15 - Alysa Cemburu?

5.9K 299 9
                                    

     Sambil menyantap martabak pemberian Retno, mata Alysa tidak henti-hentinya memelototi layar televisi yang kini tengah menayangkan sinetron kesukaannya. Sedangkan Retno, usai membersihkan tubuhnya ia memilih bergabung duduk dengan Alysa untuk menonton televisi. Namun kini bukan televisi yang Retno tonton, melainkan ponsel. Entah si Retno lagi chat sama siapa tapi yang jelas dia senyum-senyum sendiri setiap ada pesan masuk.

Alysa disebelah jadi risih melihat Retno senyum seperti itu. Iris matanya melirik Retno lantas memutar bola mata kala lagi-lagi bibir Retno mengeluarkan senyum. “No, bikinin gue minum dong!” katanya pada Retno.

Namun yang di beri perintah tidak menanggapi sama sekali. Menengok pada Alyaa pun tidak.

“No!”

Barulah kepala Retno menoleh, “Ada apa Alysa?”

“Bikinin gue teh manis. Lo beli martabak dimana sih, dimakan seret banget!”

“Dijalanan..” lantas fokus Retno kembali tertuju pada ponsel. Dia bahkan lupa perintah apa yang tadi Alysa berikan.

“Retno bikinin gue teh manis! Lo bedek apa bolot sih?!”

“Sebentar lagi Alysa...”

“Sekarang!”

“Sebentar.”

“Sekarang, Nono!” tegas Alysa.

Karena macan betina sudah mulai mengeluarkan taringnya, Retno meletakkan ponselnya di meja dan harus mempending dulu chatannya dengan seseorang. Ia beranjak dari sofa untuk segera ke dapur.

Melihat Retno sudah berlalu, Alysa mengambil ponsel suaminya. Untung saja ponsel Retno tidak di kunci. Ia langsung membuka aplikasi Whatsapp. Dan baru saja di buka, aplikasi itu berbunyi menandakan sebuah pesan telah masuk. Alysa buru-buru membuka pesan baru itu yang ternyata dari sebuah kontak bernamakan 'Fania' dengan pesan berisi;

Fania :
Iiiih kok kamu sekarang jd bisa gombal sih? Belajar darimana?

     Bola mata Alysa membulat melihat balasan chat dari Fania-Fania ini. Ia menscrool keatas untuk membaca semua chat Retno dan Fania. Dan fakta yang didapat setelah Alysa selesai membaca keseluruhan chat, rupaya Retno diam-diam jago gombal!

Setiap mau memulai chat sama Fania, Retno pasti akan mengirimkan gombalan-gombalan receh dulu. Lalu nantinya Fania balas dengan pujian. Kedua bahu Alysa bergidik geli. Jempol kanannya dengan sengaja menyentuh profil Fania. Yang ternyata Fania ini adalah nama si cewek berkacamata kemarin.

Tanpa basa-basi lagi, karena Alysa sudah tahu siapa sosok dari Fania-Fania ini, ia membalas chatnya,

Me :
Otodidak dong...

Fania :
Kamu hebat

Me :
Besok ketemuan yuk?

Fania :
Dimana? Jam berapa?

Me :
Di restoran seafood yang ada di Mall kemarin. Jam makan siang, ya?

Fania :
Oke. Tapi kamu yang traktir ya?

Me :
Oke!  Yaudah, aku mau istirahat dulu. Good night, see you

Fania :
Good night

   “Teh-nya pake gula apa nggak?”

Suara teriakan dari dapur membuat Alysa buru-buru menghapus chat yang dikirimnya serta balasan dari Fania lantas meletakkan ponsel Retno ke tempat semula. Ia mendecak kala teringat teriakan Retno barusan. Yang namanya teh manis ya pake gula!

Marriage Absurd (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang