Cinter#85

975 108 28
                                    

#Satu bulan kemudian

"Bagaimana dokter?" Tanya arjun kepada seorang dokter wanita yang baru keluar dari kamar radhika setelah memeriksa nya
"Apa ada sesuatu yang tengah membebani pikiran nonya radhika?" Tanya balik dokter wanita itu
"Rasanya tidak hanya saja,,," jawab arjun menggantungkan kalimatnya
"Apa?" Tanya dokter itu penasaran
"Begini dokter, sebulan yang lalu putra kandung radhika ikut dengan ayah nya ke indonesia dan semenjak itu radhika tidak mempunyai gairah hidup lagi dan itu yang menyebabkan dia sakit2an karna tidak mau makan dok" jelas arjun yang d balas anggukan pelan oleh sang dokter
"Kalau ia rindu kenapa tidak ia coba untuk menemui putranya barang hanya sebentar" ucap dokter itu
"Dia tidak pernah mau dokter dengan alasan ia ingin putranya bisa melupakan dia" jelas arjun lagi
"Kenapa bisa seperti itu?
Itu mustahil seorang anak tidak akan pernah bisa melupakan orang tua mreka baik buruk orang tua nya" jawab dokter wanita itu tak mengerti
"Mungkin dokter benar, tapi saya tau kenapa radhika melakukan ini semua ia hanya ingin putranya bisa bahagia dengan keluarga barunya ya walau radhika yang harus menahan semua kesedihan itu, apapun yang di lakukan radhika saya akan mendukungnya dokter" lanjut arjun pasti
"Baiklah arjun aku sangat mengenalmu dengan baik,
Siapapun yang menurutmu baik aku yakin dia memang yang terbaik" ucap sang dokter itu

#indonesia
"Sayang kali ini kamu di rumah saja ya sama tante neha ayah hari ini ada meeting jadi ayah tidak bisa mengajakmu pergi ke kantor" ucap sakti lembut mengusap kepala dhika yang sedang duduk di meja makan
Dhika hanya diam dan mengotak atik sendok yang berada di atas piring makanya
"Kenapa nasi goreng nya gak di makan?" Tanya sakti lagi
"Dhika gak laper yah" jawab dhika lirih
"Kata bibi parul dari kemaren dhika belom makan loh nanti dhika sakit lagi gimana?" Tanya sakti lembut
"Biarin aja" jawab dhika singkat
Huffffs
Sakti nampak menarik nafas panjang sebelum ia menarik kursi untuk duduk lebih dekat dengan putranya
"Mau dhika apa sekarang?ngomong sama ayah nanti ayah akan turuti mau dhika tapi plis dhika harus mau makan, liat wajah dhika pucat nak" Tanya sakti sembari mengelus pipi dan menatap dhika yang memang nampak pucat di wajahnya
"Dhika hanya ingin mendengar suara bunda" jawab dhika lirih dengan mata yang berkaca kaca
"Dhika kan sudah tau jawabanya sendiri dari pak kades waktu kemaren kita nelfon buat ngomong sama bunda, apa kata pak kades coba?" Tanya sakti
"Bunda sedang sibuk" jawab dhika lirih
"Jadi kita gak boleh ganggu bunda nanti bunda marah sama dhika mau?" Ucap sakti yang d iringi gelengan cepat dari dhika
"Tapi kenapa setiap dhika nelfon pak kades selalu bilang seperti itu yah? Dhika hanya ingin mendengar suara bunda walau hanya sebentar saja" ucap dhika yang kini sudah meneteskan air mata bening di wajah mungilnya
"Ya sudah setelah libur semester nanti ayah janji kita akan pergi menjenguk bunda, bagaimana?" Ucap sakti dengan senyum manisnya
"Benar yah?" Tanya dhika semangat
Sakti hanya membalas nya dengan anggukan
Dan sebuah pelukan dari dhika pun mendarat di badan sakti
Dengan lembut sakti membalas pelukan putra tercintanya
"Yah dhika ikut dengan ayah saja ya ke kantor ini kan hari minggu dhika suntuk dan bosan jika di rumah saja" pinta dhika dengan wajah memelasnya
Sakti menyunggingkan senyum sebelum membalas dengan anggukan kepala

***
Brukkkkk
Suara pintu mobil yang tertutup membuyarkan lamunan dhika yang sedang duduk melamun di jok bangku mobil depan
"Tante neha ikut yah?" Tanya dhika lirih karna takut neha mendengarnya
"Iya ayah yang minta supaya nanti tante neha yang nemenin kamu pas ayah lagi meeting" jawab sakti lembut tanpa tau perubahan raut wajah dhika yang mendadak lesu
"Yuk aku udah siap" ucap neha yang sudah duduk di jok kursi belakang sedang sakti dan dhika di kursi depan
Tanpa pikir panjang sakti pun menyalakan mesin mobil lalu melajukan nya dengan kecepatan normal
"Maaf ya neha gara2 mama sama papa pergi ke amrik dan parul ada trening kuliahnya jadi harus ngajak kamu buat jagain dhika" ucap sakti di tengah perjalanan mreka
"Gak papa sakti dhika kan anak aku juga" ucap neha dengan senyum manisnya
Sedang dhika hanya diam menyimak perbincangan neha dan ayahnya

Skip
"Neha kalo dhika sudah bangun tolong suruh dhika untuk makan ya, di rumah tadi dia belom makan sama sekali" ucap sakti yang sedang menata berkas2 di atas meja kerjanya
"Iya sayang nanti biar aku suapin dhika" jawab neha lembut di iringi dengan senyum manisnya
"Ya udah aku tinggal meeting dulu ya, kayanya lumayan lama nih" ucap sakti cemberut
"Iya gak papa kok" jawab neha
Sebelum sakti keluar ruangan ia sempatkan menghampiri dhika yang nampak nyenyak tidur di atas sofa dalam ruangan kerjanya
Dan kecupan dari sakti pun mendarat di kening dhika
"Aku tinggal ya" ucap sakti berpamitan dan di balas anggukan dari neha
Setengah jam berlalu nampak dhika menggeliatkan tubuh nya sebelum ia membuka matanya perlahan
"Udah bangun?" Tanya neha datar
Dhika tak menjawab hanya melihat ke sekeliling ruangan untuk mencari seseorang
"Ayah kamu lagi meeting jadi gak usah macem2 dan sekarang makan nih di habisin" ucap neha menyodorkan mangkuk yang berisi sup di dalamnya
Dhika tetap diam dan hanya memperhatikan mangkuk sup yang ada di depan nya
"AYO MAKAN" bentak neha kasar
"Dhika gak laper tante" jawab dhika lirih
Entah apa yang salah dengan jawaban dhika tiba2 neha menatapnya dengan tajam sebelum menghampirinya
Ia mengambil mangkuk sup itu dengan kasar
"Buka mulut kamu dan makannn" ucap neha memaksa dhika membuka mulutnya
"Emmm emmmm" dhika yang merasa sakit di mulutnya akibat tangan neha yang memeganginya dengan kuat pun hanya bisa menjerit tertahan di iringi tangis sesenggukan
Bufffffff
Sebuah semburan dari mulut dhika pun menumpahkan makanan yang ada di dalam mulutnya
Wajah neha yang sangat dekat pun terkena semburan itu
Plakkkk
Sebuah tamparan pun melayang di pipi mulus milik dhika
"Aku udah sabar selama ini sama kamu tapi lama2 makin ngelunjak aja kelakuan kamu" ucap neha kesal sembari menjewer telinga dhika hingga terlihat memerah
"Ampun tante ampunn dhika minta maaf dhika gak sengaja tante" ucap dhika dalam isak tangis
"Udah berulang kali aku bilang panggil aku MAMA budek kamu" bentak beha menonyor kepala dhika
"Ayo panggil aku mama dhika sekarang" bentak neha lagi
Gelengan kepala dhika semakin membuat amarah neha kian terbakar

_SLOW ALL wkwkwkwkw_

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang