Mulut Albert tak bisa berhenti - hentinya memaki - maki Douglas yang kini berubah ke wujud barunya, bukan itu saja. Albert dipaksa untuk terus menghindar dan menghindar di setiap geraknya, padahal ada Merlin juga.
"Gerehahahah... Pergerakan yang bagus bocah.." puji Douglas.
"Berhenti bermain - main denganku!!" teriak Albert kesal.
Merlin merinding di kejadian berikutnya, Albert mengejek, menyindir, mencibir, memaki bahkan menghina Douglas.. Tapi Douglas hanya tertawa keras menanggapinya.
Siapa yang bodoh?
"Kita lihat berapa lama lagi kau dapat bertahan bocah..." tantang Douglas.
Api muncul ditangan kanan Douglas yang putih itu. Api yang panas. Sementara itu kesabaran Albert telah habis.
"Tuan??!" panggil Saur takut.
"Cukup! Aku sendiri yang akan mengalahkannya!!" kata Albert menggeram kuat.
"Haduuh........ Dasar tak sabaran!"
TAR!!!
Sesuatu yang tak terlihat menghantam keras Douglas, menjatuhkannya ke dalam jurang.
Di tempat Douglas berdiri tadi, ada Vertua yang berubah ke 'Bentuk Sebenarnya' Right Knight.
"Kau lama!" marah Albert.
"Berhentilah berteriak. Kau membuat telingaku sakit..." tegur Vertua dari balik helmnya.
"Kau!!" Albert menggeram.
"..........." Vertua diam memperhatikan Douglas dari atas, tapi tidak ada pergerakan yang terlihat.
Sementara itu Merlin menghampiri Albert yang sedang kesal.
"Albert..." panggil Vertua.
"Hah??" balas Albert kasar.
Vertua menghela nafas lelah. "Sebaiknya kau bantu kapten tua itu, dia sepertinya kesusahan..." lanjut Vertua.
Lalu Albert menghadap ke Blow yang sedang bertarung dengan Lord.
"D - Dia benar Albert. Lebih baik k - kita bantu Kapten Blow..." tambah Merlin menyeruakan kalimatnya, dengan takut.
Albert menatap datar Merlin lama.
"........"
"Baiklah..."
Sebuah senyuman terukir di bibir kecil nan manis itu.
..
Daar!!
Ledakan air tercipta disamping atas kanan Lord tapi tidak sampai ke tempat. Blow mengangkat watergun ke Lord, menembakinya dengan beberapa laser hijau. Tapi sama seperti ledakan air tadi, laser Blow menyusut dan hilang.
"Sial..." umpat Blow.
"Kau kurang cepat, Blow.." beritahu Lord sambil tersenyum.
"Diam kau!!" potong Blow.
Blow menyimpan watergun--nya ke belakang punggung, membuka telapak kanan ke depan sambil tangan kirinya memegang siku kanan. Pusaran air mulai berkumpul di depan telapak tangan itu.
"Blow Fernandes, Kapten Tear Fort yang sangat terkenal dengan 'Bom Air' miliknya dan sekarang tengah mengumpulkan bom itu di telapak tangannya..." kata Lord mengucapkan profil Blow.
Blow berdecak kesal, Lord menyeringai. Lord menarik keluar pedangnya yang sedari tadi tersarung, pedang great sword yang terbuat dari baja gelap, memiliki permata merah ketupat yang mengalirkan garis - garis merah di sekujur badan pedang.
"Dust!" bisik Lord, seketika pedangnya mengeluarkan debu hitam yang menyebar banyak. "Altardust!!" lanjutnya.
"Waterburst Granade!"
Dhuar!!!
Suara Ledakan yang memekakkan telinga tercipta. Rudal berbentuk air itu melesat cepat ke depan, pada saat bersamaan muncul tembok hitam gelap yang menahan rudal air Blow, yang menghasilkan bunyi tadi.
Arus angin dalam laut seketika menerjang mereka berdua, Blow sedikit terseret ke belakang tapi berhasil dia tahan.
"Checkmate..."
Lord tiba - tiba saja sudah berada di depan Blow dengan pedang terayun ke badan sebelah kanan.
Trang??!!
Suara dentingan besi keluar.
Lord memiringkan kepalanya ke kanan menghindari serangan air, Merlin menarik rapier-nya lalu menusuk ke depan. Darah merah membasahi mata rapier Merlin, Merlin menarik paksa senjatanya dari genggaman tangan kiri Lord membuat darah di tangan Lord menyebar.
"Rafinha!" teriak Merlin. Merlin menusukkan rapier-nya untuk kedua kalinya, rapier Merlin dikelilingi air putih.
Blass....
Ledakan air yang menghasilkan gelombang arus angin memukul Lord mundur ke belakang... Jauh.
"Kapten Blow, anda baik saja?" tanya Merlin langsung.
"T - Terimakasih Tuan Puteri..." jawab Blow lemah.
Blow baru sadar jika Merlin hanya datang sendirian.
"Tuan Puteri, apa kau datang sendiri ke sini?" tanya Blow memastikan.
"Sebenarnya...."
..
Mundur beberapa menit lalu...
"Ayo Merlin!" seru Albert yang melesat bersama selancar air buatannya.
"Baik!" balas Merlin yang terbang menggunakan sayap putihnya.
Slash....
Mii tiba - tiba saja muncul entah darimana dan ingin menyerang Merlin, tapi ketahuan oleh Saur. Saur memberitahu Albert lalu Albert yang bergerak menangkis serangan Mii.
"Lama - lama ini semakin menyusahkan saja..." gumam Albert menggerutu.
"Albert..." panggil Merlin. Merlin terbang mendekat tapi di cegat oleh Albert.
"Merlin.. Kau pergi dan bantu Kapten Blow!" pinta Albert.
"Tapi..."
"Aku... Akan tinggal"
Albert mendorong pedangnya ke depan wajah Mii.
".... Baiklah!"
..
Seperti itulah ceritanya, sementara itu....
"Bangunlah Naga Merah.. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu!" cetus Vertua memanggil.
Perlahan Douglas membuka kelopak matanya.
"Right Knight?? Apa yang ingin kau bicarakan??!" tuntut Douglas, bangkit.
"Maukah kau membantu kami?"
"Kami??"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]The Blue Knight : Water Aluchrono[END]
Fantasy[Book I - The Blue Knight] Genre : Adventure, Magic and Undersea Albert Waver adalah seorang pemuda yang baru lulus sekolah tapi sebuah kecelakaan membuatnya terlempar ke dunia lain, yang dimana semua penduduknya dapat bernafas di dalam air. Disana...