Fana Pov
"Lo beneran mau sekolah ga?"
Tanyaku di telpon sambil memakai sepatu."..."
"Tapi lo masih sakit gitu, tuh batuk mulu dari tadi"
"..."
"Dih.. ogah gw khawatirin kadal kayak lo"
Ucapku dengan memasuki mobil dan menyalakan mesinnya."..."
"Bawel, lo tunggu di rumah kalau gitu."
"..."
"Ya jemput lo. Pinter!"
".."
"Udah deh, pagi-pagi jangan bikin orang marah. Kamu masih sakit sayang"
"..."
"Jangan ngeyel di bilangin"
"..."
"Terserah!"
Aku mematikan telpon sepihak karena dongkol dengan keras kepala Angga dan aku langsung memutar arah tidak jadi untuk berangkat bersama Angga.***
Sampai di sekolah aku membanting tasku ke atas meja, yang membuat teman sekelasku menoleh ke arahku."Kenapa pagi-pagi muka udah lecek?"
Tanya Anita."Biasa, tuh cowok makin hari makin keras kepala. Aahhh sebelll!"
Ucapku sambil memukul meja dengan kepalan tanganku."Angga?"
Tanyanya."Siapa lagi cowok keras kepala selain Angga? Udah tau kemarin baru muntah-muntah. Terus sekarang mau sekolah, sedangkan dia gak mau di jemput. Mau berangkat naik motor sendiri. Kalau terjadi sesuatu di jalan gimana? Trus.."
Crocosku tanpa henti."STOP! intinya lo marah karna dia masih sakit?"
Tanya Anita.
Aku mengangguk membenarkan."Yaudah sih, di rumah juga pasti dia sendirian. Biarin dia ke sekolah, siapa tau sembuhnya tambah cepet"
Ucap Anita dengan santai yang membuatku tambah dongkol."Tapi nit, gw kan khawatir dia masih sakit tapi nekat berangkat pakai motor. Emang sih di rumah gak ada siapa-siapa, tapi di rumah kan dia bisa istirahat."
Ucapku"Yaudah, samperin ke kelasnya udah sampai belum dia ke sekolah. Lagian Angga juga biasanya di kelas juga molor, itu udah di kategorikan istirahat. Kalau masuk sekolah kan juga bisa lo liat"
Ucapan Anita membuatku sedikit berpikir, bahwa apa yang dia katakan ada benarnya.
Dengan perasaan yang masih sedikit kesal, Aku bangkit dari dudukku dan meninggalkan kelas untuk melihat apakah Angga sudah sampai atau belum.
Saat berjalan di koridor, aku melihat sepeda motor miliknya baru tiba di pagar.
Dan aku lega bahwa yang ku pikirkan tadi tidak terjadi.
Aku menunggunya melepas helm, dia menolehku sebentar dan ku beri jari tengah ke arahnya. Aku berdiri sedikit jauh dari parkiran.
Dia tersenyum sekilas, dan saat akan membuka jaketnya aku menggerakkan tanganku membentuk huruf 'x'
Angga mengernyitkan dahinya, tak mengerti maksudku.
Aku memperagakan menarik resleting jaket dan membukanya, dan di akhiri dengan gerakan 'x'
Semua siswa yang melihatku dan Angga terlihat heran. Dan saling berbisik, bahkan satpam pun juga memicingkan matanya.
Aku yang tersadar apa yang ku lakukan, dan di perhatikan oleh banyak orang, langsung merasa malu dan wajahku sudah seperti tomat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Sekolah ✅
HumorMasa sekolahku tak begitu menyenangkan. Tetapi semenjak di jadikan kekasih olehnya, semuanya berubah. ~ FANA