chapter 19

16.4K 751 14
                                    

Sudah dua jam Lay belum kembali ke ruangan istrinya. Itu membuat Adele khawatir dan cemas. Kaindra mencoba tenangkan Adele.

"Tenanglah. Dia akan kembali". Kaindra mencoba menenangkan Adele. Adele menggeleng kepala pelan.

"Aku tidak tenang, Kai. Gara-gara kau jadi begini". ketus Adele

"Yayayayaa". jawab Kai nada pasrah.

Di tempat lain Lay sedang duduk ditaman. Ia sedang kesal dengan Kaindra. Bisa bisa cowok itu menggoda istrinya.

Seseorang menepuk pundak Lay dari belakang. Membuat Lay membalik badan ke arah belakang.

"Mengapa kau sendiri di taman. Bukankah kau jaga istrimu". tanya Papi membuat Lay sedikit kaget dan gelapan.

"Umm..Adele sudah ada yang menemani". jawab Lay tenang. 

"Siapa dia?". Tanya Papi lagi

"Kaindra.."

Papi menghela nafas pelan dan menepuk pundak lay lagi.

"Papi tau kau sedang cemburu ya. Kaindra dan Adele sudah lama berteman. Mereka dari kecil sampai sekarang dekat. Tapi asal kau tau anakku tetap mencintaimu. Mereka seperti adik kakak. Kau jangan khawatir.." jelas papi membuat Lay sedikit lega.

"Maaf, Papi. Aku terlalu cemburu" sesal Lay.

Papi tersenyum. "Tidak apa apa. Wajar kau cemburu berarti kau sangat mencintai putriku. Putriku memang rapuh tapi sisi lain kuat dan tegar"Lay mengangguk saat mendengarkan Papi.

"Mari ke ruang putriku. Kasihan Adele sepertinya mencarimu"

"Baiklah"

Mereka melangkah menuju ke ruangan adele. Saat sampai di ruangan Adele. Lay melihat wajah istrinya khawatir.

"Kau kemana aja?"  tanya adele pada suaminya dengan nada khawatir.

Lay menghampiri istrinya,"Maafkan aku" bisik Lay pelan.

Adele tidak membalas ucapan suaminya. Ia sedang merasa kesal dan khawatir. Akhirnya Adele diam seribu bahasa.

"Eheemm". seseorang berdehem membuat Adele menatapnya. Adele tidak sadar kalau Papinya berada di ruangannya.

"Eh om..Apa kabar?"tanya kaindra sambil peluk Papi.

"Om baik baik saja. Bisakah kalian berdua keluar. Saya ingin bicara dengan putriku". kata papi membuat dua lelaki mengangguk kompak.

Lay menggendong dan membawa zeno diluar ruangan. Begitu Kaindra juga Ikut keluar dari ruangan.

Kini didalam ruangan hanya Adele dengan papi. Suasana sangat canggung dan hening tanpa suara. Sudah 15 menit mereka saling diam.

"Adele". panggil papi

"Iya.." sahut Adele dengan nada cuek.

"Maafkan papi nak. Maafkan papi karena papi telah gagal menjadi ayah yang baik untukmu. Seharusnya papi menjagamu bukan membiarkan kau menderita"

Wanita itu diam mendengar lanjut ucapan papinya.

"Mungkin kau telah benci sama papi setelah ini. Papi ingin hubungan anak dengan ayah baik baik saja. Papi ingin lebih dekat denganmu lagi"

Adele menghela nafas dan merasa ingin berpeluk dengan papinya. Adele memegang tangan papi.

"Papi. Aku tidak pernah membencimu. Hanya saja aku kecewa dengan papi"

Papi meleluk putrinya dengan erat. Ia merasa bersalah dengan putrinya.

•••

Sudah selama seminggu Adele di rawat rumah sakit. Akhirnya dokter mengijinkan Adele pulang kerumah. Saat sampai rumah. Adele menghembasan tubuhnya diranjang.

"Sayang..aku ada meeting dikantor. Kau istirahat dulu ya" kata lay membuat wajah Adele sedikit kecewa.

"Ya.." ucap Adele.

"Aku berangkat dulu". ucap Lay sambil mengecup kening istrinya lalu meninggalkannya.

Adele menghela nafas pelan, ia kecewa suaminya masih sibuk dikantornya. Ia ingin meluangkan waktu bersama suaminya.

Sudah beberapa jam Adele merasa bosan di massion. Ia berniat menyusul suaminya ke kantor. Sebelum berangkat ia telah menyiapkan bekal buat makan siang suaminya nanti.

"Bi.. Bekalnya sudah selesai? "Tanya Adele ke arah pelayan.

"Sudah nona" jawab pelayan.

Hendak Adele melangkah keluar namun ditahan oleh Adam.

"Nona mau kemana? Biar saya yang mengantar nona."kata Adam membuat Adele kesal

"Aku bisa sendiri. Aku ingin ke kantor suamiku. Aku berangkat sama zeno. Kau tenang saja aku tidak kabur". Jawab adele membuat Adam bersabar.

"Saya mohon nona. Karena tuan memberi perintah untuk mengantar nona kemana pun". kata Adam.

"Baiklah. Mari berangkat"

Mereka sudah sampai di depan kantor. Adele menggendong buah hatinya melangkah masuk ke kantor. Semua karyawan membungkuk dan menghormati.

Saat di depan pintu adele memegang knop pintu dan dibuka. Mata adele membulat dan gak percaya apa yang ia lihat pada suaminya dikantor.

Suaminya sedang berpelukan dengan wanita lain. Itu membuat hati adele sakit dan nyesek. Adele langsung tutup pintu dan pergi.

"Loh nona kenapa kembali? "Tanya adam heran melihat adele baru saja masuk sudah keluar lagi.

"Antar saya ke rumah orangtuaku"

"Tapi... "

"Sekarang!!! Atau saya pergi naik taksi?" Ancam Adele akhirnya adam mengangguk dan menurutinya.


Adele baru saja sampai didepan masion orangtuanya. Ia melangkah masuk kedalam masion. Pintu terbuka menampilkan kakaknya. Ia terkejut melihat adele sedang habis menangis.

"Adele.. Kau kenapa? " tanya Arya melihat Adele keadaan wajah berantakan.

"Tidak apa apa. Aku hanya ingin istirahat di kamar" setelah mengucapkan itu. Adele melewati kakaknya dan sambil membawa Zeno menuju ke kamarnya.

Arya heran melihat adele. Ia bingung ada apa dengan adiknya? Atau ada masalah dengan suaminya?

.

.

.
To be continued.

WEDDING HURT  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang