chapter 31

16.6K 670 11
                                    

4 tahun kemudian

Usia pernikahan sudah 4 tahun. Rumah tangga mereka sudah cukup lancar dan baik-baik saja.

Adele telah menyiapkan semuanya untuk suaminya. Dia menyiapkan sekretaris laki-laki untuk suaminya.

Pernah suaminya mendapatkan lamaran dari wanita. Namun Adele marah besar dan wanita itu terlihat seksi dan genit. Akhirnya Adele menyiapkan sekretaris untuk suaminya. Hingga Lay pasrah dan harus menuruti kemauan istrinya.

Adele telah memberi perintah pada sekretaris untuk memberi kabar suaminya selama dikantor. Bahkan sekretaris sangat rajin memberi kabar tentang suaminya selama di kantor. Adele merasa lega dan semuanya baik-baik saja.

Bayangkan saja jika Lay meeting atau pergi ke luar kota harus diawasi sekretaris. Hal itu membuat Lay tidak bisa bebas dan tenang dimana mana dia selalu dijaga.

Namun Lay sangat menghargai keputusan istrinya. Asal Istrinya telah memaafkan dirinya.

Adele membuka mata secara perlahan dan mengucek matanya dengan pelan. Dia terbangun dari tempat tidur dan merenggang ototnya dengan santai. Dia melirik suaminya sedang tidur pulas.

Tangannya mengelus pipi Lay dengan lembut. Ia merapikan rambut yang sedang berantakan. Puas memandang wajah suaminya yang tertidur pulas. Tiba tiba ada yang menahan tangan Adele.

"Sudah puas memandangiku sayang". suara Lay seperti khas bangun tidur

Adele sedikit terkejut. Sejak kapan suaminya bangun. "Kau sudah bangun?"

Lay mengangguk dan menarik Adele kedalam pelukannya. Kepala Adele kini didalam bidang dada Lay.

"Lay lepaskan. Aku mau mandi dulu".

Bukannya melepaskan tapi lebih mengeratkan pelukannya.

"Aku lagi capek. Aku hanya ingin memelukmu sebentar saja. Kau selalu menyiksaku Adele"

Adele mengerutkan alisnya bingung. "Aku menyiksamu?"

Lay mengangguk. "Iya. Tolonglah aku hanya ingin sendiri tanpa sekretaris pilihanmu itu"

Adele mendorong agar melepaskan dari pelukannya. Ia menatap suaminya dengan tajam, "Aku tidak menyiksamu. Aku hanya ingin kau tidak tergoda lagi dengan wanita lain. Sudah aku mandi dulu." setelah mengucapkan itu. Ia langsung beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.

Blam!!

Pintu kamar mandi ditutup dengan kasar. Lay mengacak rambutnya dengan frustasi dan bodohnya ia membuat Adele marah.

Setelah beberapa menit Adele keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. Ia melirik suaminya sedang berkutat dengan laptop.

Lay sadar kalau istrinya sudah selesai mandi. Ia menghampirinya dengan cepat.

"Jangan marah sayang". Adele terdiam dan tidak menggubris perkataan Lay. Lay menampilkan wajah dengan kesal dan menarik Adele kembali mencium bibir Adele. Ciuman itu membuat Adele terbuai.

Lay melepaskan tautan bibirnya. "Kumohon jangan marah. Aku tau salah. Maaf ya sayang". ucap Lay mengusap pipinya dengan lembut.

"Hmm.. ". Adele berguman.

Lay mengecup bibirnya dengan sekilas. "Kok gitu sih jawabannya..?"

"Apa sih. Minggir aku mau siapkan sarapan buat Zeno". Adele berusaha mendorong suaminya

"Cium aku dulu.."

Adele berdecak kesal. "Tadi kau sudah menciumku kan"

"Itu aku yang menciummu. Sekarang kau yang menciumku". balas Lay dengan tersenyum tanpa dosa.

WEDDING HURT  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang