TRS [3] : Jungkir Balik Dunia Deana ✅

38. Wisuda

Semangat kerja, sekolah, dan semua aktivitas hari ini! Inget, besok libur😊😊

Saya beruntung dapet istri kaya kamu, yang kamu minta cuma uang buat jajan sama dipeluk tiap malam.

-Caesar-

Dunia Caesar dan Deana yang akhir-akhir ini seperti bumi dan langit, mulai besok akan lebih jauh lagi. Caesar satu bulan lalu sidang tugas akhirnya, tanpa Deana temani karena pada saat yang bersamaan Deana lagi ujian akhir semester. Caesar ditemani Dendi. Dendi udah sidang tugas akhir satu minggu sebelum Caesar - dan waktu itu dia lagi sibuk bikin revisi-an, tapi demi sahabatnya apa sih yang ngga dilakuin.

Selama sebulan terakhir, Caesar ngga jadi pengangguran. Otak pintarnya membuat ia sudah diterima kerja di salah satu law firm ternama di Kota Bandung. Dan hari ini, ia izin tidak masuk kantornya untuk menghadiri wisudanya dan sahabatnya.

Caesar mendapat giliran wisuda jam 4 sore. Namun sudah jam 2 siang, istrinya yang suka mutung masih kukuh pada pendiriannya. Ngga mau ikut ke wisudaan.

"Undangannya kan cuma buat 2 orang." Istrinya duduk di kasur sambil melipat tangan di depan dada dan masih menggunakan piyama bergambar doraemon.

Caesar mengambil handuk yang dijemur di balkon kamarnya. "Justru karena ada 2, buat kamu sama ayah."

"Buat Ayah sama Ka Rayi aja," dari tadi malam, bahkan dari satu minggu yang lalu istrinya masih meminta hal yang sama.

"Kenapa ngga Ayah sama kamu?"

"Ka Rayi kan kakaknya abang satu-satunya, pasti kepengen liat abang wisuda." Istrinya berusaha menjelaskan, namun terdengan seperti alasan klasik di telinganya.

Caesar menarik napas panjang. "Kamu juga istri saya satu-satunya, kamu ngga mau ngeliat saya wisuda emang?"

"Ya pengen sih, tapi kan kasian Ka Rayi."

"Ka Rayi udah pernah liat saya wisuda SD, SMP, SMA, kamu yang kasian karena belom pernah liat saya di wisuda."

Deana mengucek matanya. Bibirnya manyun karena otaknya bingung harus berkelit apalagi supaya suaminya ini mengerti kalau ia lebih memilih kakak iparnya yang ikut mendampingi suaminya diwisuda, jangan dia.