Suami lucknat!

23.3K 507 12
                                    

Fana Pov

"Angga!"

"Apaan?"

"Dengerin aku ngomong gak?"

Aku mencubit lengan Angga yang berada di sampingku.

"Sshhh. Iya gw dengerin nyonya. Apa? Hmm?"

"Aku mau camping"

"Udah tau"

Jawabnya yang terdengar menjengkelkan

"Terus? Gitu doang?"
Tanyaku tak percaya.

"Lo mau gw ngapain? Salto? Lagian di larang pun lo bakal gak nurut"
Ujarnya datar.

"Bukan gitu ihh"
Elakku.

"Yaudah, gw ngelarang lo berangkat"

"Gak mau"
Ucapku spontan.

"Tuh! Denger sendiri kan?"
Ujarnya beranjak bangkit.

Aku ikut bangkit dan melompat di punggungnya.

"Jangan gitu dong! Duduk lagi!"
Perintahku.

"Ck. Turun Fan!"

"Yang mesra"

"Turun sayang"
Ucapnya berganti dengan lembut.

Aku terkekeh dan turun di atas sofa kembali.

Angga duduk lagi. Dan menyandarkan punggungnya di sofa.

"Ayolah suamiku yang baik hati dan ganteng, ijinin ya?"
Mohonku sambil menunjukkan muka polosku.

"Lo kemarin habis sakit! Kalau di sana sakit gimana?"
Tanya nya yang terdengar jengkel atas permintaanku.

"Janji bakal bawa obat"

"Bukan itu! Siapa yang jagain lo di sana? Lo tau kan, gw lagi ngejar skripshit secepat mungkin biar gw cepet kerja! Jadi gak mungkin gw ikut acara begituan!"

"Tapi aku pengen ikut"
Ucapku menunduk dan akan menangis.

"Terserah! Gw gak peduli!"

Aku terisak dengan tetap menunduk.

"Ck! Lagian kenapa tiba-tiba suka acara beginian sih?"
Tanyanya kesal.

Aku terdiam.

Angga menarik lenganku dan membawaku kepelukannya.

"Gw cuma gk mau lo sakit na, lo nyusahin kalau lagi sakit"
Ucapnya menghapus air mataku.

"Kampret kamu"
Ucapku memukul dadanya pelan.

"Sekali gak ya gak!"
Ucapnya final dan menggigit pipiku.

"Tapi pengen ikut! Nanti biar di jaga sama siapa kek, kan temen kamu banyak"

"Enak aja! Gak! Terus gw di rumah sendiri? Lagian temen gw gak ada yang mau jaga cewek bego kayak lo"

Ujarnya meledek.

Aku menatapnya cemberut. Sudah biasa di ejek olehnya seperti ini, jadi tak kuambil hati.

Aku mencubit pahanya yang di balas cengkraman di tanganku.

"Ihhh"

"Apa?"
Tantangnya

"Jahat! Gw nyesel suka sama lo!"

"Bodo amat! Gak denger!"
Ucap Angga dan berbaring di atas sofa.

Aku mendorong kakinya yang menimpa pahaku.

Tapi dengan kekuatannya, kaki Angga tetap berada di atas pahaku

Aku beranjak dan ikut berbaring menimpa tubuhnya yang telentang.

Masa Sekolah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang