BAGIAN SEMBILAN
Kim Jong-wan (Nell) -
You And I• • •
Kalau ada yang tanya bagaimana perasaan Fiora sekarang, jawabannya ya... perasaan Fiora sedang bercampur-aduk!
Ia merasa senang dan gelisah di saat yang bersamaan. Namun, rasa terkejutnya belum hilang sama sekali karena kejadian di cafe tadi.
Sekarang ia sedang duduk di sebuah kursi di sudut auditorium. Ia menautkan tangannya dan kedua kakinya menyentak-nyentak lantai. Kegelisahan benar-benar terpampang nyata pada dirinya.
Pasalnya, yang membuat ia terkejut hari ini adalah;
Pertama, tentang Rangga dan Ira yang diberitahu oleh Lidya. Ya, walaupun kebenarannya belum diketahui.Kedua, Rangga yang tiba-tiba mengajak dia makan siang di cafe dekat sekolah. Tapi, meskipun ini ada sangkut-pautnya dengan tugas Rangga.
Ketiga, Rangga yang bertanya tentang apa yang disukai dan yang tidak disukai Fiora yang notabenenya untuk biografi. Kesan yang didapatkan Fiora ketika Rangga menanyakan hal itu seperti bukan untuk biografi, tetapi untuk hal yang lain.
Keempat, Rangga juga tiba-tiba menawarkan diri untuk memberitahu Fiora tentang apa yang ia suka dan yang tidak ia suka. Disini, Fiora sudah merasa ada yang aneh.
Kelima, entah salah dengar atau tidak, tapi, Fiora yakin bahwa saat itu telinganya sedang berfungsi dengan baik. Sehingga, ia mendengarkan rentetan kalimat yang diucapkan oleh Rangga yang terkesan seperti sedang melakukan pernyataan cinta. Tetapi, Fiora juga masih bertanya kepada dirinya sendiri, apa benar Rangga mengucapkan itu? Kalau iya, berarti perasaannya berbalas, 'kan?
Untuk sesaat, Fiora berdebat dengan hati dan pikirannya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang kini masih ia tangguhkan dalam hati. Ia menarik nafas dalam-dalam. Lalu, mengembuskannya perlahan.
Di dalam auditorium, ada Rangga, Airina, Davin, Tasha, Ira, Fathan, serta anak paduan suara kelas X yang sedang latihan di sebelah selatan auditorium. Rangga sedang berbincang-bincang dengan Airina, Davin, dan Tasha. Kelihatannya, Rangga sedang diberi masukan-masukan oleh kakak-kakak pelatih. Ira sedang sibuk melatih adik kelasnya yang tergabung dalam paduan suara dan yang sedang tidak melakukan aktivitas dalam ruangan ini hanya Fiora dan Fathan.
Dan, Fathan adalah satu-satunya teman sekelas Rangga yang berada di sini. Ia sedang bersandar di salah satu pilar auditorium sembari memainkan game di ponselnya.
Untuk mengobati rasa penasarannya, Fiora berjalan mendekat menghampiri Fathan.
"Ehm," tegur Fiora dengan kedua tangan yang ia letakkan di belakang tubuhnya. Ia menggigit bibir bawahnya karena merasa gugup, juga yang akan ia tanyakan akan sangat terdengar absurd.
Yang ditegur pun akhirnya menoleh dan melepaskan pandangannya dari benda pipih berbentuk persegi panjang itu. "Eh, Fiora? Ada apa?"
Fiora tersenyum sedikit. Lalu, "Ada yang mau gue tanyain. Sebenarnya nggak penting amat, sih."
Karena merasa bahwa arah topik pembicaraannya akan serius, Fathan memasukkan ponselnya ke dalam saku. "Mau nanya apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
Teen Fiction#46 in Teen Fiction (23 November 2018) #74 in Teen Fiction (22 November 2018) #792 in Teen Fiction (14 September 2018) #832 in Teen Fiction (13 September 2018) #943 in Teen Fiction (23 April 2018) Kita tidak akan pernah tahu kepada siapa kita akan j...