sendiri ngga tau.

Hobiku nonton blue film.

Engga deh, bercanda!

Hobiku nonton drama korea. Oppa, Saranghae!

Bulan depan, tepatnya tanggal tiga puluh september aku ulang tahun ke delapan belas, loh! JANGAN LUPA KASIH AKU KADO, atau engga aku ngambek.
Beneran ngambeknya, ngga bercanda, ngga tipu-tipu.

Aku baru masuk kuliah satu bulan yang lalu, kuliahku sih masih santai, tapi UKMF yang aku terpaksa ikutin lagi hectic abis, gara-gara itu sekarang aku sibuk bikin berkas untuk lomba internal peradilan semu.

Aku yang sama sekali ngga minat masuk jurusan hukum merasa jadi orang terbodoh diantara temen-temen kelompokku. Disini, semuanya pada ngerti pasal-pasal, sedangkan aku engga! Aku terjebak disini. Aku dijebak Bubu sama Poporo-ku.

Aku sebagai satu-satunya anak perempuan di keluarga kecilku memiliki cita-cita mulia untuk membahagiakan orang tua kesayanganku, dan mereka bilang caranya adalah:

• Kuliah di Jurusan Hukum.

• Menikah dengan Caesar.

Oh, Kasih Ibu pada Beta-Beti, semenjak satu bulan yang lalu hidupku benar-benar terasa jungkir balik!! Aku sejak kecil selalu tinggal bersama orang tuaku, sekarang harus jadi anak rantau karena kuliah di luar kota. Dan resenya, sekarang aku tinggal di rumah suamiku, bersama Ayah Mertua-ku yang sedang sakit, dan tinggal di Kabupaten.

Bukan maksud untuk menghina, tapi aku yang memberikan titel anak manja pada diriku sendiri merasa dunia ini berubah begitu cepat.

Dan sialnya, aku ngga bisa berbuat apa-apa untuk mengembalikkan duniaku lagi.

Hahhh...

"Jangan ngemil mulu, nanti makin gendut."

Hahhh...

Hahhh...

Hahhh...

Iya, sekarang aku emang lagi nonton drama korea Reply 1998, Park Bo Gum imut banget, by the way, dan suara menyebalkan itu memperingatiku.

Suara siapa lagi? Pasti kalian tau!

Memang aku gendut. Berat badanku 68 kilo dan tinggiku 147 senti. Aku emang bantet, tau kok, jangan ikut-ikutan ngatain. Jangan juga langsung tanya siapa cewek kurus dan tinggi di cover cerita ini karena aku ngga tau itu siapa, itu bukan aku.

"Bang!"

"Apa?!"

"Bang bang tut akar kulang kaling, siapa yang kentut ditembak raja maling."

"Bang, aku nebeng ke kampus ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, aku nebeng ke kampus ya?"

Aku baru selesai mengeringkan rambutku dengan alat pemanas saat BangCae keluar dari kamar mandi dengan melilitkan anduk di pinggangnya.

Ia berjalan ke arah lemari pakaiannya, tanpa menjawab permintaanku.

Rasanya, aku ingin sekali memotret tubuhnya dari belakang dan kukirim ke grup penggemar BangCae terdepan, dan melihat reaksi heboh dari mereka dan sumpah serapah yang mereka ucapkan karena iri pada pemandanganku yang sangat aduhai setiap paginya.

Tapi aku tidak segila itu!

Enak aja mereka bisa liat pemandangan punggung ngga seksi-seksi amatnya BangCae secara gratis, sedangkan aku harus dipaksa nikah dulu sama dia baru bisa ngeliat pemandangan begini indahnya.

"Ngga."

"Ha?"

"Kamu ngga boleh nebeng, naik angkutan umum lagi aja."

Apa katanya?! Naik angkutan umum? Edan kali manusia ini, ya. Jarak kampusku dan rumahnya itu lumayan jauh. Bisa telat aku kalau naik angkutan umum.

Lagian, perjanjiannya kan aku akan selalu pulang pergi sama dia ke kampus makanya aku mau tinggal disini, kalau engga mah aku milih ngekos di deket kampus.

Oh, oh, oh, Deana, orang tuamu ngga akan kasih ijin. Kamu menikah sama BangCae aja supaya dia bisa jaga kamu.

Tapi, dijaga apaan?

Seminggu belakangan aku naik angkutan umum terus, dan hasilnya aku telat terus masuk kelas.

Kalau dosennya baik, aku boleh masuk. Kalau giliran dosen kolot, telat bentar aja ngga dikasih masuk.

Huaaa, aku ngga mau telat lagi. Tapi, semalem aku nyusun berkas sampai jam dua pagi, jadinya kesiangan.

"Janjinya dulu..."

"Kan dulu, bukan sekarang."

"Ah, BangCae nyebelin!!!" teriakku hampir menangis.

Laki-laki lemah dengan air mata, kan? Iya. Suamiku laki-laki, kan? Hm...

Iya, laki-laki kok, De... Kamu kan udah buktiin sendiri.

• Sebenernya belom mau update, cuma mau kasih tau aja cerita ini ganti judul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Sebenernya belom mau update, cuma mau kasih tau aja cerita ini ganti judul. Dari My Husband jadi Jungkir Balik Dunia Deana.

• Gimana bab ini menurut kalian?

• Next bab yay or nay!

TRS [3] : Jungkir Balik Dunia Deana ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang