Cinter#70

937 97 18
                                    

"Bunda kenapa nangis" tanya dhika dalam genggaman tangan radhika

"Siapa yang nangis dhika? Bunda gk nangis kok" jawab radhika mencoba membuat ukiran senyuman di wajahnya"Itu mata bunda merah" tunjuk dhika di kedua mata radhika yang memang terlihat memerah"Owhh ini, iya bunda tadi kelilipan sayang" dusta radhika...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang nangis dhika? Bunda gk nangis kok" jawab radhika mencoba membuat ukiran senyuman di wajahnya
"Itu mata bunda merah" tunjuk dhika di kedua mata radhika yang memang terlihat memerah
"Owhh ini, iya bunda tadi kelilipan sayang" dusta radhika sembari mengucek2 matanya
"Oh iya, tadi anak bunda belajar apa aja di sekolah"tanya radhika mengalihkan pertanyaan dhika
"Matematika sama bahasa inggris" jawab dhika
"Dhika bisa gak?" Tanya radhika lagi
"Bisa dong anak bunda kan pinter" jawab dhika bangga
"Ayah kok gak ikut jemput dhika sih bund" lanjut dhika
"Lagi sibuk" jawab radhika singkat
***skip
Radhika dan dhika sudah berada di depan rumah mreka
Namun kali ini langkah radhika begitu berat untuk masuk ke dalam
"Bunda ayok ngapain sih jalanya pelan gitu" tanya dhika
Radhika hanya menggeleng lemah
Krekkkk
Dhika membuka kan pintu untuk mreka
"Loh tante siapa kok bisa di dalam rumah dhika?" Tanya dhika pada sosok wanita yang sedang asik dengan ponselnya di ruang tamu
"Dhika langsung ke kamar cepat ganti baju" ucap radhika memotong pertanyaan dhika
Dengan mimik bete akhirnya dhika menuruti kata bundanya
"Sakti pergi sama pak kades" ucap neha tiba2
"Aku gak nanyain dia" jawab singkat radhika
"Emm itu tadi anak kamu?" Tanya neha
"Iya dia anak aku" jawab radhika
"Gak nyangka ya udah 6thn kita gak ketemu ternyata kamu udah nikah dan udah punya anak lagi" ucap neha
Radhika hanya tersenyum samar mendengar ucapan neha
"Berapa usianya?" Tanya neha lagi
"6thn" jawab radhika
"Hah kok bisa? Bukanya waktu itu kamu masih ada hubungan dengan sakti" tanya neha kaget
"Owh jadi waktu sakti koma kamu sengaja ninggalin dia dan cari laki2 lain?"ucap neha dengan sinis
"Kalo sampai sakti tau pasti dia nyesel pernah mencintai kamu, untung saja dia lupa ingatan sehingga dia tak merasakan sakit hati karna kamu udah ninggalin dia pas sakti lagi sekarat" lanjut neha lagi
Kuping radhika sudah cukup panas mendengar tuduhan2 neha pada dirinya
Tapi ia tak ingin terpancing oleh ucapan neha
"Aku gak tau kenapa dulu sakti begitu sangat mencintai kamu bahkan dia naruhin nyawanya demi kamu, tapi apa yang dia dapat dari kamu sebuah penghianatan" lanjut neha lagi
"Bukankah kamu senang dengan semuah itu?" Tanya radhika
Seakan mati kutu dengan pertanyaan radhika
Neha hanya diam
Perlahan radhika menghampiri neha yang duduk diam di depanya
Radhika membungkukkan badanya dan mensejajarkan wajahnya di depan wajah neha
"Manusia memang mempunyai mulut untuk berbicara tapi terkadang dia tidak mempunyai otak sama seperti kamu, kamu pandai menilaiku dengan pandanganmu tanpa kamu tau kebenaran yang nyata seperti apa sebenarnya" ucap radhika tepat di depan wajah neha
"Kamu gak usah khawatir, aku gak akan ngerebut sakti dari kamu" lanjut radhika lalu bergegas pergi meninggalkan neha yang termenung dengan kata2 radhika

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang