Adele keluar dari ruangan lalu berjalan di sebuah koridor kantor perusahaan. Adele seorang wanita berparas cantik yang berbakat dan talenta. Ia senang melihat sebuah desain dan berpikir mengenai bagaimana barang-barang tersebut dibuat dan digunakan, Ia mungkin memiliki ketertarikan untuk bekerja dalam dunia desain.Bagi adele,seorang desaigner harus bisa menggambar atau membuat desain lainnya untuk dijelaskan pada orang lain, seperti pada rekan desainer dan pengusaha pabrik.
"Hey",seseorang menepuk bahu Adele pelan. Membuat Adara berkesiap kaget.
"Astaga Keisha. Kamu mengagetkanku". Adele memegang dadanya jantung berdetak kencang. Keisha yang notabene sahabat Adele hanya terkekeh.
"Kamu sedang melamun ya?" Tanya keisha. "Tadi aku panggil kamu gak direspon". Lanjut Keisha. Keisha memang sudah mengetahui kisah Adele.
"Tidak!! Aku hanya memikir sesuatu saja". Bantah Adele lalu tersenyum ke arah Keisha
Keisha tau sahabatnya ingin sekali menjadi desaigner. Karena alasan ingin membuat gaun untuk ibunya. Namun Tuhan sudah menjemput ibunya. Tapi Adele tetep melanjutkan sebagai desaigner meski sedang terpuruk kehilangan ibunya.
"Ah iya. Sudah selesai kelas kan? Ayo ke kantin. Aku sudah lapar nih" Ajak Keisha mengandeng tangan Adele.
"Ayo.." Kata Adele antusias.
Mereka berdua berjalan melangkah menuju ke kantin. Mereka duduk di bangku kantin.
"Kamu mau pesan apa?" Tanya keisha sambil Menyodorkan buku menu pada Adele
"Aku pesan nasi pecel" jawab Adele.
"Masih aja pecel" keluh Keisha mendengus kesal. Selalu saja Adele masih suka dengan nasi pecel. "Ya sudah..Aku pesankan dulu ya" ucap Keisha.
Adele hanya menyengir tanpa dosa. Ya dia memang sangat menyukai nasi pecel. Hanya untuk sarapan pagi.
Adele hanya mengangguk. lalu Keisha meninggalkan Adele di bangku kantin. Tak lama kemudian Keisha membawa makanan dua porsi.
"Ini.." Keisha menyodorkan satu porsi ke arah Adele.
"Terimakasih..". Ucap Adele tulus setelah menerima. Keisha mengangguk dan tersenyum tulus.
"Aku mau ke suatu tempat dulu ya.."kata Adele setelah menghabiskan makanan.
"Kamu masih rutin disana ya??" tanya Keisha. Keisha paham apa yang dimaksud perkataan Adele. Adele rutin ke makam ibunya.
"Iya.." Adele berdiri sambil mengangguk, "Aku pergi dulu ya. Kelas sudah selesai sebelum pulang aku ke situ dulu". pamit Adele sambil memasukkan buku di tasnya.
"Hati - Hati Adele". Kata Keisha senyum. Senyuman sahabatnya membuat hati Adele tenang dan nyaman. Dialah seorang sahabat yang mengerti jalan kisahnya.
"Oke" ucap Adele lalu pergi.
-WH-
A
dele sudah sampai di sebuah makam. Ia selalu membawa bunga tulip warna putih kesukaan ibunya.
Bagi ibunya,Penghormatan sekaligus perdamaian adalah simbol dari tulip putih. Karena hal ini menunjukkan penghormatan kepada tamu agung yang disampaikan dengan kerendahan hati.
Adele menatap nisan ibunya. Meletakkan bunga lily di sebelah nisan.
"Ibu..". lirih Adele memegang nisan milik ibunya.
Air mata Adele tak bisa menahan dan menyentuh pipi mulus Adele. Adele gak sanggup mengingatkan ibu Sebelum meninggal kelak Adele kalau sudah punya suami harus memenuhi kewajiban tugas sebagai istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING HURT [COMPLETED]
FanfictionMohon maaf belum sepenuhnya REVISI. Seorang wanita yang berparas cantik bernama Adele yang dipaksakan menikah oleh papinya. Bagaimana kehidupan rumah tangganya setelah menikah dengan seorang lelaki bernama Orlaydo Arsenio. Apakah adele bisa melewati...