BAGIAN TIGAPULUH TUJUH
5 Seconds Of Summer -
Close As Strangers• • •
Fiora melangkahkan kakinya masuk ke dalam lobi rumah sakit. Tangan kirinya memegang buket bunga dan tangan kanannya memegang parsel yang berisi buah-buahan. Sejak di perjalanan tadi, ia sempat bimbang apakah ia menjenguk Randy atau tidak. Apalagi, ini adalah kali pertamanya ia bertatap muka dengan calon kakak iparnya itu.
Fiora menarik nafasnya dalam-dalam dan mengembuskan perlahannya. Dalam hati ia mengucapkan bismillah.
Kemudian, ia melangkah ke arah meja informasi untuk menanyakan dimana ruang rawat Randy.
"Di lantai 3, kamar anggrek 408. Pasien sudah dipindahkan dari ICU."
Setelah mengucapkan terima kasih, Fiora langsung berjalan menuju lift. Tidak sampai dua menit, gadis itu kini sudah berada di lantai 3. Ia menyusuri lorong-lorong dan akhirnya mendapatkan kamar yang ia tuju.
Fiora meletakkan parselnya di lantai dan tangan kanannya mulai memencet bel. Tidak lama kemudian, seseorang yang wajahnya Fiora kenali itu membukakan pintu dan mempersilakan untuk masuk.
"Makasih." Fiora masuk ke dalam dan matanya tertuju pada lelaki yang tengah duduk di atas brankar sambil menonton TV.
Jadi, dia Randy? Mirip banget sama Rangga...
Tatapan Randy begitu membuat Fiora merasa diintimidasi, apalagi saat gadis itu menaruh buket bunga serta parsel buah di atas meja. Fiora jadi kikuk di hadapan para calon kakak ipar.
"Kalau nggak salah saya pernah liat kamu, deh? Tapi dimana, ya?" tutur Ratna seraya berpikir keras.
"Waktu di ICU, saya yang datang meluk Rangga. Saya juga ada pas pemakaman." Fiora benar-benar gugup namun ia mencoba untuk menepis rasa gugupnya itu jauh-jauh.
"Ah, bener." Ratna mengangguk-angguk. Kemudian ia tersadar dengan satu hal. "Pacarnya Rangga, ya? Fiora kan?"
"Iya, Kak." Fiora merasa sedikit lega karena Ratna tidak menganggapnya sebagai orang asing lagi.
"Airina pernah nunjukin kamu ke saya. Dia bilang kamu itu pacarnya Rangga. Tapi, sekilas aja jadi saya agak lupa sama wajah kamu. Maaf, ya."
"Nggak apa-apa, Kak." Melihat dan mendengar Ratna berbicara, Fiora jadi semakin rindu dengan sosok Andria yang baru ia temui sekali dan itu adalah yang pertama dan terakhir kalinya.
"Saya mau keluar sebentar dulu. Saya titip Randy sama kamu, ya?"
"Iya, Kak." Setelah itu, pintu kamar tertutup dan hanya tersisa Randy dan Fiora di dalam kamar. Benar-benar kikuk.
Randy masih sibuk nonton TV--mengabaikan keberadaan calon adik iparnya itu yang kini sudah duduk di sofa yang tak jauh dari brankarnya. Kemudian, ia mematikan TV dan hal itu membuat Fiora mengalihkan pandangannya ke arah Randy.
Sialnya, mata mereka bertemu.
Tatapan lelaki itu kembali mengintimasi Fiora dan Fiora benar-benar merasa tidak nyaman dengan itu. Fiora seperti penjahat yang tertangkap basah di dalam sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
Fiksi Remaja#46 in Teen Fiction (23 November 2018) #74 in Teen Fiction (22 November 2018) #792 in Teen Fiction (14 September 2018) #832 in Teen Fiction (13 September 2018) #943 in Teen Fiction (23 April 2018) Kita tidak akan pernah tahu kepada siapa kita akan j...