Kalo boleh, vote dulu sebelum baca, vote+komentar kalian berharga banget buat aku😁
Aku nepatin janji kan buat tamatin cerita ini 😂😂
Hmm, kalo buat sequel #SarDen pas punya anak, ada yg minat ngga?
Btw, jangan apus cerita ini dari library kalian dulu ya. Siapa tau ada extra part kan😝
Punya istri kok hobinya bikin bangkrut suami, sih?
-Caesar-
"Abang, tunggu dulu ya, abis Deana foto sama temen-temen baru foto sama Abang."
Caesar mengangguk pasrah. Dia ngga punya pilihan lain kan selain nurutin kemauan istrinya.
Deana mengangguk senang. Lalu berusaha berlari kecil karena dia memakai sepatu hak dan toga semata kakinya, menyusul teman-temannya yang udah masuk studio duluan. Ada Sabila, Carol, dan Nina.
Mereka adalah teman-teman Deana yang baru ia kenal di semester tiga. Teman-teman yang mulai menemani Deana waktu dia lagi sendirian di semester tiga disaat Shiva dan teman-temannya dulu yang marah sama dia.
Deana bukannya musuhan sama temen-temen yang dulu, masih tegur sapa – tapi ya cuma sekedar negur abis itu udah pada pergi.
Di semester tiga juga Deana menuruti kata-kata Caesar untuk mengeksplor dunia kuliah, ikut banyak kepanitiaan, ikut organisasi.
Untuk lomba Caesar justru melarang karena dia udah pernah lomba dan dia tau kalau istrinya ikut lomba pasti ngga kuat, bakalan sakit, rata-rata yang ikut lomba selesai latihan jam empat, terus jam delapan musti kuliah. Ngga, Caesar ngga mau istrinya mencoba dunia perlombaan kaya yang dulu pernah dia lalui.
"Daffin mana?"
Deana sidang usulan penelitian*) di awal semester tujuh, yaitu bulan September. Tapi dia harus cuti dua semester: semester delapan dan semester sembilan, karena di akhi semester tujuh alias waktu liburan natal Deana ngasih kado Natal dan Tahun Baru ke Caesar, testpack dengan garis dua.
"Di luar sama bapaknya."
"Yah, ajak sini dong."
"Nanti abis kita dulu, dia foto terakhir aja."
Namana Daffin Candrakanta Silaen. Daffin artinya disayang, Candrakanta artinya permata seindah bulan, Silaen ya marga bapaknya aja, kan dia anak bapaknya juga. Umurnya baru delapan bulan.
Sang fotografer sedang mengatur posisi untuk mereka berpose.
"Aku ngga mau dipinggir ya, nanti gendut."
Fotografer itu mengarhakan posisi dan beberapa gaya sampai foto terakhir baru Daffin dipanggil.
"Semua liat bayinya sambil ketawa ya."
Deana, Sabila, Carol, dan Nina mengikuti arahan. Sedangkan Daffin dipangkuan Deana terlihat bingung.
"YA, BAGUS, SATU DUA TI—"
"HAAAAH!" Daffin menangis karena keget mendengar teriakan si fotogafer, dan itu justru membut Deana dan teman-temannya beneran sehingga menimbulkan hasil foto yang natural.
Giliran Sabila, Carol, dan Nina menunggu Deana berfoto bersama keluarga kecilnya. Daffin udah berenti nangis karena udah digendong sama Caesar.
Awalnya, Deana dan Caesar foto memakai toga kelulusan mereka. Ngga lupa, Daffin juga dibuatin toga supaya lucu.
Fotografer mengarahkan foto pertama keduanya duduk, melihat ke arah kamera tanpa ekspresi. Foto kedua, disuruh tatapan mata, foto ketiga diminta untuk ciuman bibir – jelas itu ditolak sama Deana karena malu – tapi kata Caesar ngga apa-apa, dan akhirnya Deana mau.
Foto keempat, fotografer cuma bilang, "yang mesra ya."
Caesar menyium pipi Deana dan Deana tersenyum sumringah.
Foto-foto berikutnya, sangat terlihat bahwa Deana, Caesar dan Si Kecil Daffil adalah keluarga yang bahagia.
Selesai foto, mereka keluar studio dan memilih foto-foto yang mau dicetak. Deana memilih tujuh dari sepuluh foto bersama teman-temannya, karena paket fotonya begitu.
Untuk foto Deana, Caesar dan Daffin, Deana memilih semua foto. Literally, semuanya dipilih. Dan Caesar cuma nurut sambil menggendong Daffin yang udah tidur.
"Abang, kalo milih semua foto harganya naik."
"Iya, ngga apa-apa."
Deana tersenyum senang. Setelah memilih foto, Deana ke kasir dan menanyakan totalnya.
"Geng," panggil Deana pada ketiga temannya. "Udah dibayarin sama Abang ya."
"Makasih abang." Mereka bertiga serempak.
Kening Caesar berkerut. "Gimana maksudnya?"
Deana cengengesan. "Mereka udah jauh-jauh dari Bogor, Kuningan sama Sukabumi loh bang buat foto sama aku."
Caesar menghembuskan nafasnya perlahan.
"Ya udah, ngga apa-apa dibayarin."
GIMANA PERASAAN KALIAN SETELAH BACA CERITA INI DARI AWAL SAMPE TAMAT?
Dear Deana...
Dear Caesar...
Makasih buat kalian semua yang ngga bisa kusebutin satu per satu namanya, yang udah jadi saksi cerita cinta si sarden ini. luvvvv u😘
SAMPAI BERTEMU DI KISAH CINTA DENDI
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [3] : Jungkir Balik Dunia Deana ✅
Chick-LitIni tentang Deana Nismara Kencana dan dunianya yang berubah 180° semenjak ia bertemu dengan laki-laki yang bernama Caesar Iseabail Silaen. Saya bingung kenapa kamu ngga memasukan klausa 'dilarang melakukan hubungan suami-istri' di perjanjian yang ka...