Cinter#22

998 70 12
                                    

"Owhh, terus apa hubunganya sama aku" ucap arya
"Ini anak kamu arya" jawab radhika lirih manatap arya
"Hahahaha bagaimana aku bisa percaya dengan wanita penghianat sepertimu" ucap arya di selingi tertawa dan menunjuk tepat di wajah radhika
"Arya kamu harus percaya kalo ini anak kamu, aku gak pernah melakukan hubungan intim dengan siapapun setelah aku melepaskan kontrasepsinya" radhika berusaha meyakinkan arya perlahan ia mendekati arya
"Ini anak kamu arya" radhika memegang tangan kanan arya dan menempelkan ke perutnya
"Jangan sentuh aku pelacur" bentak arya mengipatkan tangan radhika dari tanganya
"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau mengakui anak haram itu sebagai anak ku ngerti" bentak arya mengatai radhika dan menunjuk perut milik radhika
Air mata radhika kembali mengalir setelah mendengar perkataan arya yang membuatnya memandang arya dengan tatapan tak percaya
"Sekarang kamu pergi dari hadapan saya, silahkan" ucap arya menunjuk pintu keluar
Lalu ia berbalik badan membelakangi radhika
Dengan air mata yang masih terus mengalir membasahi pipi radhika
Ia berusaha tegar dan menghampiri arya
Kini ia berada di hadapan arya
"Baik, kalo itu yang kamu mau" radhika menatap tajam wajah arya
"Aku akan pergi dari kehidupan kamu, aku tidak akan pernah lagi mengganggu hidup kamu, kamu pun boleh mengatai ku pelacur atau mengataiku seperti sampah, tapi jangan sekali kali kamu menyebut anak ini adalah anak haram, kamu ngerti" kini radhika menunjuk wajah arya dengan emosi yang sudah tidak terbendung lagi
Air matanya semakin deras mengalir
"Jangan pernah kamu sesali keputusan kamu" radhika mengusap pipi arya dengan lembut
"Aku mencintaimu" sebuah kecupan mesra mendarat di bibir arya
Radhika menunjuk sebuah pintu mengartikaan sebuah ucapan pamit kepada arya
Karna ia sudah tidak sanggup lagi untuk berbicara
Arya memperhatikan radhika yang berjalan ke arah pintu
Tersirat sebuah penyesalan di wajahnya
Kini radhika sudah menghilang di balik pintu itu
Arya menjatuhkan dirinya berlutut di lantai dah
Arrgggggghhhh
Ia menjambak rambut di kepalanya dan menangis sesenggukan menyesali perbuatanya
Di tengah deras nya hujan Radhika nampak berjalan di pinggir jalan yang begitu sepi
Pandangannya kosong
Air matanya terus mengalir bercampur dengan air hujan
Ia merasakan kakinya begitu berat untuk berjalan
Brukkkk
ia menjatuhkan badanya di jalan dengan posisi berlutut radhika menundukkan kepalanya
kini isakan tangisnya semakin kencang namun tak terdengar karna terlalu deras nya hujan yang turun

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang