Sudah 1 bulan sejak Albert kembali ke kehidupan lamanya, selama itu ia habiskan untuk memulihkan fisik dirumah sakit. Dan bertepatan di awal tanggal bulan, Albert diperbolehkan untuk pulang.
""Kakak Al!!""
Dua anak kecil menyambut Albert di depan pintu masuk rumah sakit. Mereka adalah adik - adik Albert yang masih berumur 10 tahun, satu laki - laki dan satunya perempuan. Mereka berdua berlari dan memeluk pinggang karena Albert terlalu tinggi.
"Hei kalian berdua, bagaimana kabar kalian? Kalian tidak menyusahkan paman'kan?!" sambut Albert ramah.
Albert berjongkok dan mengelus rambut mereka secara bersamaan.
"Paman baik, Lina suka paman..!" jawab gadis kecil berambut coklat pendek yang ada di sisi kiri. Ia tersenyum dan menampilkan gigi - giginya yang putih tanpa ada cacat(ompong).
"Hmm. Paman sangat baik kepada kami, kami selalu dibawa ke laut untuk memancing ikan. Menyenangkan.." tambah bocah berambut coklat yang memiliki manik yang sama dengan Albert.
Berbeda dengan keduanya yang semangat, Albert terlihat tersenyum... Dengan paksa.
"Paman pasti bercanda. Membawa dua anak kecil ke tengah laut??!" batin Albert sedikit geram.
Setelah sambutan kecil, mereka bertiga masuk ke dalam mobil yang telah disewa terlebih dulu. Mereka pergi ke ujung lautan, ke sebuah kota kecil dekat laut yang bernama Sirusland. Disana mereka masuk ke sebuah rumah bertingkat tiga, sangat berdekatan dengan laut, pada dasarnya itu hanya untuk penduduk yang tinggal disana dan bekerja sebagai nelayan pantai.
Tempat tinggal mereka disebut juga dengan Distrik Penjualan Ikan karena disana banyak para nelayan yang berjualan ikan hasil tangkapan dari laut. Kedua orangtua Albert telah meninggal saat kedua adiknya masih berumur 2 tahun, sejak saat itu mereka bertiga di adopsi oleh paman mereka dari keluarga jauh.
"Kami pulang!" seru Lina yang membuka pintu.
"Oooh... Selamat datang kembali kalian berdua," sambut seorang pria paruh baya berambut coklat sedikit keputihan, bahkan kumisnya sudah putih, ia mengenakan kaos berkancing putih di depan dadanya.
"Aku pulang, paman.." sambung Albert ikutan masuk.
"Albert.." paman Albert menyambut dengan pelukan hangat.
..
Malamnya mereka mengadakan pesta kecil - kecilan untuk kepulangan Albert, ada ikan tuna bakar, cumi - cumi goreng, selai ubur - ubur, kepiting rebus dan lainnya. Lina dan adik laki - laki Albert tidur duluan karena kelelahan, dan juga kekenyangan. Mereka terbaring pulas di ranjang masing - masing.
"Albert, bisa kita bicara sebentar.." panggil pamannya yang berdiri di depan pintu kamar.
"Tunggu sebentar.." balas Albert. Albert mengenakan selimut kepada kedua adiknya yang telah terlelap.
"Ada apa, paman? Tidak biasanya.."
"Ada yang ingin aku minta darimu, Albert.."
Paman Albert mengambil sepucuk surat dari dalam laci yang ada di dekat meja yang memiliki kaca disana. Itu adalah sebuah surat.
"Surat? Untuk siapa??" tanya Albert, karena ia langsung mengerti.
"Untuk... Bibimu. Kau tahu'kan?!"
Albert menunduk setelah lirihan pamannya. Saat umur Albert 12 tahun, paman dan bibinya bercerai.
"Sekarang dia berada di RS Sirus.." lanjut paman Albert sembari menyerahkan sepucuk surat kepada Albert. "Aku mohon padamu,"
..
Keesokan harinya Albert pergi ke RS Sirus tanpa memberitahukan hal itu kepada kedua adiknya. Rumah sakit itu lumayan besar dan juga lebar, tidak terlalu besar dengan ada yang di kota tapi tetap saja rumah sakit.
Semalaman Albert memikirkan hubungan kedua bibi dan pamannya itu, Albert tidak mengerti. Kenapa harus sekarang? Kenapa harus dia yang memberikannya? Apa pamannya malu? Atau ada hal lainnya.
Sampai satu kata itu mengingatkannya akan petualangan yang Albert alami selama di dunia air, perang, benda pusaka, kematian. Semuanya lenyap dalam sekali kedipan mata.
Albert mendorong dan membuka pelan salah satu pintu kamar pasien rumah sakit, namanya memang nama bibi Albert.
Orangnya... Sangat mengejutkan.
Seorang wanita bersurai salju dengan sedikit keriput di wajahnya, maniknya tidak berubah dan tetap sebiru lautan. Albert duduk di dekat ranjang pasien dan mengukir senyuman kecil, wanita itu menatap ke arah Albert. Awalnya ia terkejut, tapi kemudian tersenyum.
"Lama tak berjumpa Albert.." sapa bibinya.
Albert tiba - tiba terkekeh, ia hampir saja ingin menangis dalam artian gembira. Setelah puas terkekeh Albert menatap bibinya dengan tatapan jengkel.
"Banyak yang ingin aku tanyakan kepadamu... Mina!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]The Blue Knight : Water Aluchrono[END]
Fantastik[Book I - The Blue Knight] Genre : Adventure, Magic and Undersea Albert Waver adalah seorang pemuda yang baru lulus sekolah tapi sebuah kecelakaan membuatnya terlempar ke dunia lain, yang dimana semua penduduknya dapat bernafas di dalam air. Disana...