Bab 25

43.5K 1.4K 18
                                    

“David kau menyebalkan sekali!” teriak Livia dibalik selimut. David ikut naik ke atas kasur. Livia menurunkan sedikit selimutnya untuk mengintip David. David tersenyum membuat Livia salah tingkah lalu menutup kembali wajahnya dengan selimut. David terkekeh lalu menarik selimut Livia hingga terlepas.

“Tumben malu.” Ledek David. Livia memalingkan wajahnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia tidak tahan melihat senyum David yang begitu manis. David mendekat lalu menarik tangan Livia.

“Dasar.” David mencubit pipi Livia dengan gemas hingga Livia merengek kesakitan tapi kemudian dia tertawa. Ia kemudian berani menatap David. Dalam hati ia bersyukur, sedikit demi sedikit sikap David mulai berubah padanya.

“Kau begitu menyebalkan tapi aku begitu menyukaimu.” Kata Livia. David mengakat alisnya sambil tersipu malu. Ia mengulum senyumnya sambil melihat ke arah Livia. Mereka berdua jadi salah tingkah sama-sama.
David memalinkan pandangannya ke segala arah lalu tidur disamping Livia. Mereka berdua sama-sama menatap ke langit-langit kamar.

“Apa kamu ingin keluar jalan-jalan ke pantai?” tanya David membuka percakapan. Livia menoleh. David juga ikut menoleh bersamaan, hingga jarak wajah mereka begitu dekat.

“Tidak. Aku hanya ingin disini saja. Bersamamu aku merasa lebih nyaman.” Kata Livia. David terkekeh lalu mencubit pipi Livia dengan gemas. Livia hanya menyengir lebar. Lalu, mereka berdua larut dalam pembicaraan-pembicaraan mereka tentang masa depan mereka sampai pada ledekan jahil hingga saling menggoda satu sama lain.

David baru menyadari kalau bersama Livia hari-hari tidak terasa membosankan. Coba saja dulu David lebih memperhatikan Livia dan mengenal Livia lebih dalam lagi, bukan mengabaikan atau menolaknya. Tapi, sudahlah. Itu semua sudah berlalu. Dia sekarang punya masa depan yang harus dicapai  yaitu membahagian Livia dan anaknya nanti.

♥♥♥

Malam ini Livia dan David sudah berada di rumah orang tua David karena mereka akan merayakan pesta kecil-kecilan untuk persiapan pernikahan Livia dan David dan hampir seluruh keluarga David hadir malam hari ini. Mereka sangat antusias saat mendengar David akan segera menikah beberapa minggu lagi dan mereka sangat penasaran untuk bertemu dengan gadis yang akan menikah dengan David.

Livia sedang duduk diruang tamu bersama dengan keluarga David diruang tamu. Semua sepupu David memuji kecantikan Livia. Apalagi sepupu David yang bernama Lauren Christopher. Dia sampai duduk disamping Livia dan memegang perut Livia.

“David! Kamu tidak boleh menunda-nunda lagi untuk menikahi Livia. Perutnya semakin membesar.” Kata Lauren dengan tegas. Ia menatap tajam David, lalu menatap Livia sambil tersenyum.

“Kamu harus sabar dengan sikap sepupuku ini. Dia begitu dingin dan kaku kepada perempuan. Sampai aku pikir dia tidak akan menikahi seorang perempuan dan aku pikir dia itu penyuka sesama jenis.” Kata Lauren sambil terkekeh. Livia juga ikut terkekeh sambil melirik David.

“Hei kau! Jangan membuat omong kosong tentangku.” Kata David dengan sinis. Lauren menjulurkan lidahnya. Livia sampai menggelengkan kepala-nya melihat tingkah David dan Lauren.

“Aku juga pikir David tidak menikahi seorang perempuan.” Kata perempuan gendut yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakang David. Mereka sama-sama menoleh.

“Oh ayolah, aku pria normal. Aku masih menyukai lubang asli bukan lubang buatan. Aku dari dulu memang jarang jatuh cinta.” Kata David.

“Jarang bukan berarti  tidak pernah. Kau pernah jatuh cinta dan jatuh cinta pada perempuan yang salah.” Kata Lauren. Ia kembali memegang perut Livia. Lauren juga sedang hamil tapi suaminya seorang pilot jadi tidak bisa hadir malam hari ini.

Stupid Girl and Mr Arrogant [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang