chapter 3

22.1K 1.1K 23
                                    

Hari yang dinanti-nanti akhirnya datang juga, kali ini sang mempelai telah siap untuk memulai prosesi pernikahannya.

Pagi hari sebelum memulai resepsi pernikahan, sang mempelai beserta segenap keluarga, sahabat maupun kolega menuju gereja yang ditunjuk untuk melaksanakan pemberkatan pernikahan.

Jemaat gereja pun telah siap menyambut rombongan dengan bersuka cita.

Di dalam gereja, kedua mempelai duduk bersanding di depan mimbar sementara orang tua mempelai duduk di barisan paling depan dilanjutkan oleh anggota keluarga lainnya di belakangnya.

Prosesi diawali dengan melantunkan pujian bersama-sama, pemberitaan firman Tuhan, disambung dengan upacara peneguhan nikah yang dipimpin oleh pendeta.

"Sdr. Orlaydo arsenio sekarang ucapkan janji nikah saudara dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan"kata pendeta

" Saya, Orlaydo Arsenio menerima  engkau, Adele Andriana Agatha  menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi JemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu."ucap lay

"Sdri. Adele Andriana Agatha , sekarang ucapkan janji nikah saudari dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan" kata pendeta

" Saya, Adele Andriana Agatha menerima Engkau, Orlaydo Arsenio  menjadi satu-satunya suami dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi jemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu".ucap adele

"Cincin ini menggambarkan kasih antara seorang suami dan isteri. Cincin yang melingkar tidak mempunyai ujung dan pangkal, melambangkan kasih yang tidak akan berhenti. Cincin ini terbuat dari emas murni tidak akan berkarat, melambangkan kasih yang tidak akan luntur dan rusak. Demikian kiranya kasih antara kedua saudara ini, Orlaydo Arsenio & Adele Andriana Agatha tidak akan berakhir selama keduanya hidup, bertambah hari bertambah suci, bertambah hari bertambah matang dan bertambah hari bertambah tulus."

Kedua mempelai saling memasang cincin. Lay memasangkan cincin pada jari manis tangan adele.

"Saudara Orlaydo masukkan cincin ini pada jari manis tangan kanan Sdri. Adele sebagai tanda kasih saudara kepadanya yang tidak akan berakhir dan tidak akan luntur." kata pendeta

Adele pun memasangkan cincin pada jari manis tangan lay.

"Saudari Adele, masukkan cincin ini pada jari manis tangan kanan Sdr. Orlaydo sebagai tanda kasih saudari padanya yang tidak akan berakhir dan tidak akan luntur." kata pendeta.

"Sekarang sepasang mempelai silakan berciuman sebagai tanda sah suami istri"perintah pendeta

Adele merasakan gugup dan lay menarik pinggang adele. Bibir lay menempel bibir adele. Lay melumat bibir adele. Adele hanya diam dan tak bisa apa apa. Setelah beberapa menit lay melepaskan tautan bibir.

Para jemaat pun bertepuk tangan dengan riuh. Adele melirik papi dan mami sungguh bahagia melihat adele menikah. Hati adel sungguh bimbang dan kecewa. Adele mencoba belajar mencintai suaminya.

Kini adel dan lay duduk di perlaminan. mami dan papi menghampiri mereka.

"selamat sayang mami bahagia",kata mami sambil peluk adele. Adele pun balas pelukan.

WEDDING HURT  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang