Bab 2

56.6K 2.1K 23
                                    

Tepat jam 12 siang waktu untuk istirahat makan bagi semua pegawai perusahaan. Tepat di jam ini juga Livia menyelesaikan tugas kantornya. Ia menutup berkas yang tadi sedang ia baca, itu merupakan berkas ke dua yang dimasukan perusahaan lain dan merupakan tugas ke dua bagi Livia. Tapi, ia harus makan dulu  perutnya sudah mulai keroncongan.

Ia mengambil dompetnya dan keluar dari ruangannya. Sebelum ia pergi mencari makan siang, ia harus memanggil David seperti biasanya. Ia tak boleh sedikitpun lupa untuk mengajak pria itu makan siang.

Ia berjalan ke ruangan David. Tapi saat ia ingin memegang gagang pintu, seorang perempuan yang lebih tinggi darinya menghadang jalannya. Yang sudah ia ketahui kalau perempuan ini adalah sekretarisnya David.

“Maaf Livi. Pak David sedang tak ingin diganggu oleh siapapun,” Livia menaikan sebelah alisnya, “Maaf nona Herel. Pelanggaran itu tak berlaku padaku. Minggir!” Livia sedikit mendorong tubuh sekretaris David yang bernama Herel itu. Hingga perempuan itu tersandar di dinding.

Ia langsung membuka pintu ruang kerja David dan ia mendapat David sedang tertidur di sofa, dengan satu lengannya menutup matanya. David hanya memakai kemeja putihnya saja dan jasnya tergantung di kursi kerjanya. Lengan kemeja David sedikit terlipat ke atas. Bahkan saat tidur pria ini terlihat begitu tampan. Livia tersenyum tipis. Hatinya menghangat melihat David tertidur, ketampanan pria ini bertampah 1000 kali lipat ketika ia tidur. Dan ini pertama kalinya Livia melihat David tertidur.

Dengan hati-hati Livia berjalan ke arah David. Ia tak mau suara sepatu high heels putihnya mengganggu David tidur. Saat sudah disamping pria itu Livia berjongkok dan mengusap lembut rambut David. Ah... betapa menyenangkannya mengamati David tidur. Berbeda dengan saat ia bangun. Pasti pria ini langsung memarahinya seperti biasanya.

Tiba-tiba tangannya ditarik lembut oleh David. Mungkin pria ini sedang bermimpi, pikir Livia. David menggenggam tangannya dengan sangat lembut dan hangat, hingga Livia merasa pipinya mulai memanas. Ia senang. Pertama kalinya David memegang tangannya.

Lalu, tubuh David bergerak dan bulu matanya bergerak. Livia tersenyum mengamati pria itu. David berkedip mengamati wajah dihadapannya saat ini. Hingga matanya membesar sempurna. Ia langsung melepaskan tangan Livia yang tadinya ia pegang dan langsung bangkit dari tidurnya.

“Apa yang kau lakukan diruang kerjaku?!” tanya David dengan sedikit frustasi. Ia mengacak-ngacak rambutnya.

Bukannya takut dimarahi David. Livia malah terkikih dan duduk disamping David. Dan pria itu otomatis langsung berpindah tempat duduk.

“Seperti biasa. Aku ingin mengajakmu makan siang,” Livia mengedipkan sebelah matanya. David langsung bergidik ngeri.

“Pergi makan sendiri saja kau! Kenapa pula harus mengajakku?!” Livia menaikan bahunya. Sudah biasa, selalu berakhir dengan penolakan.

David bangkit dari sofa dan menatapnya, “Jangan menggangguku!”

“Apakah itu sebuah perintah?”

“Iya itu perintah!”

“Apa aku boleh melanggar perintahmu?”

“Tak boleh!” David mulai frustasi menjawab pertanyaan Livia kepalanya semakin sakit.

“Kenapa? Kalau padaku kau harus membuat pengecualian.” Sekali lagi Livia mengedipkan sebelah matanya.

David duduk dikursi kebesarannya dengan kesal. David menatap Livia yang sedang duduk disofa, “Pergilah! Jangan menggangguku! Kepalaku sakit!” ucapnya dengan suara dingin.

Livia langsung berdiri dari sofa dan berjalan ke arah David dengan khawatir. “Kau sakit?” tanyanya dengan cemas. David diam.

“Kau harus makan,” ucap Livia dengan lembut dan tangannya berusaha untuk meraih kepala David. Tapi pria itu langsung menepis tangannya.

“Sudah kubilang pergilah! Kepalaku sakit kalau kau terus berada disini!” Livia berdecak sebal dan akhirnya mendengus kalah. Ia keluar dari ruangan David seorang diri. Selalu saja berakhir seperti ini.

♥♥♥

Livia berdiri didepan pintu masuk perusahaan sambil menyandarkan tubuhnya di dinding. Sekarang sudah jam untuk pulang. Ia sedang menunggu David. Ia tak peduli kalau ia juga membawa mobil sendiri. Ia harus selalu bersama David.

“David lama,” gerutunya sambil terus melihat jam tangannya.

Selang dua menit kemudian pria yang ditunggunya-pun datang. David berjalan dengan langkah lelahnya. Jasnya sudah tidak terpasang lagi ditubuhnya, sekarang jas itu sedang tergantung indah di lengannya.

Livia terpekik girang melihat David yang sudah datang. Berbeda dengan lak-laki itu. Ia melirik sekilas ke arah Livia, lalu berjalan lurus tanpa menghiraukan Livia yang menunggunya.

Tapi Livia juga sudah terbiasa dengan sikap David yang begitu dingin padanya, ia kemudian mengikuti David dari belakang. Ia sedikit berlari tanpa peduli kalau sekarang ia sedang menggunkan high heels. Kali ini ia harus bisa naik mobil David. Sampai akhirnya ia tak sadar kalau ada batu kecil dihadapannya, dan....

Bughh...

Pantat Livia mendarat sempurna di jalan. “Awww... Sakit!” ia meringgis kesakitan sambil melihat pergelangan kakinya yang sedikit lecet dan ada darah. Air matanya mengalir keluar. Lalu sepasang sepatu sudah berdiri dihadapannya. Ia menatap pemilik sepatu itu. Ia langsung menghapus air matanya dengan cepat lalu tersenyum pada David.

Pria itu berjongkok dihadapannya, “Kau bodoh sekali! Apa yang kau lakukan sampai kau bisa jatuh seperti ini?” tanya David dengan kesal. Ia menyentuh pergelangan kaki Livia yang sedikit mengeluarkan darah.

“Aku hanya mengikutimu.... tapi, kau berjalan begitu cepat. Aku berusaha menyeimbangkan langkahku denganmu, lalu aku tersandung batu kecil...” jawab Livia dengan polosnya membuat David semakin frustasi dengan sikap Livia.

“Siapa yang suruh kau mengikutiku? Itu salahmu sendiri! Dasar bodoh!” Livia tersenyum melihat David yang marah padanya.

Lalu tanpa diduga-duga pria itu mengangkat tubuhnya. Livia tersentak kaget. David menatapnya tanpa ekspresi yang bisa dibaca. Pria itu membawa Livia ke mobilnya dan mendudukan gadis itu tepat disampingnya. Setelah itu ia juga ikut duduk disamping Livia dan menjalankan mobilnya.

Tbc

Stupid Girl and Mr Arrogant [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang