chapter 11

23.4K 1K 21
                                    

"Kamu yakin datang ke pesta tunangan kakak tirimu?"tanya Kaindra sedang memasangkan dasi didepan cermin

Adele mengangguk dengan penuh yakin. "Aku sangat yakin. Karena dia kakakku" jawab Adele.

Kaindra cuma menghela nafas. Wanita ini terlalu keras kepala dan memilih tetap datang ke acara pertunangan kakak tirinya.

Adele menatap didepan cermin. Ia sudah siap siap memakai gaun buat datang ke acara tunangan kakak tirinya. Perutnya sudah mulai membuncit menginjak 8bulan.

Kaindra menghampiri dan memegang bahu Adele sambil menatapnya.

"Aku akan mengantarmu ke sana. Kuharap mereka tidak melakukan apa apa denganmu". Kata Kaindra. Dia memang sangat cemas dengan Adele.

Adele memegang pipinya kaindra. "Tenang saja. Aku baik baik saja" Sahut Adele.

"Aku berjuang dan akan membuktikan bahwa anak didalam kandunganku adalah darah daging suamiku." Tekad Adele dengan penuh yakin.

Kaindra menghela nafas dan mengangguk. Dokter mengatakan jika Adele bisa membayakan nyawanya jika melahirkan. Namun dele tetep bersikeras mempertahankan bayinya.

"Aku sangat paham. Kamu sungguh mencintai suamimu. Kamu pasti bisa melewati..". Adele mengangguk

"Terimakasih sudah melindungiku. Kamu sahabatku terbaik".

"Yeah tapi kamu sudah kuanggap seperti adikku".

"Oh iya"adele mengangkat alis

"Ah sudahlah kita berangkat"Ucapan kaindra membuat Adele mengangguk antusias.

Adele kini didalam mobil bersama kaindra. Wanita itu sedang mengelus perutnya yang sedang membuncit. Hati sedang gelisah karena suaminya tidak pernah mengakuinya bahwa didalam kandungan adalah anak kandungnya.

Kaindra melirik adele sambil menyetir. Ia sebenarnya sudah tau semuanya. Hanya ia yang tau perjuangan adele.

"Adele"ucapan kaindra membuat lamunan adele buyar.

"Iya"

"Kau tidak apa apa?"tanya kaindra memastikan

"Aku tidak apa apa"jawab adele dengan senyum

Kaindra mengangguk dan menghela nafas. Ia kembali fokus menyetir. Setelah sampai di sebuah masion.

Adele sungguh rindu tinggal di masion bersama keluarganya. Namun sayangnya papinya sudah mengusir dan tidak menganggap anak lagi. Miris bukan.

"Aku tunggu di mobil"kata kaindra

Adele mengangguk dan mulai keluar dari mobil. Ia mulai melangkah menuju ke dalam masion.

Arya dan keisha spontan membeku dan tidak percaya kedatangan adele. Mami mulai merasa gembira melihat kedatangan adele.

"Adele. Kau sudah datang"kata mami

Adele mengangguk,"iya mi"

"Ayo mari kesana"

Adele mengangguk dan mengikuti mami ke arah yang sedang bertunangan.

Arya menatap adele dengan tatapan tidak suka. Adele menghampiri kakak tirinya dan ia membawakan sebuah kotak.

"Buat kau datang kesini?"tanya arya dengan nada ketus

"Aku datang kesini buat kakak"

"Untuk apa kau kesini hah. Kau sudah bukan bagian keluarga lagi. Ingat papi sudah mencoret kau dari kartu keluarga. Kau tau?aku jijik melihat kau sedang hamil bukan anak kandung suamimu"ucapan arya membuat hati adele rasanya di tusuk.

WEDDING HURT  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang