Sudah satu minggu adele murung di kamar. Adele sudah tidak nafsu makan. Hal itu membuat keluarga adele merasa kasihan termasuk kakak tirinya lebih merasa kasihan pada adiknya. Arya berniat pergi ke kantornya lay.
Kini sudah didepan kantor perusahaan lay. Arya melangkah menemui adik iparnya. Ia menemui sekretaris untuk menemui lay.
"Permisi ada yang bisa kubantu"kata sekretaris dengan sopan.
"Saya ingin bertemu dengan Orlaydo Arsenio"
"Maaf. Anda sudah membuat janji dengan bapak orlaydo. Jika tidak maka buat janji untuk menemuinya"
Arya menghela nafas kasar mendengar ucapan sang sekretaris. Ia tidak tau siapakah dia.
"Saya CEO dari perusahaan Putra Company. Anda pasti tau kan?"
Sekretaris membulat mata saat mendengar ucapan Arya. Ia langsung mempersilakan arya masuk lift menuju ke ruangan kerja bosnya.
"Ruangan ada dilantai 3. Silakan lewat lift khusus pak"
Arya mengangguk lalu melangkah masuk lift khusus yang diarahkan sekretaris tadi. Arya keluar dari lift menuju ke ruangan lay. Sampai didepan dan buka pintu.
Lay terkejut melihat kedatangan arya. Ia habis mengoreksi berkas yang ada di meja. Arya melangkah dan duduk kursi yang ada didepan mejanya lay.
"Mengapa kau terkejut melihatku"tanya arya heran
"Kau tidak mengabariku jika mampir kesini. Karena aku masih belum siap apa apa"jawab lay
"Tidak perlu siap apapun. Aku disini hanya katakan sesuatu padamu"santai arya
"Apa itu?"tanya lay tidak sabar.
"Kau akan terkejut. Maka kau tidak akan percaya apa yang terjadi pada adele"lay membulat mata dan berdiri.
"Katakan apa yang terjadi dengan adele?"
Lay sudah tidak sabar mendengar ucapan dari arya. Arya hanya duduk dengan santai.
"Adele sudah satu minggu tidak nafsu makan. Ia hanya makan sedikit. Aku tau adele pasti menyesal apa yang ia katakan saat itu. Tolonglah kau harus menemuinya. Jangan egois lay kasihan istrimu dirumah murung di kamar terus"jelas arya
Entah mengapa hati lay sakit mendengar penjelasan dari arya.
"Kumohon lay. Aku tidak mau adikku tersiksa sendiri. Kau harus menyelesaikan masalah dengan baik baik"mohon arya
"Baiklah. Nanti habis dari kantor aku akan menemuinya"hati arya sungguh lega mendengar jawaban dari lay
Arya mulai berdiri, "Terimakasih lay. Akan kutunggu kedatanganmu. Mumpung papi dan mami masih sedang bisnis di luar negeri"
Lay mengangguk paham. Ia harus bener bener bertemu dengan istrinya. Lupakan tentang penceraian dan tetap mempertahankan rumah tangganya.
"Aku harus selesaikan berkas dulu"
"Baiklah. Aku pulang dulu"pamit arya dan menutup pintu ruangan.
•••
"Nona kumohon makanlah nanti tuan bisa marah besar"mohon bibi sedang menyuapi makanan pada adele.
Adele hanya diam dengan pandangan kosong.
"Nona..sekali saja biar tidak sakit"
Adele masih tetap diam. Suara langkah sepatu membuat mereka menoleh. Bibi langsung berdiri dan membungkuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/121433438-288-k915726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING HURT [COMPLETED]
FanfictionMohon maaf belum sepenuhnya REVISI. Seorang wanita yang berparas cantik bernama Adele yang dipaksakan menikah oleh papinya. Bagaimana kehidupan rumah tangganya setelah menikah dengan seorang lelaki bernama Orlaydo Arsenio. Apakah adele bisa melewati...