21 - Warna Rambut

5.7K 270 5
                                    

       Senyum Alysa merekah, ketika baru saja masuk ke sebuah restoran dan matanya melihat langsung sosok Kevin. Alysa segera melangkahkan kakinya menghampiri lelaki itu, berjabat tangan lantas duduk berhadapan dengan Kevin. Hari ini ia dan Kevin akan makan siang bersama. Awalnya Alysa menolak ajakan lunch bareng dari Kevin, tetapi ketika ia memikirkan kembali mengenai akan makan apa ia siang ini, Alysa akhirnya menyetujui ajakan Kevin.

“Sorry ya, agak lama. Soalnya tadi gue pake Go-jek, motor gue knalpotnya lagi rusak, hehehe...” ujar Alysa diakhiri cengiran canggung.

Karena jujur saja, dalam posisi seperti ini membuat jantung Alysa berdetak lebih cepat dari biasanya. Duh, apalagi melihat Kevin yang kini malah membalas ucapan maafnya dengan senyuman manis seolah menunggu lama adalah hal biasa. Demi keselamatan jantungnya, Alyaa segera menundukkan kepala. Dan saat itu pula ia melebarkan kedua matanya, melihat di meja ternyata sudah ada beberapa makanan disana. Masih dengan binar mata, Alysa kembali mendongak menatap Kevin. “Ini semuanya lo yang pesenin?” tanyanya tidak percaya.

Senyum manis masih menghias di bibir Kevin. Lelaki itu mengangguku pertanyaan Alysa. “Iya. Ayo makan.” ajaknya.

Tidak perlu menjawab 'ayo' atau sekedar menganggukkan kepala, Alysa meraih piring yang berisi Salmon Scrambled. Kali ini Alysa makan dengan tempo lambat, tidak seperti biasanya yang beringasan persis seperti Macan betina. Alysa berusaha menjaga imej didepan Kevin yang statusnya adalah Mantan. Ia tidak mau Kevin melihat cara makannya yang tidak teratur itu, lagi. Cukup dulu saja ketika keduanya masih sama-sama remaja dan menjalin hubungan.

Sedikit demi sedikit, Alysa telah menghabiskan Salmon Scrambled-Nya, lantas tangan nakalnya mendorong lirih piring berisi Huevo Crocantes. Memakannya dengan lambat sambil sesekali bola matanya curi-curi pandang pada Kevin yang tidak pernah mengindahkan pandangan kearah lain dan hanya memandang Alysa. Bahkan spagetti yang sedang berusaha Kevin santap, sekarang dianggurkan saja.

     “Ummm... Thanks ya, Vin... Udah traktir gue.” ujar Alysa seraya mengusap ujung bibirnya menggunakan tisu. Kini keduanya sudah selesai makan siang dan sedang berbincang riang. Entahlah bisa dianggap riang atau tegang. Karena kenyataannya jantung Alysa sedari tadi masih berdetak tidak normal. Anggap saja Alysa berlebihan. Salahkan saja dirinya yang punya mantan guantengnya kebangetan.

Kevin terkekeh, “Iya... Sama-sama.”

Ekhmm.. Lo nggak balik ke kantor? Kayaknya ini udah masuk jam kerja lagi deh.”

Lagi-lagi pertanyaan Alysa ditanggapi dengan awalah kekehan. “Kamu nggak lihat aku pake pakaian apa? Hari ini aku nggak berangkat kerja.”

Cepat kilat kedua mata Alysa turun memandang pakaian Kevin yang ternyata mengenakan t-shirt putih, bukan Jas yang biasa untuk kerja di kantor. Duh... Saking nervous-nya karena mau makan siang bareng mantan terindah, Alysa sampai tidak tahu pakaian apa yang dikenakan Kevin. Alysa merutuki dirinya sendiri. Ia memberi cengiran khasnya malu-malu.

“Minggu ini ada konser apa?” tanya Kevin tiba-tiba.

Membuat wajah Alysa kembali normal, tidak salah tingkah lagi. Kepalanya menggeleng, “Bulan ini lagi jarang ada konser.”

“Satupun?”

  “Ada sih, satu. Konsernya Slank... Tapi di Medan!” Alysa menjawab dengan nada kesal. Andai saja konser Slank diadakan di Jakarta, ia pasilah akan menonton walaupun seorang diri.

“Kamu mau nonton?”

Alysa menggelengkan kepala, “Mau nonton sama siapa? Gue udah nggak punya partner nonton lagi. Risma udah vakum dari dulu, Nunung juga udah mulai vakum karena dia lagi hamil, apalagi si Sia! Bahkan dia nggak ada kabar sama sekali.”

Marriage Absurd (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang