chapter 14

25K 1K 34
                                    

Tiba tiba pintu terbuka menampilkan seseorang membuat mereka melepaskan pelukan.

"Eh maaf ganggu. Aku cuma ingin mengingatkan Adele waktunya makan". Kaindra sambil menyerahkan sebuah kotak makan

Lay menerima pemberian kotak makan dari kaindra.

"Terimakasih". Ujar Lay lalu diangguki oleh kaindra.

"Kamu juga makan". Tambah kaindra.

"Aku makan nanti saja. Utamakan adele dulu"

Adele menggelengkan kepala tanda tidak mau makan.

"Aku tidak lapar". Rengek Adele.

"Kamu sejak pagi belum makan adel. Kau harus jaga kesehatan agar bisa pulang". Omel kaindra

"Aku tidak nafsu makan. Aku bosan disini. Aku ingin pulang". Adele merengek.

"Ingat umurmu. Kamu sudah punya anak sekaligus punya suami. Jangan bantah. Ayo makan". kata kaindra tak ingin dibantah

Muka adele berubah cemberut dan kesal. Orlaydo hanya menyimak lihat mereka layaknya kakak dan adik sedang bertengkar.

"Sudahlah Kai. Biar aku yang bujuk Adele makan". Kata Lay sambil mengambil sebuah kotak makan.

Kaindra menghembuskan nafas dengan kasar. Ia menyerahkan kepada lay. Lay mengambil sendok dan siap menyuapi ke mulut Adele. Tapi Adele menutup mulut dengan rapat.

"Kamu ingin pulang?". Tanya Lay pada Adele.

Adele langsung mengangguk dengan semangat. Kaindra geli melihat adele.

"Makan". Lay berkata tegas.

Adele spontan lesu dan cemberut. Ia memaksa membuka mulut dan menerima suapan dari suaminya.

"Aku udah kenyang". Ucap Adele membuat suapan dari lay berhenti.

"Benarkah sudah kenyang? Ya sudah minum dulu". Lay memberi air minum pada Adele.

Setelah selesai minum. Adele mulai menguap dan ngantuk.

"Aku ngantuk"

"Tidurlah aku di sini"

Adele mengangguk lalu menepuk sebuah tempat tidur disebelahnya.

Lay mengkerut dahi dan menurutinya. Ia menghampiri lalu tidur disebelah adele. Tangan kiri dibuat bantalan. Adele spontan langsung memeluk lay. Tangan kanan lay dibuat untuk memainkan sehelai rambut adele.

"Kamu sudah lihat baby?". Tanya adele

Lay hendak mau ngomong tapi tiba tiba dokter dan perawat datang membawa baby. Membuat mereka bangun.

"Maaf menganggu. Saya menyerahkan bayi ini kepada nyonya Adele karena baby butuh ASI dari ibunya". jelas perawat sambil menyerahkan bayi ke Adele.

Dengan senang hati adele menerima bayi dari perawat. Lay hanya tersenyum melihat anaknya secara langsung.

"Nyonya Adele mulai besok boleh pulang. Tapi nyonya Adele harus jaga kesehatan karena luka jahitan belum kering". jelas dokter membuat adele hati senang.

"Terimakasih dokter". ucap Lay tulus.

"Tuan..ini map hasil DNA". perawat menyerahkan sebuah map berwarna coklat. "Saya permisi dulu". Tambah dokter melangkah keluar dari ruangan di ikuti oleh perawat.

Adele dan kaindra kaget melihat perawat menyerahkan sebuah map ke Orlaydo.

"Jangan salah paham dulu. Aku membuktikan ini pada mama bahwa zeno itu anak kandungku". kata Lay memperjelaskan.

WEDDING HURT  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang