Cinter#87

837 106 20
                                    

"Udah selesai meeting nya?" Tanya neha kpd sakti yang baru masuk
Sakti hanya mengangguk di iringi senyuman nya
Kini pandangan sakti tertuju pada anak laki2 yang sedang duduk terdiam di atas sofa ruangan nya
"Wah jagoan ayah sudah bangun ya" ucap sakti menghampirinya
"Kok lesu gitu sih sayang" tanya sakti lagi
Dhika pun hanya menjawab dengan gelengan dan senyum samar nya
"Loh pipi kamu kenapa kok merah?" Tanya sakti saat melihat lebam di bagian pipi dhika
"Mungkin di gigit nyamuk sayang" sambar neha cepat
Sakti menatap dhika memastikan
"Iya yah" jawab dhika lirih dengan suara yang bergetar
"Dhika kamu kenapa nak? Ya tuhan badan kamu dingin sekali" ucap sakti khawatir
"Neha tolong matikan ace nya" pinta sakti dan di balas anggukan cepat dari neha
"Dingin yah" ucap dhika dengan suara yang amat lirih
"Kita kerumah sakit sekarang ya" ucap sakti sigap langsung mengangkat tubuh mungil dhika


Skip
"Bundaaa,,bundaaa" gumam dhika dalam tidur nya di atas ranjang rawat
"Bunda?" Ucap sang dokter tak mengerti
"Iya dokter mungkin putra saya sangat merindukan bunda nya karna memang dia sangat dekat dengan bunda kandung nya" jawab sakti
"Lalu dia?" Tunjuk sang dokter kepada neha yang sedang duduk di sofa ruangan dhika di rawat
"Dia bukan ibu kandung dhika" jawab sakti
"Baik lah, saran saya jika anda ingin putra anda cepat sembuh kabulkan lah kemauan nya" ucap dokter itu

#NEPAL
"RADHIKA RADHIKAA" teriak pak kades dari luar rumah radhika
Selang beberapa menit
Ceklekkk
Pintu pun di buka oleh pemilik rumah itu
"Ya ampun nak badanmu kurus sekali dan wajahmu sangat pucat" ucap pak kades khawatir memperhatikan sekujur tubuh radhika yang nampak berantakan
"Tidak papa pak saya hanya kurang enak badan saja" jawab radhika lemah
"Mungkin ikatan batin kalian memang sangat kuat nak, sekarang dhika juga sedang sakit dia sekarang di rawat di rumah sakit dan keadaan nya sangat buruk nak"
DEGGGG
Seakan lemas seluruh badan radhika kala mendengar kata pak kades
"Temui lah dia radhika sebelum kamu menyesal nak, bapak tau kalo kalian sama2 merindukan satu sama lainya, jangan siksa dhika nak karna dia sangat menyayangimu" ucap pak kades dan tanpa sadar butiran2 bening telah meluncur tanpa permisi di pipi mulus milik radhika

"Bundaa, bunda jangan tinggalin dhika bunda!" Gumam dhika masih dlm tidurnya
Sedang sakti hanya dapat mengelus lembut kening dhika dan menatap nya sendu
"Maafkan ayah dhika, ayah berjanji jika dhika sembuh nanti dhika akan bersama2 lagi dengan bunda, cepatlah sadar sayang" ucap sakti tanpa sadar butiran bening keluar dari kelopak matanya dan terjatuh tepat di pipi mungil dhika
Dengan lembut sakti usap pipi mungil dhika yang terkena air matanya tadi

#airport
"Apa masih lama jun?" Tanya radhik panik
"Pesawat nya delay 1jam rad" jawab arjun lemah
"Juna aku takut dhika akan pergi jauh dari aku, aku menyesal telah menyerahkan dia kepada sakti!
Aku kira materi akan bisa membuat hidup dhika bahagia bersama sakti tapi aku salah juna, aku benar2 menyesal" lagi2 ucapan radhika diiringi dengan derasnya tetesan air mata di pipinya
"Rad gak semua kebahagiaan itu di ukur dengan materi, contohnya dhika dia bahagia bersama denganmu walau hanya dalam kesederhanaan, tapi sekarang apa yang dia dapatkan? Orang tua sakti mungkin bisa membelikan dhika ini dan itu tapi bukan itu yang dhika mau rad, dhika hanya butuh kamu selalu ada di dekatnya" jawab arjun dan lagi2 membuat tangisan radhika semakin sesenggukan
"Apa aku masih bisa memperbaiki semuanya juna?" Tanya radhika dalam tangis sesenggukkan
"Insaallah rad" jawab arjun dengan senyuman

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang