Cintet#68

889 95 16
                                    

Pagi begitu sendu menampakan titik2 air putih bening yang turun membasahi bumi
"Emm hess" nampak sakti menggeliatkan tubuh ny berulang2 di atas tempat tidur
"Astagaa, apa yang semalam itu mimpi ya?" Ucap sakti yang tiba2 langsung beranjak duduk di atas ranjang saat menyadari kejadian tadi malam
"Emm, saya harus tanya radhika untuk memastikanya" lanjut sakti yang bergegas turun dari tempat tidur namun sebelum itu ia sempatkan untuk membersihkan dirinya ke kamar mandy
"Kok sepi ya" ucap sakti yang baru keluar dari kamar
Ia melihat ke arah pintu kamar radhika yang nampak terbuka
Namun tak di lihatnya sosok radhika
Saat ia hendak keluar rumah di lihatnya nasi goreng dan segelas teh di atas meja makan
Sakti menyunggingkan senyum sekilas sebelum ia keluar untuk mencari seseorang
"Hay!!" Sapa sakti kepada radhika yang tengah asik menanam bunga di halaman rumah
Radhika membalasnya dengan senyum datar
"Ternyata kamu hobi juga ya nanam bunga" ucap sakti memperhatikan ke sekeliling nya yang berada di belakang rumah
Di penuhi dengan beberapa macam tanaman bunga2 yang cantik
"Gak juga sekedar mengisi waktu kosong" jawab radhika tanpa menoleh ke arah sakti yang sudah duduk di sampingnya
Ia nampak sibuk dengan tanah dan bunga2nya
"Dhika udah brangkat skolah" tanya sakti
"Udah" jawab radhika singkat
"Emm,, rad" panggil sakti lembut
"Hemm"
"Semalem,,, emm kita,, kitaaa" ucap sakti ragu2
"Kita apa?" Tanya radhika lembut menatap sakti yang memasang wajah cemasnya
"Saya mau minta maaf atas kejadiaan yang telah saya perbuat sama kamu tadi malam" ucap sakti hati2
Tak ada jawaban
radhika membuang muka diam seribu bahasa
"Saya tau saya keterlaluan tapi saya dalam pengaruh alkohol rad kamu tau sendirikan? Kalo sekarang kamu mau tampar saya atau mau pukul saya silahkan, saya akan terima apapun yang akan kamu lakukan ke saya" ucap sakti menatap radhika dengan penuh sesal di wajahnya
"Udah ngomong nya?" Tanya radhika tiba2
Wajah Sakti yang tadinya nampak serius seketika berubah datar
"Aku udah siapin sarapan buat kamu, mending kamu makan sekarang dari pada ntar dingin kan gak enak" lanjut radhika tanpa memperdulikan perubahan raut wajah sakti yang terus menatapnya tak percaya
"Rad, saya minta maaf" ucap sakti tapi kali ini ia branikan untuk memegang tangan kanan radhika
Radhika tersenyum singkat
"Aku udah lupain kejadian semalam dan pliss jangan ungkit2 itu lagi sakti" pinta radhika lalu menarik tangan nya dari genggaman sakti
"Baik saya juga akan lupain kejadian semalam tapi kamu harus temenin saya sarapan" ucap sakti tersenyum
"Ihh males ah ini aja belom seselai kok" jawab radhika melanjutkan kegiatanya
"Saya bantu ya" ucap sakti
saat tangan mreka akan sama2 mengambil sesuatu
Tak sengaja tangan mreka bersentuhan

Pagi begitu sendu menampakan titik2 air putih bening yang turun membasahi bumi"Emm hess" nampak sakti menggeliatkan tubuh ny berulang2 di atas tempat tidur"Astagaa, apa yang semalam itu mimpi ya?" Ucap sakti yang tiba2 langsung beranjak duduk di a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan mrekapun saling bertemu
Satu pandangan kenyamanan dan yang satu lagi pandangan kerinduan
Lama mreka dalam posisi itu
"Sakti" panggil radhika lirih seketika sakti tersadar dari lamunanya
"Maaf2" ucap sakti cepat menjauhakan tangannya dari tangan radhika
Sakti pun menggaruk2 kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu untuk sekedar menghilangkan keteganganya
"Yuk makan" ajak radhika tiba2 lalu bergegas berdiri dan meninggalkan sakti yang masih diam mematung akibat kejadian beberapa detik yang lalu

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang