Cinter#77

974 107 22
                                    

Hari ini dhika sudah di ijinkan pulang oleh dokter dengan alasan keadaan dhika yang semakin baik
"Dhika ayah gendong aja yuk" ucap sakti lalu mengangkat tubuh mungil dhika ke atas bahu nya
Dhika nampak tersenyum bahagia sangat beda dengan raut wajah nya kemaren yang sangat pucat
Radhika berjalan di belakang sakti terus memperhatikan kedua laki2 yang asik bercanda di depanya
"Ayah, nanti kalo dhika besar dhika mau jadi pilot aja deh" ucap dhika di sela2 mreka berjalan
"Kenapa?" Tanya sakti
"Biar aku bisa berpindah2 tempat untuk mencari kebahagiaan" jawab dhika polos
"Kebahagiaan?" Tanya sakti tak mengerti
"Gini lo yah, seperti sekarang ini dhika sama bunda gak pernah bahagia berada di tempat ini!
Jadi kalo dhika udah jadi pilot kan dhika bisa ajak bunda pindah ke tempat yang lain" jawab dhika tersenyum senang
Sedang sakti mendengarkan dengan serius
"Apa dhika tidak bahagia tinggal di sini?" Tanya sakti
Dhika mengangguk cepat
"Kenapa?" Tanya sakti lagi
"Entahlah yah dhika juga tidak tau kenapa, rasanya dhika pengen cepet2 dewasa trus bisa bekerja dan bisa meringankan beban bunda" ucap dhika polos
Seketika radhika yang mendengar ucapan anaknya berhenti terpaku dengan mata yang berkaca2
"Bunda kenapa?" Tanya dhika yang melihat radhika terdiam
Sakti menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri radhika
"Kamu beruntung mempunyai anak seperti dhika dia anak yang sangat berbakti" bisik sakti lembut di telinga radhika
Radhika menganggukan kepalanya dan tersenyum ke arah dhika yang masih di atas gendongan bahu sakti

***skip 20.00
"Dhika mau makan apa hari ini?" Tanya radhika saat mreka sudah tiba di dalam rumah
"Nasi goreng buatan bunda aja, dhika kangen nasi goreng buatan bunda" jawab dhika tersenyum
"Baik 20 menit nasi goreng akan siap" ucap radhika lalu bergegas pergi ke arah dapur
Sedang dhika dan sakti berada di dalam kamar dhika
"Ayah gak akan ninggalin dhika kan?" Tanya dhika tiba2
"Kenapa dhika nanya seperti itu?" Tanya sakti
"Gak tau perasaan dhika ayah akan pergi jauh dari dhika" jawab dhika sendu
Sakti mendekati dhika dan duduk di atas ranjang bersama dhika
"Memang besok ayah akan pulang ke indonesia tapi ayah janji ayah akan sering kesini untuk menjenguk dhika" ucap sakti membelai lembut kepala dhika
"Yah sebelum ayah pergi boleh gak dhika minta sesuatu?" Ucap dhika dengan wajah memelas
"Boleh, apa?"
"Emm,," nampak dhika ragu2 dalam kalimatnya
"Apa dhika?" Tanya sakti lembut
"Untuk malam ini saja yah, biarkan aku tidur bersama orang tua yang lengkap" ucap dhika seketika membuat sakti menganga tak percaya dengan permintaan nya
"DHIKA, KAMU GAK USAH ANEH2 DEH" bentak radhika yang ternyata mendengar percakapan mreka
"Plis bunda sekali ini saja dhika pengen ngerasain kehangatan tidur bersama ayah dan bunda" ucap dhika memelas
"ENGGAK" jawab radhika dengan suara kesal
"Udah mending kamu tidur aja sama bunda dan gak usah minta yang aneh2 ngerti" ucap radhika lalu beregas hendak pergi dari kamar
"Besok ayah akan pergi bunda" ucap dhika tiba2
Langkah radhika perlahan melambat
"Sekali ini bunda dhika mohon" ucap dhika lagi dengan mata yang berkaca2
Perlahan sakti mendekati radhika yang berdiri terpaku di ambang pintu
"Maaf jika saya lancang radhika, saya bisa merasakan keinginan dhika yang dari dulu mungkin tidak pernah bisa ia rasakan,
saya mohon untuk dhika kali ini berikan apa yang dari dulu sangat ingin ia rasakan radhika" ucap sakti lembut di belakang radhika
Radhika diam tak menjawab lalu ia pergi meninggalakan kamar dhika
Sakti hanya menggelengkan kepala melihat kepergianya
Sakti berbalik menatap dhika yang sudah menangis di atas ranjang
"Malam ini ayah tidak akan membiarkan sedikit angin pun menyentuh tubuh dhika agar dhika selalu bisa merasakan kehangatan di malam ini" ucap sakti menghibur dhika yang menundukkan kepalanya
"Permintaan dhika aneh ya yah?" Tanya dhika tiba2
"Enggak kok itu wajar" jawab sakti duduk di depan dhika
"Tapi kenapa bunda sampe marah seperti itu?" Tanya dhika polos
"Emm, mungkin bunda lagi pengen tidur sendiri aja" jawab sakti mengacak2 rambut dhika
"Ya udah yuk kita tidur aja" ucap sakti membaringkan tibuh dhika dan menyelimuti nya dengan slimut
"Good night boy" ucap sakti lembut lalu mencium kening dhika

"Bukanya tadi minta nasi goreng!" Ucap radhika tiba2 dari arah pintu
"BUNDA??" Ucap dhika tersenyum saat melihat radhika yang membawa piring berisi nasi goreng dan yang lebih membahagia kan ternyata radhika membawa bantal dan juga slimut di tangan nya
"Bunda tidur bareng kita?" Tanya dhika meyakinkan
Radhika mengangguk
"Tapi kenapa tadi bunda pergi? Dhika pikir bunda marah dan gak mau" jawab dhika cemberut
"Iya bunda kan ambil bantal sama slimut sayang, bantal di kamar dhika kan cuma ada dua" jawab radhika tersenyum
Dhika tersenyum bahagia karna keinginanya beberapa tahun ini akan bisa ia rasakan
(Kalo autor rasa nih, Kayaknya dhika yang punya filling)
Dhika nampak lahap menyantap nasi goreng di atas ranjang
"Kamu gak makan?" Tanya radhika kepada sakti yang berada di depanya menatap dhika
Sakti tersenyum lalu menggeleng
"Liat dhika lahap kaya gini aku udah kenyang" jawab sakti tersenyum

Mreka bertiga tidur menatap plafon di atas mreka
Dengan posisi dhika berada di tengah2 mreka
Kedua tangan dhika memegang satu2 tangan radhika dan sakti
Lalu ia letakkan di atas dadanya
"Walaupun ini hanya sekali yang bisa dhika rasakan dalam hidup dhika, dhika bahagia tuhan" ucap dhika dalam hati sebelum ia terlelap dalam tidurnya

Cinta terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang