BAB 8

6.2K 268 6
                                    

BAGIAN DELAPAN

Ed Sheeran -
Give Me Love

• • •

"Terkadang aku berharap dapat membaca hati orang. Melongok ke dalam sanubari mereka, membaca apa yang tertulis disana. Menghirup dalam-dalam keraguan mereka, mengecap asa yang tidak diucapkan, dan menggali alasan di setiap debar perasaan mereka."

Lidya sedang membacakan kalimat-kalimat yang tertera pada novel Remember When dengan suara lantang kepada Fiora yang kini tengah duduk di hadapannya.

Sekarang adalah jam istirahat, Fiora, Giann dan Lidya kini tengah berada di taman baca. Tapi, yang membaca buku hanyalah Lidya. Fiora dan Giann? Mereka sedang sibuk bermain game di ponsel mereka masing-masing.

"Ra, pasti lo pengen tau 'kan isi hatinya Rangga?!" tanya Lidya tiba-tiba. Namun, pandangannya tetap fokus pada novel karya Winna Efendi itu.

Yang ditanya kini mengalihkan pandangannya yang semula berada di ponsel, kini pada si penanya yang tengah berada di hadapannya. Ia hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban dari pertanyaan Lidya barusan.

"Yaelah, Ra. Moses aja pengen tau isi hatinya Freya. Masa, lo nggak mau tau isi hatinya Rangga?" ucap Lidya sembari menutup novelnya.

Lidya adalah orang yang paling sering menyangkut-pautkan segala hal dengan novel-novel bacaannya. Terkadang, Fiora frustrasi dengan Lidya yang seperti itu. Karena menurutnya, novel hanyalah sebuah cerita fiksi yang belum tentu terjadi di dunia nyata, baik itu karakter tokoh ataupun kejadian-kejadian yang dialami para tokohnya.

"Gue pengen tau. Tapi, gue nggak tau caranya supaya gue bisa tau," ucap Fiora sembari meletakkan ponselnya di atas meja taman. "Dan sampai sekarang, gue masih kepo sama satu hal."

"Apaan 'tuh?" tanya Giann yang kini sudah berhenti memainkan ponselnya.

"Rangga tau nomor gue darimana, ya? Terus, ngapain juga dia nelpon gue? Emangnya dia nggak ada kerjaan lain apa?" tanya Fiora. "Lo 'kan tau, gue orangnya suka kepo sama satu hal."

"Dia nelpon lo karena dia kepikiran sama lo. Terus, dia kangen gitu sama lo," jawab Giann. "Perasaan lo berbalas, Ra."

"Maksud lo, dia suka juga sama gue?" tanya Fiora.

Giann mengangguk.

"Tau darimana? Emang lo udah nanya langsung ke dia? Lo 'kan tau gue paling nggak percaya sama opini yang kebenarannya nggak ditau sama sekali," ujar Fiora.

"Biarpun gue nggak nanya ke dia secara langsung, harusnya lo udah tau dari gerak-gerik dia selama ini," ucap Giann. "Pertama, dia ngedeketin lo. Kedua, dia ngejauhin lo. Sekarang? Dia ngedeketin lo lagi!"

"Tapi, menurut lo, apa semuanya bakalan sama kalau seandainya aja Kak Airina nggak milih gue sama dia?" tanya Fiora. "Ini semua hanya sekedar pencair suasana aja supaya gue nggak canggung sama dia untuk performance nanti. Gue nggak boleh mikir terlalu jauh soal dia."

"Gue tau dalam hati kecil lo itu pasti udah punya pendapat yang sama kayak gue. Gue yang nggak dibaperin aja udah baper, Ra. Apalagi lo yang nyata-nyata dibaperin gitu? Sama Rangga pula!" ujar Giann.

It's Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang