Cinter#18

1.1K 67 7
                                    

Arya turun dari mobil menatap tajam ke arah sakti
Ia berjalan menghampiri pintu mobil sebelah kiri
Arya menarik kasar tangan kiri radhika keluar mobil
Pipi radhika sudah basah oleh air matanya
Sakti berdiri menatap arya
Pandangan sakti tertuju pada tangan arya yang memegang pergelangan tangan radhika dengan kuat
Arya hempaskan tubuh radhika dengan kasar ke pada sakti
"Ini kan yang kalian mau" ucap arya dengan nada tinggi
Dengan sigap sakti menangkap tubuh radhika dalam pelukanya
"Arya ini salah saya, kamu bisa pukul saya sepuas kamu tapi jangan sakiti radhika" ucap sakti yang langsung mendapat tatapan tajam dari arya
"Hahahaha, mau jadi pahlawan lo rupanya" jawab arya sembari tertawa mendekati sakti
Bruckkkkkk
Sebuah pukulan tangan kanan arya mendarat tepat di sudut bibir sakti
"Arya cukup, cukup aku mohon jangan sakiti sakti arya" mohon radhika menghalang halangi tubuh sakti dari arya
"Diam kamu pelacur" umpat arya mengatai radhika di depan muka radhika dengan suara tinggi dan emosi yang meledak ledak
Ia dorong dengan kasar tubuh radhika hingga ia terjatuh ke samping
Bruckkk brucckkkk bruckk
Entah berapa kali pukulan dari arya mengenai wajah sakti
Sakti hanya bisa menahan sakit tanpa ingin membalas
"Ayo balas gw bajingan" umpat arya kali ini memegang kerah baju sakti
Sakti hanya bisa menatap arya
Tapi bukan dengan tatapan takut
Bruwckkkkkk
Kali ini arya menggunakan lutut nya untuk menghantam perut sakti berkali kali
"Arya cukup" radhika yang dari tadi menyaksikan tak kuasa melihat sakti yang terus di pukuli
Plackkkkk
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus radhika
"ARYA" bentak sakti yang mulai emosi
"Dari tadi saya diem kamu mukulin saya, tapi tidak untuk radhika" lanjut sakti sembari menghampiri radhika yang tersungkur di bawah
"Ini gak sebanding dengan rasa sakit yang kalian beri buat gw ANJING" balas arya meninggikan folum suaranya
Bruckkkk lagi2 pukulan keras mendarat di pipi sakti kali ini membuatnya tersungkur ke bawah
"SAKTI" teriak radhika lalu menghampiri sakti
Tak kuasa radhika saat ia melihat darah yang mengalir di hidung sakti
Kini ia semakin terisak isak dalam tangisanya
Ia membantu sakti untuk berdiri arya yang melihat itu membalikkan badanya membelakangi mereka
"Sekarang kamu pilih rad" ucap arya
"AKU ATAU DIA" lanjutnya yang kini kembali menghadap sakti dan radhika
Radhika menundukkan kepalanya
"Aku gak bisa pilih di antara kalian" ucap radhika lirih dalam isak tangisnya
"Kamu gak bisa miliki kami sekaligus" balas arya dengan wajah sengit
"Cukup arya, kamu jangan memaksa radhika untuk memilih, dia milik kamu" balas sakti
"DIAM KAMU BANGSAT"umpat arya kepada sakti
Arya mendekati radhika lalu ia pegang kedua pundak radhika dengan kuat
"Kamu harus pilih rad, AKU ATAU SAKTI" ucap arya masih dengan suara keras
Radhika masih diam ia semakin terisak dalam tangisnya
Air matanya mengalir begitu deras di pipinya
"Baik kalo kamu tetap diam, itu artinya kamu lebih memilih bajingan ini dari pada aku" lanjut arya menunjuk sakti dengan tangan kirinya
Ia hempaskan tubuh radhika dengan keras ke arah sakti
Lalu ia bergegas naik ke atas mobil dan melajukan dengan kencang mobilnya meninggalkan mereka
"Sakti ayo kita kejar dia sekarang" ucap radhika menggoyang goyangkan tangan sakti
Sakti hanya diam menatap iba wanitanya
"Sakti aku mohon kejar dia sekarang, aku takut dia kenapa napa" lanjut radhika dalam tangisnya yang kini menjatuhkan dirinya duduk di tanah
Buru2 sakti mengangkat tubuh radhika untuk berdiri
Ia peluk tubuh radhika dengan erat
"Sakti aku mohon, kejar arya sekrang saktii" dalam dekapan sakti radhika terus memohon
"Jangan sekarang rad, emosinya masih tinggi, semua akan percuma sayang" jawab sakti sembari mengelus lembut kepala radhika di dalam pelukanya
Saat radhika sudah mulai tenang ia membawa radhika masuk ke dalam mobilnya
Ia berencana membawa radhika ke apartmen pribadi miliknya
Di dalam mobil keduanya saling diam
Sakti tetap fokus melihat jalan sesekali ia menoleh ke arah radhika
Radhika menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong
"Ngapain kita kesini" tanya radhika dengan suara serak
Saat mereka sudah tiba di depan apartmen
"Kamu nginep dulu di sini, besok baru kita temui arya, mungkin emosinya sudah sedikit mereda" jawab sakti lalu membuka pintu mobil dan berjalan ke arah pintu radhika
Kini mereka sudah berada di dalam sebuah kamar yang berukuran luas
Sakti merebahkan tubuhnya di atas ranjang
Sedang radhika memandanginya dengan tatapan sendu
"Kenapa?" Tanya sakti
Radhika tak menjawab ia bergegas pergi meninggalkan sakti
Selang beberapa menit ia kembali dengan membawa sebuah baskom  berukuran kecil yang berisi air hangat dan handuk becil di tanganya
"Sini aku bersihin luka kamu" kata radhika lembut dan langsung duduk di pinggir ranjang
Sakti menyunggingkan senyuman lalu bangun dari tidurnya dan mendekat pada radhika
Radhika nampak serius membersihkan darah2 di sekitar wajah sakti
"Aduwh di sini sakti rad" ucap sakti yang membuyarkan lamunan radhika
"Hahh dimana di mana" tanya radhika khawatir
"Di sini" jawab sakti menunjik dada samping kirinya
"Apa sih" balas radhika melempar handuk di genggamanya di iringi senyum manisnya
"Aku seneng bisa liat kamu tersenyum lagi" sakti menatap radhika dengan lembut
Radhika pun menyunggingkan senyum nya menatap sakti
Pandangan mereka bertemu
Radhika menatap bibir sakti
"Masih sakit" tanya radhika sambil mengusap lembut bibir sakti
Sakti menganggukan kepalanya
"Bisa langsung sembuh kalo kamu yang ngobatin" jawab sakti
"Hah, caranya" tanya radhika menyerngitkan keningnya
Sakti menunjuk bibir radhika dan memanyunkan bibirnya
Radhika tak merespon apapun
Lalu ia berdiri meletakkan baskom dan handuk kecil itu di atas meja yang tak jauh dari ranjang
Ia menghampiri sakti yang duduk bersender di kepala ranjang
Tiba2 radhika mendekatkan wajah nya ke wajah sakti
Lalu ia lumat bibir sakti yang masih ada lukanya
Sakti masih diam tak menbalas perbuatan radhika awalnya tadi ia hanya bercanda kepada radhika
Namun radhika menanggapi nya
Radhika melingkarkan tangannya ke leher sakti di usapnya dengan lembut kepala sakti ciuman dan sentuhan radhika mulai membangkitkan gairah sakti
Di balas nya ciuman radhika dengan kasar
Ia masukkan lidahnya ke mulut radhika
Kini tangan sakti sudah masuk ke dalam baju radhika ia usap dengan lembut punggung radhika
Ia rebahkan radhika perlahan di ranjang
Masih dengan ciuman kini tangan sakti mulai berpindah ke dada radhika ia usap dengan lembut kedua daging halus radhika
"Ahh sakti ahh" desahan radhika membuat nafsu sakti semakin meninggi kini sakti menurunkan tangan nya menuju kancing celana radhika
Tiba2
"STOP" ucap radhika mendorong tubuh sakti hingga terjatuh ke sampingnya
Bergegas ia melompat dan berlari ke arah kamar mandy
"Huueekkk huekkk"

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang