chapter 27

14.5K 656 23
                                    

Penceraian sudah ditandatangani oleh kedua keluarganya. Kedua orangtua mereka terkejut mendengar kabar penceraiannya. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa setelah itu. Hanya menghela nafas dengan kasar.

Mereka berharap Adele dan Lay berubah pikiran supaya penceraiannya dibatalkan.

Sidang perceraian akan dilaksanakan 2 minggu lagi.

PLAKK!!!

Tuan Arsenio menampar pipi Putra semata wayangnya. Dia tidak menyangka putranya membawa seorang perempuan yang tengah hamil akibat putranya.

"KAU PIKIR PERNIKAHAN ITU MAIN MAIN HAH.  SEKARANG KAU MALAH BAWA PEREMPUAN SEDANG HAMIL DISAAT KAU SEDANG PROSES PERCERAIAN" Tuan Arsenio tidak bisa menahan amarahnya.

"BRENGSEK KAU LAY. PAPA TIDAK MENYANGKA KAU SEPERTI INI. KAU MEMBUAT KELUARGA ARSENIO MALU HAH!"

Lay meringis menahan rasa sakit di pipinya akibat perbuatan Ayahnya.

Nyonya Arsenio menatap wanita yang dibawa oleh anaknya dengan tatapan tidak suka.

"Sudah puas menggoda anak saya disaat sudah menjadi rumah tangga. Kau lah menjadi merusak rumah tangga anak saya. Aku tidak akan pernah merestuimu dengan anak saya" Kata Nyonya Arsenio dengen nada meninggi. Dia tidak menyangka dengan semua ini.

Victoria hanya diam terpaku mendengar suara mamanya Lay. Dia tidak bisa berkata apa apa.

"Ma.. Jangan begitu ma. Lay mencintai wanitaku" ucap Lay. Mama Lay hanya berdecih. Mencintai dengan wanita murahan begini. Ditambah mantan Lay yang pernah ia benci.

Mama menatap Lay dengan tajam, "Pergilah. Jangan bawa wanitamu kesini. Mama gak akan restui hubungan kalian"

Lay mengangguk dan akhirnya membawa Victoria ke apartemen nya.

Didalam mobil mereka hanya diam dan sedang berpikir masing-masing. Lay melirik Victoria yang sedang menatap di luar jendela mobil.

Lay menggenggam tangannya membuat Victoria menoleh kearahnya.

"Kau mengagetkanku", ucap Victoria.

Lay tersenyum, "Maafkan aku. Aku akan tanggung jawab dan menikahimu setelah sidang proses selesai"

Victoria hanya tersenyum kecut dan mengangguk pelan. Dia tidak tau harus menjawab apa.

Sebenarnya ia mengikuti rencana seseorang saja. Ia memang awalnya mencintai Lay. Namun ada seseorang lain yang bikin hatinya berpaling dari Lay.

Saat sampai di apartemen, mereka masuk kedalam. Victoria merebahkan tubuhnya di sofa. Lay menghampirinya dengan santai lalu duduk di sebelahnya.

"Aku ke kantor dulu ya. Kau istirahat dulu" kata Lay lembut. Sembari mengecup kening Victoria.

Victoria mengangguk paham, "Iya berangkatlah sekarang nanti kau telat. Hati-hati dijalan ya"

"Baiklah. Aku pergi sekarang"

"Oke"

Setelah itu Lay sudah benar-benar pergi dari apartemen. Victoria mengambil ponselnya dalam tas. Ia menelepon seseorang.

"Hallo..ketemu sekarang di tempat seperti biasanya. Jangan membuatku menunggu. Aku segera kesana sekarang"

"..."

"Oke. Sampai jumpa sayang"

Victoria langsung mematikan ponselnya. Dia mulai beranjak dari sofa lalu menyambar tasnya dan pergi.

---

Lay sedang mengoreksi berkas yang ada di laptopnya.

Lay memijit pelipisnya karena sedang memikirkan sesuatu. Ia bingung dengan Victoria bagaimana wanita itu bisa hamil. Padahal ia hanya pakai pengaman saat melakukan itu.

WEDDING HURT  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang