Cinter#47

988 81 11
                                    

"Gue hanya pengen kasih lo pelajaran" ucap jinggo melepaskan baju yang ia kenakan
"Jangann saya mohon jangan sakiti saya" balas radhika yang terus menangis dan menohon
"Brisik diem lo" bentak jinggo lalu memegang pundak radhika
"LEPASIN SAYA" teriak radhika meronta2
Plakkkkk
Sebuah tamparan pun mendarat di pipi mulus radhika
Plakkkkk
Jinggo Tak hanya sekali menampar pipi radhika
Pipi radhika sangat terlihat lebam oleh tamparan tangan yang begitu kekar
Bahkan tamparan jinggo tadi pagipu masih terlihat lebam di pipi mulusnya
"Saya sudah bilang diam atau saya akan lebih kasar?" Bentak jinggo menjambak rambut radhika
"Lepasin saya, saya mohon" pinta radhika dengan suara lirih dan air mata yang terus mengalir
Wekkkkkk
Jinggo merobek baju radhika dengan kasar
Radhika berusaha menutupi dadanya yang masih tertutup oleh bra hitam yang ia kenakan
"Wauuu kau benar2 menggairahkan sayang" ucap jinggo berusaha menyingkirkan tangan radhika dari dadanya
"TOLONGGGGG TOLONG" teriak radhika dengan suara seraknya
"Hahahahaha silahkan berteriaklah sesuka hatimu ini hutan sayang, tidak ada yang bisa mendengarmu disini" ucap jinggo tertawa puas
"Apa kau sudah puas berteriak sayang? Apa sudah bisa kita mulai sekarang" ucap jinggo berusaha mencium bibir radhika
Namun radhika terus menghindari bibir jinggo
Radhika melihat sebuah kayu tergelatak di belakang jinggo
Ia pun berfikir keras untuk itu
Radhika malah balas memeluk jinggo
"Wahh ternyata kau menikmatinya sayang" ucap jinggo mulai membelai  punggung radhika yang masih terhalang kaos karna yang robek hanya bagian depan
Bukkkkkkk
"Brengsekk" ucap jinggo memegangi kepalanya yang berdarah
Radhika pun mendorong tubuh jinggo dari pelukanya
Brukkkkk
Radhika memukul kembali kepala jinggo karna pukulan pertama tidak membuat jinggo pingsan
Brekkk
Kini jinggo terkapar tak berdaya di lantai dengan darah yang masih keluar dari kepalanya
Radhika pun bergegas lari dan ia memastikan bahwa teman jinggo yang satunya lagi tidak ada di luar
Nampak hari sudah mulai gelap
Radhika pun berlari kencang meninggalkan rumah yang di jadikan tempat menyekap nya
Ia berlari menyusuri hutan entah kemana arahnya dia pun tak bisa melihat karna keadaan hutan yang begitu gelap
Beruntung cahaya kilat lah yang menjadi penerang ia berlari
keadaan di luar memang sedang menandakan akan turunya hujan dengan adanya angin dan sambaran petir
Hahh hahh hahh
Radhika menghentikan larinya untuk mengumpulkan tenaga dan menarik nafas
"Aku harus kemana" ucap radhika bingung
Di mobil sakti
"Kamu mau bawa aku kemana sih" tanya neha kepada sakti
Chitttttt
Sakti menghentikan mobilnya mendadak di tengah jalan yang nampak sepi
"DI MANA RADHIKA?" Bentak sakti menatap neha dengan tatapan tajam
"Hahahaha jadi kamu kesetanan seperti ini karna di tinggal sama selingkuhan kamu" balas neha tertawa mengejek
"Di mana radhika" bentak sakti lagi kali ini ia memegang kuat tangan neha
"Aww, sakit sakti" ucap neha yang nampak meringis kesakitan
"Katakan dulu kamu kan yang menyuruh orang untuk menculik radhika" bentak sakti
"Apa?? Kamu nuduh aku nyulik radhika?" Balas neha
"Biarpun aku benci dengan dia tapi aku juga masih punya hati sakti" bela neha
"Bulshitttt" umpat sakti membanting kasar tangan neha
"Denger neha, jika terjadi sesuatu dengan radhika sampai NERAKAPUN akan saya kejar kamu" ucap sakti menunjuk wajah neha dengan jari telunjuk nya
"TURUN" bentak sakti lagi
"Tapp tapi aku gak bawa uang buat pulang sakti" ucap neha
"TURUNN" bentak sakti lagi
Neha pun turun dari mobil sakti dan menatap kepergian mobil sakti dengan sendu
(Kasian juga author😅)

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang