32. Selamat Datang Luka Lama

61.9K 5.5K 113
                                    

BANGCAE SAMA DEANA BALIKKKK

Kira-kira ada yang masih nungguin dan baca cerita ini ngga ya?

Huhuhu, semoga ada!

Kukira bersamamu akan menyembukan luka lamaku, ternyata kamu yang menyebabkan luka lamaku terbuka lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kukira bersamamu akan menyembukan luka lamaku, ternyata kamu yang menyebabkan luka lamaku terbuka lagi.

DEANA.

"Abang lagi ngapain?" tanya Deana yang baru bangun dari tidur siangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Abang lagi ngapain?" tanya Deana yang baru bangun dari tidur siangnya. Melihat Caesar duduk membelakanginya.

Caesar menoleh sebentar lalu melanjutkan aktivitasnya. "Nulis rumus matematika yang gampang buat Asraf," katanya tanpa menoleh ke arah Deana. "Besok dia ulangan, tapi belom ngerti rumus yang ada di bukunya."

Deana tersenyum tipis. Dadanya terasa hangat karena senang melihat perubahan sedikit demi sedikit yang dilakukan suaminya. Caesar memang sudah sangat melunak pada Asraf dan Althea, walaupun ia belum 100% melunak pada Rayi-kakak tirinya.

Caesar selesai menuliskan rumus-rumus termudah dan terpendek yang ia bisa, sambil menenteng kertas itu ia menghampiri Deana yang masih duduk di atas kasur. "Saya kasih rumus ini ke Asraf terus ke tempat Dendi sebentar ya, mau ngambil tugas." Sambil merapihkan rambut Deana yang acak-acakan.

"Abang ngga ngajarin Asraf?" tanya Deana cemberut dan melipat tangannya di depan dadanya.

"Ngajarin, nanti malem."

"Kenapa ngga sekarang?"

"Sore begini mana bisa dipake buat belajar, ngga akan masuk otak." Caesar menjelaskan. Sekaligus menambahkan kalau sore-sore begini tuh waktunya anak seumuran Asraf main di lapangan komplek sama anak-anak lain, jadi Caesar ngga akan memaksakan otaka Asraf untuk belajar.

Setelah Deana mengangguk paham, Caesar keluar kamar dan menuruni tangga dan melihat Asraf yang sedang dipotongi kuku tangannya oleh Rayi. Caesar memberikan kertas yang penuh dengan tulisannya.

"Nanti Tulang pulang jam 8, kita baru belajar, ya."

"Tapi kalo mau ulangan biasanya Asraf tidur jam 9, Tulang," ujar Asraf cepat karena ia yakin otaknya tidak akan mampu belajar matematika hanya dalam waktu 1 jam.

TRS [3] : Jungkir Balik Dunia Deana ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang