Angga sstt

26.1K 513 5
                                    

Jangan lupa vote and comment di tunggu! Vote and comment menentuka kecepatan untuk next cepet.

Fana Pov

Ujian sudah semakin dekat, bahkan seminggu lagi akan ada di adakan.

Angga juga semakin hari semakin ngebut belajar, walaupun pintar, dia tetap ingin melakukan yang terbaik.

Aku juga sudah hampir seminggu tak menghubunginya, paling ketemu di sekolah cuma say hai doang.

Sudah lama juga nggak ke kantin bersama, rekor sih tapi ya begitulah aku sendiri juga fokus sama belajarku begitupun dengannya.

Aku sekarang berada di kelas membaca buku untuk persiapan UN.

Tiba-tiba temanku Alysa menghampiriku dan mengatakan kalau Angga berada di depan.

Aku menghendikkan bahuku acuh.

Angga melongokkan wajahnya ke dalam kelas dan bersiul memanggilku.

Aku tak menggubrisnya, aku kembali fokus ke buku yang ku baca.

Angga yang tak ku gubris, akhirnya menghampiriku.

"Di panggilin orang ganteng juga gak nyaut!"
Ucapnya sambil menonyor keningku.

"Apaan sih. Udah sana ahh, ngapain ke sini?"
Tanyaku mengusirnya.

Angga mengambil kursi dan meletakkannya tepat di depanku.

Dia menompang dagunya memandangku.

"Pacar gw makin jelek ya gak gw perhatiin? Nih ada jerawat. Jerawat rindu ya?"
Tanyanya sambil memencet jeratku yang ada di daguku.

"Issh sakit! Mau apa sih?"
Tanyaku sekali lagi.

"Entar pulangnya ikut aku, bunda kangen pengen ketemu"
Ucapnya memberi tahu.

"Gw mau belajar, entar kalau selesai ujian aja gw ketemu bunda"
Ucapku menolak.

"Gak kangen sama gw?"
Tanyanya menggodaku.

"Nggaklah! In your dream mister"
Ucapku menantang.

"Beneran aku serius. Bunda kangen, aku juga kangen. Mumpung besok minggu kan libur"
Ucapnya membujukku.

"Yaudah, iya. Tapi ijin ke mama dulu"
Ucapku akhirnya pasrah.

Angga tiba-tiba menarik kursinya di sampingku, dan memiting kepalaku hingga berada di ketiaknya yang untungnya dia tidak habis olahraga.

"Apaan sih"
Ucapku menggigit lengannya.

Dia melepaskan dan berganti memencet pipiku hingga bibirku monyong-monyong seperti ikan.

"Uhh Gemeeessshh"
Ucapnya dengan greget.

"Beghoo shakhiitt Oyy, lephasshinh"
Ucapku dengan susah payah sambil memukul tangannya.

Angga cengengesan setelah menyiksaku.

Aku cemberut.

Angga akhirnya menarikku kembali.
Aku sudah ancang-ancang akan kabur tapi di cekal.

Dan kembali duduk di sampingnya.

Angga kembali mengunci leherku dengan lengannya.

Dia mengangkat daguku, aku mengerjap heran.

"Mau apa?"
Tanyaku heran.

Eh tanpa peringatan sebelumnya, dia memencet jerawatku hingga terasa sakit.

"Ihhss entar bekas yang"
Ucapku mengusap jerawatku. Dan memukul lengannya pelan.

"Gemes liatnya"
Ucapnya dan kembali lagi dengan cengengesan.

Masa Sekolah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang