Cinter#61

885 105 16
                                    

"Pagi anak manis" sapa sakti tersenyum kepada dhika yang baru bangun dari tidurnya
"Pagi ayah" jawab dhika dengan suara lirih
Sakti menghampiri dhika dan duduk di tepi ranjang
"Bagaimana keadaan mu" tanya sakti mengelus lembut kepala dhika
"Ya seperti biasa" jawab dhika sembari menyunggingkan senyum samar
"Seperti biasa maksutmu?" Tanya sakti tak mengerti
"Apa sering mimisan seperti tadi malam?" Lanjut pertanyaan sakti
Dhika hanya mengangguk lemah
"Hampir setiap minggu, bahkan sekarang hampir setiap hari" jawab dhika lemah
"Ayah, apa aku boleh meminta sesuatu padamu" ucap dhika sembari menggapai tangan sakti untuk ia genggam
"Apa?" Jawab sakti serius menatap dhika yang masih terbaring lemah
"Dhika merasa kalo umur dhika gak akan panjang, jadi dhika mohon jika nanti terjadi ssuatu dengan dhika tolong ayah jaga bunda untuk dhika" ucap dhika dengan senyum samarnya
"Kenapa kamu bilang seperti itu dan kenapa saya yang kamu suruh menjaga bundamu, bukankah ada arjun yang mencintai bundamu" jawab sakti
Dhika tersenyum sesaat
"Semua orang yang ku temui juga aku mintai tolong untuk menjaga bundaku" jawab polos dhika
Sakti tersenyum mengusap lembut rambut dhika
"Kamu begitu menyayangi bundamu?" Tanya sakti
"Tentu, dia milik ku satu2 nya di dunia ini!! Dia bunda sekaligus ayah untukku" jawab dhika
Entah kenapa mata sakti mulai berkaca2 mendengar perkataan seorang anak yang begitu tulus
"Di mana ayah kandungmu sebenarnya?" Tanya sakti hati2
"Aku tidak tau, jangankan keberadaanya wajahnya saja aku tidak tau" jawab dhika memanyunkan bibirnya
"Apa bundamu tidak menyimpan fotonya" tanya sakti lagi
"Tidak, semua yang berhubungan dengan ayahku di buang oleh bunda" jawab dhika
"Kenapa begitu?" Tanya sakti lgi
"Mungkin saja masa lalu bunda dan ayah sangat menyakitkan untuk bunda, dan aku tidak ingin mengingatkan atau bertanya2 tentang ayah kepada bunda, aku tidak ingin membuatnya sedih, makanya itu aku memanggilmu ayah karna aku lebih suka mempunyai ayah sepertimu" ucap dhika polos
"Baiklah kalo begitu, kamu boleh memanggilku dengan sebutan ayah" jawab sakti menyunggingkan senyumanya

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang