TRS [3] : Jungkir Balik Dunia Deana ✅

31. Pulang dan Petuah

JANGAN LUPA BACA CERITA DENDI. BARU PROLOG SIH. HEHEHEH

Twice update in a day. Lagi murah hati heheheh

mau 860 votes sama 170 comments baru next yaaa

Jangan komen minta lanjut lohhh

HAPPY READING❤❤❤

Kenapa pada kaya tai sih ini dua bucin?

Mesra-mesraan di depan orang yang baru putus itu haram.  Gue doain dapet ganjaran yang setimpal karena telah membuat kesusahan buat orang lain.

Dendi.

Caesar duduk dibalik kemudi mobilnya dengan sabar. Akhir tahun seperti ini jalanan pasti macet. Bahkan, kea rah Jakarta pun padat merayap. Pikirnya bisa menikmati perjalanan bersama istrinya enyah sudah. Ada Dendi yang kini duduk di sebelahnya. Istrinya malah asik memainkan ponsel di kursi belakang.

Entah sudah berapa lama Caesar menggerutu, sedangkan Dendi di sebelahnya cengengesan. Pagi tadi, tiba-tiba Dendi udah muncul di depan rumah Caesar dengan tas ransel di punggungnya. Memutar bola mata kesal, Caesar mengerti maksud kehadiran sahabatnya. Mau nebeng ke Jakarta.

Padahal, rencananya Caesar mau naik bus antarkota supaya ngga pegel-pegel nyetir. Mengingat bawaannya dan Deana juga sedikit. Isi tas Deana bahkan cuma skincare yang ia pakai secara rutin. Lain-lainnya ada di Jakarta. Sedangkan Caesar bawa beberapa setel baju. Sisanya, antara bakal ambil di rumah lamanya atau –dipaksa Deana—pakai punya Alex atau Axel karena seukuran, menurut Deana.

Untuk ukuran perempuan, Deana emang lebih suka hal-hal simpel kalau bepergian. Kecuali make up-nya, ya.

"Abang pinjem hape," pinta Deana. Ia duduk persis di belakang bangku suaminya. Memeluk bangku demi menyentuh dagu suaminya yang ditumbuhi jenggot halus.

Dendi mendelik melihatnya.

Pada ngga kasian apa sama jomblo kaya gue?

Di tempatnya, Caesar melirik sahabatnya. Perubahan wajah membuat ia tertawa dalam hati. "Jangan iri."