Bab 37

15.7K 674 76
                                    


"Aku benar-benar menjadi takut akhir-akhir ini karena orang itu sering membuntuti kita." Ucap Livia kepada suaminya David saat mereka sedang menikmati makan siang mereka.

"Aku pasti akan mencari siapa pria itu. Aku hanya ingin rumah tangga kita baik-baik saja, sayang." Jawab David.

Livia tersenyum melihat David lalu menyentuh tangan David dan mengelusnya dengan sayang, "Keluarga kita akan baik-baik saja." Ucap Livia.

David mengangguk,"Dan aku akan berusaha untuk mempertahankan keluarga kita baik-baik saja. Aku janji, tidak ada satu orangpun yang dapat menyakiti kamu dan anak-anak kita nanti.  Kata David.

Livia mengangguk sambil tersenyum, "Aku tau kamu pasti akan melakukannya. Terima kasih." Ucap Livia kemudian berdiri dan memeluk tubuh David dari samping.

"Aku mencintaimu, Liv." Gumam David.

"Aku lebih mencintaimu, Dav." Jawab Livia kemudian mengecup Kepala David.

Livia melepaskan pelukannya, "Kamu sudah selesai makan?" Tanya Livia yang melihat David sudah berhenti makan tapi tidak menghabiskan makanannya.

"Iya, aku sudah merasa kenyang." Jawab David kemudian meneguk air putih.

Livia tersenyum lalu merapikan piring bekas mereka makan dan meletakkan di wastafel untuk dicuci.

David yang melihat istrinya yang cantik sedang mencuci piring dengan hanya memakai kaos dan celana pendek membuatnya terpesona. Ia segera berdiri dan menghampiri istrinya.

Livia yang sedang mencuci piring sedikit kaget saat merasakan sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya.

Livia tersenyum, "Ada apa hm? Aku sedang mencuci piring."

"Aku tau kamu sedang mencuci piring sayang, tapi kamu terlihat sangat sexy." Ucap David kemudian mengecup punggung Livia.

"Sayang, kita bisa memecahkan piring piring ini... Hmmm.." Ucap Livia memprotes sikap David yang terus mengecup bahunya.

"Jika pecah aku bisa membelinya, bahkan aku bisa membeli perusahaan yang membuat piring itu." Ucap David dengan sensual dan langsung mematikan kran air dan memutar tubuh Livia.

Livia tersenyum dan langsung mengalungkan tangannya di leher David.
"Harusnya pasangan baru melakukan banyak hal romantis di ranjang." Ucap David sambil mengelus pipi Livia.

Livia menjinjitkan kakinya, dan berbisik tepat ditelinga David. "Ayo kita panaskan ranjang kita," Ajak Livia tidak kala sensual, ia menjilat pelan telinga David kemudian ia mengecup bibir suaminya.

"Sedari dulu kamu sudah liar sayang." Ucap David, dengan iseng ia menarik tangan Livia kemudian mengangkat baju Livia dan memasukkan kepalanya kedalam baju Livia dan mengecup dada Livia.

Livia terkekeh pelan melihat tingkah David. Ia menikmati setiap perlakukan David di tubuhnya. Baginya melakukan semuanya dengan David adalah hal yang menyenangkan.

Dengan lembut David meremas payudara Livia, hingga istrinya itu mendesah pelan. David masih terus mengecup dada Livia dengan sayang kemudian mengeluarkan kepalanya dari dalam baju Livia.

"Aku suka." Ucap David membuat Livia tersipu malu.

"Kasur sudah menunggu kita." Ucap David lagi kemudian mengangkat tubuh Livia kedalam lengan kekarnya dan membawanya ke kamar.

***

Ting tong!

Livia terbangun dari tidurnya saat mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Ia melihat suaminya masih tertidur pulas disampingnya tanpa menggunakan pakaiannya. Otot tubuh suaminya terbentuk sempurna membuat Livia betah berada di dalam pelukkan suaminya terus, apalagi mengingat kejantanan suaminya yang begitu keras saat memasukinya membuat Livia orgasme beberapa kali.

Sial!!

Ia bisa basah jika terus menerus memikirkan suaminya yang sexy ini. Segera Livia turun dari kasur dan memakai pakaiannya.

Dengan sedikit berlari ia menggulung rambutnya untuk membuka pintu, walaupun bel rumahnya sudah tidak berbunyi lagi.

Saat ia membuka pintu, ia tidak melihat siapa-siapa disana. Ia hanya melihat ada kotak kecil dan sebuah kertas diatasnya. Livia langsung mengambil kotak itu dan masuk ke dalam rumah tanpa menutup pintu rumah mereka.

Ia meletakkan kotak itu di atas meja kemudian ia duduk disofa sambil melihat kertas itu. Kertas itu bertuliskan, "Aku merindukanmu, apakah kamu tidak merindukanku?"

Disana tidak ada nama pengirim, Livia membolak-balik kertas itu untuk melihat apakah ada nama pengirimnya. Ia kemudian melihat kotak itu yang juga diluarnya tidak ada nama pengirim. Livia kembali meletakkan kotak itu di atas meja, ia merasa takut untuk membuka kotak itu.

"Aku mencarimu disamping ku untuk ku peluk, tapi aku tidak menemukanmu." Ucap David masih dengan gaya acak-acakan yang hanya mengenakan celana pendek tanpa menggunakan atas apapun. Membuat Livia gagal fokus dan meneguk ludahnya.

"Tidak usah terpesona seperti itu padaku sayang, aku tau aku sexy. " Ucap David kemudian duduk di samping Livia.

David menatap kotak yang ada diatas meja sambil mengerutkan keningnya.

"Apa kamu baru saja membeli barang baru?" Tanya David sambil melihat kotak itu.

"Tidak. Aku tadi terbangun karena ada yang menekan bel, saat aku keluar tidak ada orang. Dan aku menemukan kotak ini dan juga sebuah pesan singkat ini." Livia memberikan kertas itu kepada David.

David mengernyitkan keningnya, "siapa yang mengirim ini?" Gumam David.

"Perasaanku tidak enak." Ucap Livia.

David memegang kotak itu dan langsung membukanya.

"Dav, hati-hati aku takut." Ucap Livia.

David tidak peduli dan terus membuka kotak itu untuk mencari tahu isinya.

Saat kotak itu terbuka isinya adalah foto - foto cantik Livia yang diambil secara diam-diam.

"Sepertinya ada yang menyukaimu, Liv." Ucap David.

Livia mengangkat bahunya tidak peduli, "Kalaupun dia menyukaiku, aku pasti tidak akan membalas perasaannya karena aku hanya mencintai David Christopher. " Ucap Livia kemudian tersenyum.

David mengangguk dan masih mengamati foto foto itu. "Aku rasa ini ada hubungannya dengan pria yang tadi mengikuti kita." Ucap David.

"Aku juga merasakan demikian, tapi siapapun pengirimnya aku tetaplah takut. " Ucap Livia.

"Apapun yang terjadi aku tetap akan melindungimu. Jangan takut." Ucap David kemudian mengecup pipi Livia.

***

Dari kejauhan tanpa mereka sadar, pria berpakaian serba hitam itu masih memperhatikan mereka sambil mengepalkan tangannya.

"Aku bersumpah akan membunuhmu, David!" Ucap pria dalam kegelapan itu.

Ia tidak tahan melihat kemesraan David dan Livia langsung pergi dari tempat persembunyiannya.

IFD - 30120

Stupid Girl and Mr Arrogant [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang