Diluar kapal Andre, Fister, Tony dan anggota kapal lainnya tengah sibuk berhadapan dengan Dasilk yang berusaha untuk menghancurkan kapal.
Andre melompat keluar dari kapal dan membelah kepala seekor Dasilk yang mendekat, Fister dan Tony membuat lubang dikepala dua Dasilk di dekat mereka dengan mudah tapi tetap saja tidak membuat jumlah Dasilk berkurang melainkan semakin banyak.
"Pasti ada Ratu Dasilk disekitar sini.." tebak Fister.
"Aku juga berpikiran seperti itu..." tambah Tony.
Andre kembali ke lantai kapal dan dia kelihatan sedang kelelahan, itu terlihat dari dadanya yang naik dan turun secara cepat.
"Kenapa Tuan Savarus lama sekali?" tanya Andre.
Beberapa Dasilk terdengar meraung kuat, lalu lima Dasilk berenang cepat ke arah kapal, melihat itu Andre, Fister dan Tony bersiap untuk melawan mereka sampai sebuah tebasan hijau muda yang sangat besar membagi kelima Dasilk itu menjadi dua bagian. Pada waktu bersamaan suara kuda terdengar di samping kiri mereka dan itu berasal dari Savarus yang mengendarai Sea Horse-nya.
"Maaf membuat kalian menunggu. Kalian sekarang bisa tenang, tugas kalian adalah melindungi kapal biarkan aku yang membersihkan.mereka..." seru Savarus seraya mengangkat pedang cutlass-nya.
"Tuan Savarus, ada Ratu Dasilk disekitar sini. Anda harus mengalahkannya dan biarkan kami yang melawan mereka semua..." beritahu Andre.
"Tidak Andre. Aku akan melawan mereka, biarkan 'dia' yang mengalahkan Ratu Dasilk..." sahut Savarus.
"Dia???" pikir Andre bingung.
Terlihat cahaya kecil yang berubah menjadi garis biru laut yang bergerak cepat melewati setiap Dasilk, Dasilk yang dilewatinya selalu terbagi menjadi dua. Garis cahaya itu adalah Albert yang melawan setiap Dasilk dia lewati dengan pedang Gladius-nya yang mengeluarkan tebasan biru laut. Dikedua kaki Albert ada selancar yang terbuat dari kumpulan air laut.
"B - Bagaimana dia bisa?" tanya Andre terkejut sekaligus tidak percaya.
Savarus tersenyum. "Entahlah~~"
..
Albert melesat cepat ke sana - kemari menghindari setiap serangan dan membalas serangan dengan sangat bagusnya. Albert merasa pergerakannya semakin membagus setiap kali dia bermimpi, dan bertemu Mina.
Albert menuju ke timur, dimana semua Dasilk ini berada, dibelakang Albert ada Doronthea dan Lazarus yang melindungi bagian belakang Albert. Tiga Dasilk berenang cepat ke arah mereka, Albert mengelak ke atas bersamaan dengan itu Dasilk yang ada ditengah mengikuti Albert. Sedangkan Lazarus memutar badannya ke kiri menghindari gigitan Dasilk, dengan cepat Lazarus mengayunkan pedang cambuknya ke atas membelah leher Dasilk sementara Doronthea....... Dia membiarkan dirinya termakan ke dalam perut Dasilk, di dalam perut Doronthea menggunakan ledakkan gelembung di ekornya dan membuatnya melesat cepat ke depan menembus ujung tubuh Dasilk.
Kembali ke tempat Albert. Dia berhasil menghindari gigitan terakhir Dasilk walaupun kaos putih bagian belakangnya robek, Albert menghilangkan selancar airnya lalu membalikkan badannya dan menebas kepala Dasilk vertikal lurus. Tebasan biru laut keluar dari gladius itu dan membelah Dasilk menjadi dua bagian sama lebar dan panjang.
"Albert, kau pergilah temui Ratu Dasilk, biar kami berdua yang mengurus mereka semua disini..." seru Lazarus.
"Pergilah, Albert..." tambah Doronthea.
Albert mengangguk paham. Albert kembali membuat selancar airnya dan pergi menuju ke tempat yang gelap. Di dalam jurang itu sangat gelap bahkan air laut terlihat seperti kegelapan disana tapi selancar Albert dapat mengeluarkan cahaya yang menerangi jalan, tanpa pikir panjang Albert turun ke jurang kegelapan itu sebelum Dasilk - Dasilk mendatanginya. Cahaya selancar air Albert menerangi perjalanan Albert di dalam kegelapan yang mematikan.
Tidak ada suara. Makhluk hidup. Ataupun suara air.
Keadaan sangat sepi membuat Albert sangat waspada. Sesuatu bergerak cepat dibelakang Albert, pada saat Albert menoleh ke belakang, 'sesuatu' itu berpindah ke depan dan seterusnya.
Albert mengibaskan pedangnya ke depan membuat tebasan biru laut yang terang. Albert tersentak setelah melihat dua mata raksasa tepat di depannya, mata itu berwarna ungu gelap dengan pupil biru malam. Pada saat Albert ingin lari saat itu juga monster itu menyerang Albert, karena kalah cepat Albert terkena serangan yang tidak dapat Albert lihat, Albert terpental ke belakang membentur dinding jurang dan pedangnya terlepas dari tangannya.
Monster yang ada di depan Albert menggeram jelas di depan Albert, monster itu bergerak cepat dan kali ini 'benda' milik cambuk menyerang perut Albert sampai Albert mengeluarkan darah. Monster itu menyerang Albert secara terus menerus memaksa Albert untuk menutup matanya.
Hingga pada serangan terakhir dari Monster itu berhasil membuat Albert jatuh ke dasar jurang sedangkan monster itu berenang ke atas dan menutup jalan keluar, monster itu sama seperti Dasilk tapi dia berwarna ungu malam di sisik dan ukurannya 2x lebih besar.
"Jadi dia Ratu Dasilk?!!" batin Albert.
Ratu Dasilk membuka mulutnya dan mengumpulkan gelembung air yang sangat banyak disana sedangkan Albert.... Dia terbaring di dasar jurang memandang cahaya biru muda yang indah dimulut Ratu Dasilk.
[Bangunlah Al, dan kalahkan dia...]
"Apa aku bisa?"
[Tentu kau bisa, karena kau adalah penerusku, Al]
"Penerus apa?
..
Merlin duduk manis di kursi menunggu kedatangan Albert setia diruangannya. Sesekali Merlin menatap jendela dengan raut wajah khawatir.
"Albert..."
..
Ratu Dasilk menembakkan semburan air biru muda yang indah sekaligus mematikan, pada waktu bersamaan cahaya biru muda menerjang dari dasar jurang dan beradu seimbang dengan semburan Ratu Dasilk. Albert bangkit dari tidurnya, ditangan kirinya sudah ada pedang berbentuk zig - zag berwarna biru muda dengan garis zig - zag putih.
"Mari kita mulai pertarungan sesungguhnya..."
Albert melesat cepat menerjang Ratu Dasilk dan menyeretnya keluar dari kegelapan, setelah keluar dari jurang itu Albert bergerak ke belakang Ratu Dasilk dan menyerangnya membuat dia terhantam bebatuan karang yang besar. Albert tidak sampai disitu, Albert membuat delapan tombak air dengan tiga mata tombak. Lima tombak menusuk ekor sampai ke perut, tiga sisanya mengunci sirip Ratu Dasilk.
Kesempatan itu tidak dibuang sia - sia oleh Albert. Albert mengangkat pedangnya tinggi di atas pundak kanannya, pedang Albert memancarkan cahaya biru langit yang indah dan air berputar cepat mengelilingi badan Albert.
Albert berteriak kencang sembari mengayunkan pedangnya vertikal miring ke bawah kiri, tebasan biru muda yang besar dengan air dikedua sisinya menebas Ratu Dasilk telak, dan membuat air berwarna ungu tua. Menjadi kotor.
Pada saat bersamaan pedang zig - zag Albert menghilang dari tangan kirinya, Albert terhuyung jatuh terduduk di pasir dekat jurang.
"Lain kali tidak akan aku biarkan dirimu mengambil alih tubuhku..." cetus Albert kelelahan.
[Enaknya bertarung~~]
"Kau ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]The Blue Knight : Water Aluchrono[END]
Fantasía[Book I - The Blue Knight] Genre : Adventure, Magic and Undersea Albert Waver adalah seorang pemuda yang baru lulus sekolah tapi sebuah kecelakaan membuatnya terlempar ke dunia lain, yang dimana semua penduduknya dapat bernafas di dalam air. Disana...