Cinter#94

1.2K 108 21
                                    

Jakarta 07.30
Terlihat seorang pria dengan kemeja putih berlapis jas hitam yang memperlihat kan betapa tampan nya pria yang sedang duduk gusar di barengi dengan keringat dingin yang terus mengalir di atas kening nya
Terlihat jelas betapa gerogi nya pria tampan itu saat ia sesekali menatap bpk penghulu yang kini sudah duduk manis di hadapan nya yang terhalang oleh meja berukuran kecil
"Tenang lah kakak kau ini membuat ku malu saja dengan tingkahmu" ucap parul sebal saat melihat sakti yang berkali2 menghapus Keringat di dahi dengan tisue yg sakti pegang
"Kau tidak merasakan nya, saya yang mengalaminya jadi wajar klo saya gerogi"
bela sakti tak trima
"Tapi ini bukan kali pertamanya kakak menikah, kenapa masih gerogi?
Perasaan dulu waktu kakak menikah dengan kak neha biasa" balas parul
"Parul adk ku sayank, jelas beda kalo dulu kakak kan menikah dengan nya dengan hati yang terpaksa jadi pikiran kakak gimana caranya agar pernikahan itu cepat selesai, dan pernikahan sekarang lah yang benar2 membuat hati kakak berdebar2" jawab sakti lagi
"Ya sudah lakukan saja seperti dulu"
balas parul santai
"Tidak tidakkk enak saja, pernikahan saya yang ini akan saya kenang seumur hidup saya jadi semuanya harus berjalan lancar sesuai keinginan"
ucap sakti dengan senyum manis nya
"Tapi sayank, papa dan yang lain gak bisa ikut ngerasain kebahagiaan ini"
balas parul tanpa sadar ada perubahan di wajah sakti
Namun cepat parul menyadari itu
"Ehh kakak tunggu sebentr y, aku ingin melihat kakak ipar dlu apa dia sudah siap atau belum"
ucap parul yang sengaja membuyarkan lamunan sakti atas ucapan nya tadi
Dan sakti hanya membalas senyum serta anggukkan tanpa mengeluarkan sepatah kata

Tok tok tok
"Masuk lah tidak di kunci"
jawab radhika dari dalam kamar
"Kakak ipar apa kau,,,,,
"Kenapa parul, Apa ada yang salah dengan make up ku sampai kau menatap ku seperti itu?" Tanya radhika heran saat perul menatap nya dengan kata2 nya yg menggantung
"Astaga kau cantik sekali kak" ucap parul kagum sembari memperhatikan radhika dari ujung kaki hingga ujung rambut
Dengan gaun merah panjang yang memperlihatkan keindahan punggung putih bersih milik radhika
"Kau ini bisa saja gombal nya, pasti belajar dari kakak mu ya" jwb radhika dengan senyum malu2 nya
"Tidak kakak aku serius, kau memang cantik di mataku pantas saja kakak ku jatuh cinta kepadamu ternyata dia memang pandai memilih calon"
balas parul yang semakin membuat radhika tersipu
"Apa kakak sudah selesai make up nya? Seperti nya kak sakti sudah tidak sabar ingin menghalalkan mu"
ucap parul di iringi tawa
"Kau ini ada2 saja"
bls radhika dgn senyum manis

Dengan pelan radhika dan parul berjalan pasti ke arah sakti yang sedari tadi terus menatap nya tanpa berkedip
Tentu sosok radhika lah yang tengah menjadi topik utama subjek pemandangan di mata nya
"Sempurna"
ucap sakti reflex tp dapat di dengar oleh radhika yang kini sudah duduk di samping nya
"Kamu cantik sekali syank"
Ucap sakti dengan masih menatap radhika yang kini sudah duduk di samping nya
"Ihh udh pke sayank2 sekarang?"
Jawab radhika
"Biarin kan sebentar lagi kita akan syah menjadi suami istri, kamu tau gak rad (sambil memegang tangan radhika) ini impian aku dari pertama kita kenal rad" ucap sakti dan dapat di lihat dengan jelas ada nya rona2 merah di muda di kedua pipi radhika
"Ekkhemmm"
Dehem seseorang yang langsung membuyarkan mreka berdua
"Maaf pak"
Ucap sakti garuk2 kepela yang sebenarnya tidak gatal itu
"Mesra2 nya di tahan dulu ya sodara sakti" ucap pak penghulu dengan tawa yang di ikuti oleh beberapa saksi yang ada di situ
"Kamu nih bikin malau aja"
ucap radhika cemberut
"Hehee maaf syank"
Balas sakti nyengir
"Bisa kita mulai acaranya"
Tanya pak penghulu itu
"Pasti pak" jwb sakti cepat
Lalu pak penghulu itupun mengulurkan tangan kanan nya yang di sambut oleh uluran tangan dr sakti
"Bisamillah hirrohman nirrohim, saya nikahkan sodara sakti arora dengan radhika madan,,
"STOPPPP" belom slesai ucapan penghulu itu namun terhenti oleh suara lantang dari arah pintu utama
Semua org tercengang dengan ada nya sosok laki2 paruh baya yang kini tengah berdiri di ambang pintu dengan tatapan menusuk
"PAPA?"

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang