Bab 27

42.1K 1.7K 96
                                    

Disarankan untuk memutar instrumen musik di multimedia : Various Artists - Time Will Tell

Dijamin mendukung bab ini ^^

Siapkan tisu sebelum baca~

Happy Reading guys💕
~~

♥♥

David duduk disamping Livia. Ia mengamati wajah Livia. Dia sudah terbiasa dengan sifat Livia yang cerewet dan selalu mengganggunya. Tapi sekarang? Livia tertidur pulas dengan wajah pucat. Tidak tahu kapan dia akan bangun dari tidurnya yang menakutkan ini. Hanya bunyi monitoring jantung Livia yang menemaninya. Ia meraih jemari Livia dan menggenggamnya.

“Banyak hal menakutkan didunia ini, tapi menurutku yang paling menakutkan adalah melihat orang yang kita sayang terbaling lemah. Aku tahu kamu tidur. Tapi, tidurmu menakutkan untukku. Ku mohon padamu untuk bangun. Banyak salah paham yang harus aku ceritakan padamu.” Gumam David parau. Ia mengecup punggung tangan Livia.

“Aku ingin kamu bangun dan memarahiku atau memukulku. Hukum aku. Tapi, jangan diam seperti ini. Kau harus tahu kalau ini menyiksa dan menakutkan.” Gumam David. Air matanya jatuh.

Ia tersenyum miris. “Aku tahu Liv, aku sudah banyak mengecewakanmu. Aku sudah banyak membuatmu menangis. Aku sudah banyak berbuat jahat padamu. Tapi, aku mohon jangan memberiku hukuman seperti ini..” Suara David tertelan. Ia sudah tidak sanggup lagi berbicara. Ia hanya bisa menangis.

“Maafkan aku..” bisiknya disela-sela tangisannya. Ia terus menggenggam tangan Livia.

Clekkk...

David menghentikan tangisnya lalu menoleh ke arah pintu. Ia menghapus air matanya melihat siapa yang datang. Orang tua Livia datang. Mereka menghampiri David. Lily tampak habis menangis, matanya sebam. Ia melihat putrinya yang sedang terbaring lemah ditempat tidur lalu menitikkan air mata. Lily menghapus air matanya lalu menoleh David. Lily tersenyum. Refy hanya diam dibelakang Lily.

Lily menghampiri David, sedangkan Refy duduk disofa dalam diam. Refy terus menatap putrinya itu.

“Tante sudah dengan semuanya dari mama kamu diluar. Kalian mempunyai hubungan yang rumit. Tapi, ini masalah kalian, tante sama om cuma bisa bantu apa yang kami bisa bantu. Tapi, yang jalanin hubungan ini kalian berdua.” Gumam Lily. Ia mengelus pundak David.

“Livia perempuan yang kuat. Tante yakin dia bisa lewatin ini semua. Asalkan kamu terus bersamanya. Soal anak kalian, kamu harus berhati-hati untuk mengatakannya nanti. Dia pasti akan sangat sensitif. Tapi, apapun yang terjadi kamu harus tetap bersamanya.” Kata Lily. David mengangguk. Ia sudah pasti akan selalu menemani Livia.

Lily berjalan mendekat ke arah Livia dan mengelus kepalanya. “Sayang, anak mama yang cantik, putri kecil mama, kamu bangun ya nak.. banyak yang tunggu kamu bangun disini. Kamu jangan menakuti kami semua disini. Sejak kamu kecil mama tahu kalau kamu anak mama yang cantik dan kuat. Jadi, mama yakin kamu bisa lewatin semua ini. Kamu pasti bisa nak... kamu kuat.” Kata Lily. Ia memberikan semangat pada putrinya yang sedang berjuang melawan masa kritisnya walaupun air mata turun dengan deras dipipinya. Ia tetap memberi semangat. Ia terseyum lalu mengecup kepala Livia.

“Mama, Papa, David dan semuanya sayang sama kamu.” Gumamnya Parau. Ia kemudian menghapus air matanya dan tersenyum.

“Kami keluar dulu Dav,” kata Lily. Lalu mereka meninggalkan David.
David menarik nafas panjang melihat Livia. “Bangunlah..”katanya.

♥♥♥

Livia POV

Aku heran dengan pemandangan didepanku. Pemandangannya sungguh luar biasa indah. Banyak bunga warna warni dan bunga yang menjadi favoriteku juga ada. Bunga mawar putih. Aku berjalan tanpa menggunakan pengalas kakiku mendekati bunga itu. Aku ingin memetiknya. Tapi saat aku ingin berjongkok memetiknya, ada suara tawa kecil dibelakangku, ia juga menarik ujung bajuku. Aku memutar tubuhku dan mendapati seorang anak kecil perempuan yang sangat cantik. Wajahnya blasteran korea dan amerika. Cantik sekali. Ia tersenyum menatapku. Rambutnya hitam panjang dan bola matanya berwarna coklat. Astaga... dia cantik sekali. Ia tersenyum menatapku. Aku berjongkok dihadapannya.

Stupid Girl and Mr Arrogant [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang