Cinter#83

909 107 19
                                    

"Ehemm" suara deheman yang mengagetkan sakti dari lamunannya
"Eh papa kirain siapa" ucap sakti datar
"Papa suda membatalkan surat tuntutan atas hak asuh kepada radhika" ucap mr.arora yang langsung membuat sakti tertarik menatapnya
"Papa serius?" Tanya sakti dengan senyum sumringah
"Iya karna radhika sendiri yang akan menyerahkan dhika kepada kita" jawab mr.arora
"Maksut papa?" Tanya sakti tak mengerti
"Besok ikutlah bersama papa ke nepal dan kamu akan tau sendiri apa maksut dari radhika" jawab mr.arora lalu pergi meninggalkan sakti yang masih di landa kebingungan

#nepal
"Kita mau pergi kemana sih bunda, kenapa semuah barang2 dhika bunda masukin ke dalam tas" tanya dhika yang menperhatikan radhika nampak sibuk dengan barang dan baju dhika
"Kamu akan ikut dengan ayah" jawab radhika singkat
"Hah benarkah bunda? Asikkk akhirnya kita akan sama2 lagi" teriak dhika girang
"Apa baju2 bunda juga sudah bunda kemasi?" Tanya dhika lagi
Nampak radhika menarik nafas sejenak sebelum ia melangkah mendekati dhika di atas ranjang dan duduk di samping dhika
"Sayang, denger bunda ya" ucap radhika mengelus lembut kepala putranya itu
"Selama ini kan dhika ingin sekali mempunyai seorang ayah bukan?" Tanya radhika dan di balas anggukan cepat oleh dhika
"Jd dhika ikutlah bersama ayah dan dhika harus menurut apa kata ayah gak boleh jadi anak yang bandel apalagi ngelawan kata2 ayah dan ,,,"
"Bunda ikut kan?" Tiba2 ucapan radhika terhenti mendengar kata2 dhika
Radhika hanya menggeleng lemah
"Kalo gtu dhika jg gak mau lah, dhika disini aja sama bunda" jawab dhika lalu berbaring tidur
Membelakangi radhika
"Dhika bunda tau kamu sangat ingin memiliki ayah maka dari itu pergilah bersama ayah nak, bunda yakin kamu akan bahagia bersama ayah lagian di sana juga kan ada tante neha yang bakal menyayangi kamu seperti anaknya sendiri" ucap radhika mengelus punggung dhika lembut
"Oh iya, kmu kan pernah bilang kalo kamu ingin mempunyai opa dan oma kan?" Tanya radhika
"Iya"jawab dhika lirih
"Trus apa yang membuat dhika ragu" tanya radhika lagi
Dhika membalikkan badanya menghadap radhika
"Percuma bunda nanti dhika ada ayah,opa dan oma tapi dhika gak ada bunda sama aja dhika gak bahagia" jawab dhika cemberut
"Tapi kita kan masih bisa sering ketemu sayang" jawab radhika lembut
Dhika tak menjawab
Hufsss
Nampak radhika menghembuskan nafas berat sebelum beranjak dari atas ranjang

#indonesia
"Kamu mau kemana sih sakti pake bawa baju segala" tanya neha yang sedang memperhatikan sakti nampak sedang sibuk memasukkan pakaian kedalam ransel milik sakti
"Aku di suruh ikut dengan papa" jawab sakti tanpa menatap neha
"Kemana?" Tanya neha penasaran
"Nepal"
"APA NEPAL?? KETEMU DENGAN WANITA JALANG ITU LAGI?" Teriak neha kesal
"NEHA DIA BUKAN WANITA JALANG KAMU DENGAR ITU" bentak sakti tak kalah kesalnya
"Terserah apa julukanya, tapi sebutan apa lagi yang pantas di tunjuk kan untuk nya karna telah merebut suami orang, mungkin pelacur lebih terhormat darinya" ucap neha sengit
"KAUUU,,," jawab sakti kesal tanpa sadar mengangkat satu tangan kananya ke arah pipi kiri neha
"APA KAMU MAU NAMPAR AKU HAHH? SILAHKAN AKU TIDAK TAKUT SAKTI" bentak neha kesal
Arrggghhhh
Sakti mengurungkan niat nya dan berlalu pergi meninggalkan neha di dalam kamar
"Kenapa sih dia harus kembali lagi di saat sakti sudah mulai bisa menerima aku, cinta sakti untuknya tidak pernah hilang padahal sudah 6thn dia lupa ingatan, apalagi perempuan itu sudah memiliki anak dari sakti" ucap neha lirih tanpa sadar air matanya mengalir keluar

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang