Angga Pov
Awalnya aku menolak untuk di panggilkan tukang pijat, karena memang aku tak biasa untuk di pijat oleh orang lain selain orangtua ku,
Tapi karna memang orang yang mau memijatku sudah tiba, aku tidak bisa menolak.
Walaupun sedikit jengkel karena tingkah semaunya Fana, aku tetap menuruti, agar dia tak semakin marah kepadaku.
Dia dari tadi sedikit berbeda, berubah jadi lebih galak dan tentunya tukang mengancam.
"Mbok, jangan keras-keras ya"
Ucapku sedikit meringis dan berbaring di atas kasur."Nak, temenin! Awas lo ngilang"
Ucapku yang sedikit tak nyaman.Tukang pijat itu hanya tersenyum melihatku uring-uringan.
"Yang keras mbok, biar cepet ilang pegelnya dia. Jangan dengerin Angga ya mbok"
Ucap Fana yang membuatku ingin menendangnya."Lo diem deh!"
Ucapku dan melihatnya naik ke atas ranjang dan duduk di sebelahku."Udah! Lo nikmatin aja di pijetin"
Ucap Fana sambil membantuku menelengkup dengan nyaman.Aku menggenggam tangan milik Fana dan mulai merasakan punggungku di tekan-tekan.
Fana menggenggam tanganku dan memainkan Hpnya, sesekali dia tertawa saat melihatku berteriak kesakitan.
Aku tak peduli oleh suara tawanya, yang kupedulikan adalah rasa di atas punggungku.
"Aduuhh.. mbok sakitt"
Ucapku mengaduh sambil memeras tangan Fana.
Aku menggeliat di atas ranjang dan menenggelamkan wajahku."Entar juga enakan"
Ucap Fana sambil mengusap kepalaku."Tarik nafas mas"
Perintah dari tukang pijatnya.Aku menarik nafas terlebih dahulu, keringat sudah membanjiri tubuhku.
***
"Gimana enak?"
Tanya Fana sambil memberiku minuman.Aku menerimanya dan mengangguk sebagai jawaban.
Fana mmegang dahiku untuk mengecek suhu tubuhku.
"Masih panas, tapi udah gak kayak tadi"
Ucapnya sambil menatapku.
"Kalau gitu, gw pulang dulu. Lo biar istirahat.""Hati-hati. Makasih ya Nak. Gw besok kayaknya gak sekolah deh"
Ucapku sambil meletakkan gelas ke atas nakas."Iya, besok gw buatin surat dan gw kasih ke sekolah. Besok gw juga gak bisa mampir ke sini kayaknya."
Ucapnya sambil membantuku kembali berbaring."Lah trus gw seharian di rumah gitu? Gak ada yang rawat gw?"
Tanyaku."Jangan manja deh. Gw mau ada urusan"
Ucapnya berdiri dan mengecup keningku."Terserah deh. Punya pacar berasa jomblo"
Ucapku sebal dan menarik selimut hingga menutup seluruh badanku."Ck. Iya iya besok gw kesini tapi gak janji ya"
Ucapnya mengusap punggungku sekilas.
"Kalau gitu, lo istirahat gw pulang dulu"
Pamitnya."Hhmm,"
Jawabku berdehem malas.***
Seharian ini aku hanyaa berada di kamar, dan keluar hanya sekali. Itupun saat aku pagi tadi kelaparan.
Saat aku bermain game di hp, aku tak sadar tertidur.
Aku bermain game, untuk mengusir kebosananku beserta menunggu Fana datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Sekolah ✅
HumorMasa sekolahku tak begitu menyenangkan. Tetapi semenjak di jadikan kekasih olehnya, semuanya berubah. ~ FANA