Cinter#66

850 88 14
                                    

Bedanya shikar rada kurus ya sedangkan arjun sedikit sixpec shikar juga brewok sedang arjun tidak(Anggap ajalahwkwkwk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bedanya shikar rada kurus ya sedangkan arjun sedikit sixpec shikar juga brewok sedang arjun tidak
(Anggap ajalahwkwkwk)

"Ibu kenapa berbicara seperti itu?kelihatanya arjun sangat mencintai wanita itu" Ucap shikar
"Ibu sangat membencinya shikar kamu liat sendiri kan bagaimana arjun membentak ibu demi wanita murahan itu" jawab margaret
"Sudahlah ibu aku akan menemui sakti untuk menyerahkan berkas dan surat2 tanah yang ia butuhkan" ucap arjun berpamiatan
"Apa kau akan ke rumah wanita murahan itu?" Tanya margaret
"Tidak ibu, aku kan sudah bilang aku ingin menemui sakti ibu" jawab shikar
"Sakti kan tinggal di rumah wanita murahan itu shikar, sudah pasti kamu akan menemui sakti di rumahnya" jelas margaret
"Benarkah itu?" Tanya shikar yang di balas anggukan cepat oleh margaret
"Tapi tenanglah ibu tujuanku untuk menemui sakti bukan untuk menemui wanita yang ibu maksut itu" jawab shikar lagi
"Baiklah nak ibu percaya denganmu, karna cuma kamu anak terbaik ibu" ucap margaret menyunggingkan senyum
***skip
"Bunda gantian main raket sama dhika yuk, kasian ayah kakinya belom sembuh betul" ucap dhika kepada radhika yang hanya duduk di kursi teras rumah memperhatikan sakti dan dhika yang nampak asyik bermain raket
"Tidak, bunda tidak bisa" tolak radhika
Dhika tak puas dengan jawaban itu lalu ia berlari menghampiri radhika dan menariknya untuk bergabung
"Nih raketnya" ucap sakti menyerahkan raket yang ia pegang
Radhika menggeleng lemah
"Aku gak bisa sakti" ucapnya lirih
Sakti tersenyum sesaat lalu ia ambil tangan kanan radhika
"Gampang kamu pegang seperti ini" ucap sakti memperagakan dengan memegang tangan radhika otomatis tangannya pun memegangi tangan radhika
Sedang radhika hanya memperhatikan nya yang begitu dekat karna posisi mreka
Karna sakti yang memeluk dari belakang
"Gimana? Ngerti kan" tanya sakti yang membuyarkan lamunan radhika
"Hahh ii iyaa iya hehee" jawab radhika gerogi
Sedang dhika hanya bingung menatap kedua nya yang berada di depanya
"Baik kalo begitu cepat mainlah, aku mau mandy dulu gerah banget" ucap sakti lalu bergegas masuk kedalam rumah
Dari sudut lain nampak sepasang mata sedang memperhatikan radhika dan dhika yang sedang bermain raket
"Apa mungkin wanita ini yang di maksut ibu" ucapnya dalam hati
"Tapi kelihatanya dia wanita baik2 bahkan aku bisa merasakan sifat ke ibuanya" ucap shikar lagi
"Mungkin ibu belum mengenalnya dengan baik" ucap shikar lalu memutuskun untuk menghampiri mreka
"Permisi" ucap shikar ramah menyunggingkan senyum manisnya
"Oh iya ada apa tuan?" Tanya radhika menghampirinya
"Loh wajahmu mirip sekali dengan,,,"
"Arjun??" Ucap shikar memotong ucapan radhika
Dengan cepat radhika mengangguk
"Owhh jadi betul kamu yang bernama radhika?" Tanya arjun
Radhika lagi2 hanya mengangguk
"Kenal kan saya shikar biljani sodara kembar arjun sekaligus pengacara pak sakti" ucap shikar mengulurkan tanganya nya
"Owhh iya saya tau, arjun sudah menceritakan nya denganku" jawab radhika menjabat uluran tangan shikar
"Bunda ayo main lagi" ucap dhika tiba2 yang menghampiri mreka
"Udahan dulu ya sayang mainya ini kita ada tamu masak kita biarin sih" jawab radhika mencubit gemas hidung dhika
"Apa ini anakmu radhika?" Tanya shikar radhika hanya mengangguk
"Halo tampan, siapa namamu?" Tanya shikar membungkukkan punggungnya agar sejajar dengan dhika
"Dhika om, kalo nama panjang nya shadhika madan aro,,," belom sempat dhika menyelesaikan kalimatnya dengan cepat tangan radhika membekap mulut dhika
"Udah ah yuk kita masuk" ucap radhika yang di balas anggukan oleh shikar
Sedang dhika hanya memutar2 bola matanya bingung dengan mulut yang masih di tutup oleh tangan radhika
"Silahkan duduk, Saktinya masih mandy dan sebentar ya aku buatin teh" ucap radhika saat sudah berada di dalam rumah dan bergegas pergi ke dapur
"Om siapanya om arjun sih kenapa wajah kalian begitu mirip?" Tanya dhika yang duduk di depan shikar sedari tadi ia terus memandang wajah shikar
Shikar hanya tertawa melihat ekspresi wajah dhika yang sangat imut itu
"Ehh tunggu, kenapa wajahmu begitu mirip dengan seseorang ya" ucap shikar saat baru menyadari karna baru menatap wajah dhika dengan serius
"Tapi siapa ya" ucapnya berfikir keras

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang