TRS [3] : Jungkir Balik Dunia Deana ✅

37. Cari Pengganti Deana, Cari Yang Paling Cantik

1000+ votes gimana? WKWKWKWK

Harusnya kita pacaran aja, biar bisa putus.

-Deana-

Deana terperangkap dalam peluakan Caesar - perangkap yang sangat nyaman. Kini mereka sedang berada di ruang keluarga. Deana memilih menenggelamkan wajahnya di dada suaminya - masih tidak mau menatap manik mata suaminya. Masih malu.

Sedangkan Caesar menikmati posisinya. Walaupun istrinya menunduk, tapi kali ini ia tidak berusaha melepas pelukan itu. Berusaha sih tadi, tapi kekuatan Caesar lebih besar jadi ya Deana kalah. Dengan posisinya itu juga, Caesar bisa menghirup aroma rambut istrinya. Ia bingung, kenapa rambut istrinya wangi.

"Kamu kapan mandi?"

Deana mendongak. "Hah?"

"Kamu kapan mandi?" Caesar mengulang pertanyannya. "Kok rambutnya ngga bau asem?"

Bibir Deana sukses manyun. Lalu hendak kembali menenggelamkan kepalanya di dada suaminya, namun tangan kanan Caesar lebih cepat bergerak untuk menahan dagu istrinya.

"Cium boleh?"

Deana menggeleng.

Caesar mengangguk menerima jawaban tersebut.

"Iya saya ngga cium, tapi jangan nunduk terus."

Kesedihan Caesar sudah menguap entah kemana. Berada di dekat istrinya mampu membuat rasa kehilangannya terobati, hatinya pun kini telah kembali menghangat. See, hanya berpelukan dengan istrinya saja membuat keadaan hatinya benar-benar bahagia.

"Abang, Deana minta maaf." Air matanya lolos. "Deana selalu bikin abang sedih, Deana ngga bisa jaga-mpff.."

Belum selesai Deana mengutarakan isi hatinya, bibirnya sudah keburu dibungkam oleh suaminya. Mau ngga mau, ia membiarkan sekaligus menikmatinya.

Caesar melepas pagutan bibirnya - menatap manik mata istrinya dalam. "Saya ngga suka denger orang minta maaf padahal ngga salah."

Jari Caesar bergerak di pipi istrinya, mengusap air mata yang tadi sempat jatuh. Satu-satunya hal yang ia benci dari istrinya: air matanya.