"Chef!" Sam-Supervisor restoran masuk ke dapur dengan pesanan yang dia kasih langsung pada Nick. Sontak, semua pandangan berhenti pada mereka berdua. Dan itu tandanya Michelin sedang ada di depan. Sang kritikus makanan yang berpengaruh pada reputasi restoran dan karir mereka.
Setelah Sam keluar, Nick memandang mereka satu per satu dan mereka juga ikut menghentikan aktivitas mereka sebentar. "Aku yang akan memasak. Peter, bantu aku buat sausnya dan Dirga, tolong ambil ahli posisiku."
"Yes, chef!" jawab Peter dan Dirga bersamaan.
Nick langsung mengambil tempat Dirga dan menyiapkan panggangan. "Dio, tolong bawakan dagingnya!" teriaknya memanggil roundman sembari dia merebus beberapa sayuran.
"Dio lagi di belakang ngupas bawang, chef." sahut Jenny yang juga sedang memasak di hadapannya.
"Astaga!" Nick mengedarkan pandangannya dan berhenti pada Tiffany yang membantu Tama menggiling pasta. "Tiffany, tolong bawakan daging sapi."
"Ya, chef!" Tiffany segera beranjak ke tempat penyimpanan. Setelah itu dia menyerahkan pada Nick.
"Tunggu!" Panggilan Nick membuat Tiffany tidak jadi balik ke tempatnya. "Kamu sautéing dulu saus yang udah dibuat Peter sama sayuran ini."
Tampak keraguan di wajah Tiffany saat dia hendak mengambil sausnya. Ini masakan untuk kritikus dan kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal. Apalagi dia adalah seorang pastry chef yang tak ada kaitannya dengan ini. Di satu sisi, dia tidak ingin membantah perintah Nick.
"Kenapa?" tanya Nick melihat Tiffany sekilas lalu balik memanggang dagingnya.
"Em, chef, lebih baik biar sous chef aja yang masak."
Dahi Nick berkerut. "Kamu lihat mereka lagi sibuk? Dan kamu juga memasak di rumah, kan? Hanya segitu doang masa kamu gak bisa?"
"Bukan begitu, chef, ini kan berbeda."
"Apanya yang berbeda? Dia memang seorang kritikus tapi tugasnya sama seperti pelanggan yang lainnya. Pelanggan yang mencicipi masakan kita. Buat seperti biasa dan masak dengan hatimu sama seperti kamu memasak untuk keluargamu. Mengerti?"
"Ya, chef!" gumamnya segera melakukan apa yang diperintah Nick.
**
"Chef, mereka ingin bertemu dengan chef." Semua orang memerhatikan raut wajah Sam yang tampak gelisah. Begitu Nick beranjak keluar bersama Sam, kini ketegangan tampak memenuhi dapur. Terlebih wajah Peter dan Tiffany.
Tiffany hanya bisa berdoa agar mereka tidak mendapat berita buruk. Oven berbunyi dan dia mengambil kue tartnya keluar. Dia mengambil potongan kiwi yang di sampingnya untuk ditaruh di atas tart.
"Tart pesanan meja 15 sudah siap?" tanya sous chef yang melihat ke arah Tiffany.
"Sudah mau siap, chef!" Dia segera menaruh 3 buah tartnya di piring membentuk lingkaran.
Dengan gerakan cepat, dia berbalik tapi sialnya dia malah berpapasan dengan Dio yang sedang mengambil sepanci soup ikan. Tidak bisa dihentikan, terjadi tabrakan antara dua manusia itu dan soup yang masih mengeluarkan uap itu menyembul dan berserakan di lantai.
"Aw!" pekik Dio yang buru-buru menepuk bajunya di bagian perutnya.
Sous chef langsung berlari menghampiri mereka berdua. "Kamu gak papa?" tanya Tiffany segera membantu Dio padahal sebelah tangannya juga terkena soup itu.
Tepat saat itu, Nick masuk dan melihat kekacauan yang terjadi padahal dia baru meninggalkan dapur selama beberapa menit. Dia berjalan cepat melihat Dirga yang sedang membantu Dio kemudian tatapannya berhenti pada tangan Tiffany yang kemerahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing Rainbow
General Fiction[ Ganti judul dari "She's not My Baby" ] Tiffany, The Caregiver. Tujuannya adalah dapat membantu orang sebanyak mungkin. Kelemahannya adalah keegoisan. Ketika dia terlalu mencintai seseorang, akankah dia memilih untuk egois atau melepaskan orang yan...