Angga memuakkan

22.2K 557 58
                                    

Fana Pov

Aku mendengus menatap lelaki di depanku.

"Anak bunda kenapa cemberut?"
Tanya bunda menghampiriku.

Aku tersenyum melihat beliau. Aku berlari ke arahnya dan memeluknya erat
"Bundaaaa, bunda sehat?"
Tanyaku melepaskan pelukanku.

"Sehat Fan, kamu sendiri gimana?"
Tanya beliau kepadaku.

"Sehat bun"
Jawabku.

"Kamu kenapa tadi cemberut?"
Tanya bunda sambil menggiringku duduk.

"Tuh anak bunda nyebelin!"
Aduku manja.

Angga yang merasa tersindir menoleh ke arahku.

"Ngapain lo liat-liat? Mau gw colok?"
Tanyaku ketus.

Angga acuh lagi dan kembali fokus ke kegiatannya lagi.

Aku kembali mendengus.

"Angga jangan Nakal sama Fana"
Nasehat bunda ke arah Angga.

"Apaan sih bun? Orang aku juga gak ngapa-ngapain"
Ucap Angga membantah.

"Kamu di apain sama Angga?"
Tanya bunda kearahku.

Aku menampakkan wajah merajukku.

"Angga nyebelin! Masa aku tadi di jegal sampai jatuh, udah gitu aku di ketawain. Trus sampai sini dia gak peduliin aku"
Ucapku mengadu ke bunda.

"Angga kok kasar sih? Kalau fana kenapa-napa gimana?"
Bunda menghampiri Angga dan menjewer telinganya.

Aku cekikikan melihatnya melotot kearahku.

"Dasar bocah beraninya ngadu"
Umpatnya.

"Bunda gak tau aja tadi dia juga dorong Angga sampai jatuh, yaudah Angga bales lah biar gak kebiasaan"
Pembelaannya.

Aku cengengesan ke arah bunda.

"Kalian beneran pacaran gak sih? Tiap hari berantem mulu gak capek apa?"
Tanya bunda heran.

"Angga nyebelin bun!"
Aduku.

"Enak aja! kamu tuh cari gara-gara!"
Angga melotot kearahku.

"Udah! Kok malah berantem lagi?"
Ucap bunda frustasi.

Aku menunjuk Angga menuduhnya.

Angga membalas melotot.

Tak lama bunda pergi beranjak.

"Kamu tuh! Tuh bunda jadi pergikan!"
Tuduhku.

"Bacot!"
Umpatnya membalikkan badannya memunggungiku.

Aku mendengus melihatnya.

Entah apa yang di kerjakan Angga.

Dia sedang tengkurap sambil mengetik di laptop.

"Napain sih ga?"
Tanyaku.

Angga hanya diam.

"Kamu belajar ya? Malesin banget sih! Mending gw pulang!"
Ujarku kesal di diamkan olehnya.

Angga menoleh ke arahku.

"Bawel! Pijitin sini!"
Perintahnya dengan posisi tetap sama.

"Males!"
Tolakku.

"Yaudah gak usah banyak bacot!"
Ujarnya kesal.

Aku pun turun dari sofa dan menghampirinya yang berada di lantai.

Aku pun melihat apa yang dia kerjakan.

"Itu proposal apaan?"
Tanyaku saat melihatnya sedang mengerjakan proposal.

Masa Sekolah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang