Livia POVAku terbangun saat merasakan tubuh ku menggigil kedinginan. Saat aku membuka mata ku. Aku kaget saat melihat David yang tertidur lelap disampingku dengan selimut yang menutupi sebagian sebagian tubuh David.
Oh My God!
Apa yang sudah aku lakukan semalaman bersama David?
Aku melirik tubuh ku yang hanya memakai selimut.
Astaga! Aku bodoh sekali!
Jujur aku tidak bisa menerima kenyataan kalau aku dan David sudah tidur bersama dan melakukan hal itu bersama.
Ah! Aku bodoh sekali! Rasanya aku ingin berteriak.
Tapi, tatapan David membuat ku hanyut. Aku tidak bisa menolaknya. Apa semalam aku juga menikmatinya? Aaah! Aku tidak mau tahu!
Aku dengar diluar masih turun hujan tapi tidak sederas semalam. Tapi, ngomong-ngomong ini jam berapa?
Aku mengambil ponsel ku di atas meja kecil samping tempat tidur David. Astaga! Sudah jam 8 pagi!
Aku meletakkan kembali ponselku dan mencoba bangun. Saat aku bergerak selangkanganku terasa nyeri. Saat aku turun untuk mengambil baju ku yang berserakkan dilantai, aku lihat ada bercak darah keperawanan ku di tempat tidur David.
Aku menutup mulutku yang menganga lebar dengan tangan. Oh bisa-bisanya aku sebodoh ini! Aku memang suka sama David tapi bukan berarti aku harus memberikan seluruhnya. Tapi, sudahlah semua sudah terlanjur.
Aku meliriknya yang masih tertidur pulas. Apa dia akan menikahku? Kenapa sekarang aku jadi yang paling takut?
Tiba-tiba aku merasakan gerakan disampingku. David mengubah posisinya. Aku segera turun dengan susah payah dari tempat tidur dan memunggut baju ku yang berserakkan dilantai dan segera memakainya.
Aku lihat David masih tertidur manis diranjang. Udara dingin sekali tapi dia betah tidur tanpa busana begitu. Aku hanya bisa menggelengkan kepala ku dan segera ke kamar mandi.
Aku memandangi tubuh ku dicermin. Aku masih tetap cantik. Aku segera mencuci muka dan menyikat gigi lalu segera keluar.
Saat aku menuruni tangga aku bertemu dengan Grace dan Johan yang baru keluar kamar mereka.
“Selamat Pagi sayang.” Sapa Grace kepada ku. Aku membalasnya dengan tersenyum kaku.
Aku mengikuti mereka ke dapur. Aku berniat membantu Grace memasak. Sedangkan Johan sedang sibuk dengan koran dan juga kopi hitamnya.
“Gimana tidurnya semalam sayang?,” tanya Grace kepada ku.
“Nyenyak kok.” Jawab ku sembari membantu memotong wortel karena sup karena cuaca sedang dingin.
“Apa dibawah kamu masih sakit?” tanya Grace yang tiba-tiba saja berbisik ditelinga ku. Tubuhku langsung menegang.
Aku menoleh menatap Grace yang sedang tersenyum penuh arti kepada ku. Dia mendekat lagi dan berbisik. “Tidak usah kaget. Tante dengar semalam teriakkan kamu.” Ucap Grace sembari mengedipkan sebelah matanya.
Aku ingin membuka suara tapi Grace langsung memberikan kode kedipan mata agar aku diam.
“Om Johan juga udah tahu. Kami mendengarnya.” Ucap Grace sambil tersenyum geli.
Aku melirik Johan yang hanya sibuk dengan korannya. Astaga mau taruh dimana muka aku?! Memalukan!
“David pasti akan tanggung jawab kok.” Ucap Grace lagi meyakinkan ku. Dia mengambil kentang dan memberikan kepada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl and Mr Arrogant [SELESAI]
Romansa[COMPLETED] Hidupku tidak lagi tenang setelah kedatangan gadis bodoh itu. Gadis yang selalu mengikuti kemanapun aku pergi, tidak dikantor ataupun diluar kantor dia selalu mengikutiku. Dia sungguh menyebalkan! -David Christopher- [IFD - 20092017-240...