Angga angry

24.1K 447 17
                                    

Fana POV

"bego dasar jadi orang"
Ucapku sambil mengurut punggungnya yang mengeluh sakit.

"lah aku kan gak tau Nak, lagian tadi bimo bilangnya kalengnya enteng gak taunya isi batu"

"kamu angkat kaleng langsung gitu gak di kira-kira. Kalau udah gini? Ini pasti kamu kesleo, soalnya kaget."

Aku mengurut pundak Angga. Angga baru saja pulang mengurus entah apa bersama teman-temannya.

Dia pulang langsung teriak gak jelas dan menghampiriku sambil muka merahnya.

Angga memegang bahunya dan hampir menangis seperti bocah.

Angga merengek bahunya sakit.

Aku yang baru saja selesai mandi langsung membuka bajunya pelan, yang untungnya Angga memakai kemeja.

Aku melihat bahunya tak apa-apa.

"huhu sakit mama. Aduh"

Aku menelpon bunda setelah ku lihat Angga meneteskan air matanya.

"ihh kok nangis? Sakit banget ya?"

"sakit. Huhu sakit"
Angga memegang bahunya.

Aku menggosok bahunya meredakan sakitnya dan menghapus air matanya.

"hallo bun?"

"..."

"ini Angga habis sama temen-temennya, pulang-pulang ngeluh sakit bahunya udah aku pijit pelan-pelan. Malah nangis"
Aduku

"..."

"Gak tau bun, nanti ku ajak deh"

Aku mengakhiri panggilan setelah.

"sakit"
Angga terus merintih yang membuatku ingin tertawa sekaligus kasihan.

Baru kali ini aku melihat Angga menangis karena tak betah sakit.

"mau gw kompres gak sama air anget?"
Tanyaku menghapus air matanya.

"sakit. Mau sama bunda"
Maklum Angga walaupun badan gede tapi kalau sudah sakit pasti yang di cari emaknya.

"iya sakit, bunda besok ke sini. Aku kompres ya?"

"kalau tambah sakit gimana?"
Tanyanya.

"ck. Yaudah, rasain aja sakitnya"
Aku yang kesal pun berdiri dan berlalu.

Aku pergi ke ruang keluarga dan menonton tv.

Angga tak menyusulku dan tak merengek lagi.

Tapi, aku merasa kasihan juga kalau dia di biarkan sendiri.

Kalau butuh sesuatu gimana?

Aku menghela nafasku dan mematikan tv.

Aku kembali ke kamar dan melihat Angga terdiam sambil menggerakan bahunya pelan.

Angga menatapku tajam yang membuatku langsung bergidik ngeri.

Aku menghampirinya dan duduk sedikit menjauh dari jangkauannya.

Angga kalau marah serem.

"ih natapnya jangan gitu dong, ngeri Ga"
Ucapku takut.

Angga hanya diam dan terus menatapku.

"pergi"
Ucapnya pelan.

"apa Ga? "

"Budek! PERGI!"
teriaknya.

"gw pengen di sini"
Ucapku takut-takut.

"gw bilang pergi! Dari pada lo gw makan di sini?!"

"gak mau"

Masa Sekolah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang