Sudah seminggu ini David sibuk dengan segala persiapan pernikahannya dengan Livia. Dua hari yang lalu mereka berdua sudah selesai dengan undangan pernikahan,tempat pernikahan mereka, dan gaun pegantin mereka. Dan hari ini mereka berdua berencana untuk pergi ke toko kue untuk kue pernikahan mereka nanti. Dan juga demi persiapan pesta pernikahannya dengan Livia, David harus rela mengambil cuti sebulan untuk persiapan dan pernikahannya.
Pagi ini David sudah rapi dengan kaos putih dan celana jins birunya yang sudah menunggu dengan manis di depan pintu apartemen Livia. Dia berniat ingin masuk ke dalam apartemen Livia tapi Livia melarangnya. Karena sejak mereka berdua menggaku kalau Livia hamil, Refy ayah Livia sudah memasang cctv di apartemen Livia. Jadi, David tidak boleh masuk ke apartemen Livia sampai mereka sah menikah.
David menyandarkan tubuhnya pada tembok sambil menunggu Livia. Tidak lama kemudian Livia keluar dari apartemennya hanya dengan menggunakan dress panjang tanpa lengan berwarna putih bercorak bunga-bunga kecil. Livia menatap David sambil tersenyum.
“Yuk.” Livia menarik tangan David. Pria itu hanya tersenyum mengiyakannya saja. Livia langsung menggandeng tangan David dengan manja sambil berjalan keluar apartemen.
“Bagaimana kondisi anak kita? Apa dia tidak menyusahkanmu?” tanya David kepada Livia saat mereka berdua sudah duduk dimobil.
Livia menggeleng sambil tersenyum. “Dia cukup manis.”kata Livia. Davin mengangguk.“Jadi kemana kita sekarang?” tanya David.
“Ke toko kue tentunya.” Kata Livia terkekeh. David menghembuskan nafasnya lalu mengangguk dan menyalahkan mesin mobilnya. Sambil mengamati David yang sibuk menyetir Livia mengambil coklat dari dalam tasnya dan mencium aroma coklat itu tanpa memakannya. Sudah seminggu ini ia menjalani ngidamnya itu. David melirik sebentar ke arah Livia. Ia sempat heran dengan Livia yang hanya mencium aroma coklat tanpa memakannya dan akhirnya setelah puas mencium bau coklat itu, coklatnya ia buang ke tempat sampah dan mengganti dengan coklat baru. David hanya bisa menggeleng sambil tersenyum. Baginya ternyata wanita hamil itu unik. Dan diam-diam David menikmatinya.
Selama perjalanan Livia memberikan petunjuk kepada David. Hingga mereka berdua tiba didepan toko kue yang di inginkan Livia. Livia dengan antusias turun tapi yang dicarinya pertama kali yaitu tempat sampah untuk membuang coklatnya. David mengikuti Livia dari belakang.
“Aku mau coklat lagi. Coklatku sudah habis semua.” Kata Livia dengan manja sambil memasang wajah cemberutnya. David menganga lebar.
“Livia, aku baru saja membelikanmu sepuluh dos coklat kemarin dan sekarang sudah habis?” tanya David. Livia mengangguk.
“Apa dengan membeli sepuluh dos coklat sehari selama aku ngidam, kamu akan jatuh miskin?” tanya Livia dengan mata berkaca-kaca. David menghembuskan nafasnya. Kalau sudah begini, David tidak akan tega. Sejak hamil juga Livia jadi lebih sensitif dan mudah menangis.
“Tidak akan jatuh miskin. Sepulang dari sini aku akan membelikanmu sepuluh dos coklat.” Kata David sambil mengusap pipi Livia dengan ibu jarinya. Livia tersenyum lalu memeluk David.
“Terima Kasih.” Gumam Livia. David tersenyum sambil mengusap rambut Livia. Gadisnya ini manja sekali sekarang. David melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah Livia.
“Jadi beli kue nya?” tanya David. Livia mengangguk antusias. David tersenyum lalu mengecup lembut bibir Livia. Wajah Livia langsung merah padam. David yang sekarang lebih mencium bibirnya. Dan Livia menyukai itu. Mereka berdua masuk ke dalam toko kue itu.
Livia menuju kasir dan meminta kepada kasir itu untuk bertemu langsung dengan koki di toko ini. Kasir itu mengangguk lalu memanggil koki itu keluar. Livia dan David menunggu mereka sambil mencari tempat duduk. David memesan secangkir Espresso dan Livia duduk disampingnya sambil menyandarkan kepalanya dibahu David.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl and Mr Arrogant [SELESAI]
Romance[COMPLETED] Hidupku tidak lagi tenang setelah kedatangan gadis bodoh itu. Gadis yang selalu mengikuti kemanapun aku pergi, tidak dikantor ataupun diluar kantor dia selalu mengikutiku. Dia sungguh menyebalkan! -David Christopher- [IFD - 20092017-240...